| |
|
Riwayat kedua tentang penciptaan alam yang termuat dalam Kitab Kejadian sesudah riwayat pertama, dengan tanpa peralihan (transisi) dan tanpa komentar, tidak menjadi sasaran kritik yang dilancarkan terhadap riwayat pertama. Kita harus ingat bahwa riwayat ini berasal dari periode yang jauh lebih kuno, kira-kira 3 abad. Riwayat ini pendek sekali, akan tetapi membicarakan juga penciptaan manusia dan surga dunia di samping membicarakan penciptaan bumi dan langit secara sangat singkat. Beginilah bunyinya: Fasal 2, 4b-7 4. "Maka demikianlah asalnya langit dan bumi pada masa itu dijadikan, tatkala diperbuat Tuhan Allah akan langit dan bumi. 5. Pada masa itulah belum ada tumbuh-tumbuhan di atas bumi dan tiada pokok bertunas di padang, karena belum lagi diturunkan Tuhan Allah hujan kepada bumi dan belum ada orang akan membelakan tanah itu. 6. Melainkan naiklah uap dari bumi serta membasahkan segala tanah itu. 7. Maka dirupakan Tuhan Allah akan manusia itu daripada debu tanah dan dihembuskannya nafas hidup ke lubang hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi suatu nyawa yang hidup adanya." Itulah; riwayat Yahwist yang terdapat dalam Bibel yang kita miliki sekarang. Apakah riwayat ini yang kemudian ditambah dengan riwayat Sakerdotal, memang dari permulaan adalah sangat singkat? Tak ada orang yang dapat mengatakan bahwa teks Yahwist pernah dipotong, dan tak ada pula orang yang dapat mengatakan bahwa beberapa baris yang kita miliki itu merupakan segala sesuatu yang termuat dalam teks yang lebih kuno daripada Bibel mengenai penciptaan alam. Sesungguhnya riwayat Yahwist tersebut tidak menyebutkan terbentuknya bumi dan langit. Riwayat tersebut hanya memberi gambaran bahwa ketika Tuhan menciptakan manusia, tak terdapat pohon-pohonan di atas bumi (belum pernah ada hujan), meskipun air yang datang dari dalam bumi menutupi dataran bumi. Teks selanjutnya memberi konfirmasi karena ayat 8 mengatakan: "Maka diperbuat Tuhan Allah pula suatu taman dalam Eden, di sebelah Timur, maka di sanalah ditaruhnya akan manusia yang telah dirupakannya itu." Dengan ayat tersebut dapat disimpulkan bahwa pohon-pohonan tumbuh pada waktu yang sama dengan diciptakannya manusia. Ini secara ilmiah tidak benar, manusia muncul di atas bumi lama setelah tumbuh-tumbuhan ada, walaupun kita tidak tahu berapa juta tahun perbedaan antara dua kejadian itu. Itulah satu-satunya kritik yang dapat dilontarkan kepada teks Yahwist. Dengan tidak mengatakan bahwa manusia diciptakan Tuhan bersamaan dengan diciptakannya alam dan bumi, dua hal yang dikatakan oleh teks Sakerdotal sebagai dua hal yang terjadi dalam satu minggu, teks Yahwist terhindar dari kritik berat yang dilontarkan orang terhadap teks Sakerdotal. |
|
|
|
ISNET Homepage | MEDIA Homepage | Program Kerja | Koleksi | Anggota |