| |
|
Perjanjian Lama merupakan kumpulan fasal-fasal yang panjangnya tidak sama dan isinya bermacam-macam, ditulis selama lebih dari sembilan abad dalam beberapa bahasa dan dimulai dengan tradisi lisan. Fasal-fasal itu banyak yang telah dikoreksi dan dilengkapkan sesuai dengan kejadian-kejadian atau kebutuhan-kebutuhan tertentu, pada waktu-waktu yang berjauhan jaraknya antara satu dengan lainnya. Sangat boleh jadi bahwa munculnya literatur yang melimpah ini terjadi pada permulaan monarki Yahudi pada abad XI SM, yaitu pada waktu timbulnya kelompok pegawai-pegawai Raja yang merupakan sekretaris-sekretaris, yakni orang-orang pandai yang pekerjaannya tidak terbatas dalam sekedar menulis. Dari zaman itulah bermula tulisan-tulisan parsial yang tersebut dalam fasal-fasal sebelum ini, yakni tulisan-tulisan yang penting untuk ditetapkan waktunya, seperti nyanyian-nyanyian yang tersebut di atas, kata-kata yang diucapkan oleh nabi Ya'kub dan nabi Dawud, Sepuluh Perintah dan lebih umum lagi teks-teks legislatif yang membentuk tradisi keagamaan sebelum tersusunnya undang-undang. Teks-teks tersebut merupakan bagian-bagian yang terpisah disana-sini dalam bagian-bagian Perjanjian Lama. Kemudian kira-kira abad X SM tersusunlah teks "Yahwist" dari Pentateuque (Torat) yang merupakan lima fasal pertama. Kemudian orang menambahkan kepada teks tersebut, bagian-bagian yang dinamakan "versi Elohist" dan versi "Sakerdotal".2 Teks Yahwist membicarakan periode permulaan alam sampai matinya Yakob. Teks tersebut berasal dari Kerajaan Selatan (Israel Selatan) atau Yuda. Pada akhir abad IX dan pertengahan abad VIII SM, dalam Kerajaan Yahudi Utara (Israil)3 telah tersiar pengaruh Elia dan Elisa; yakni dua orang nabi yang kita jumpai tulisannya dalam Perjanjian Lama. Periode teks Elohist lebih singkat daripada teks Yahwist; karena teks Elohist hanya menceritakan kejadian-kejadian tentang Abraham (Ibrahim), Yacob (Ya'kub) dan Yosef (Yusuf). Kitab (fasal) Yusak dan Hakim-hakim juga berasal dan zaman ini. Abad VIII SM adalah abad nabi-nabi penulis, yaitu Amos dan Hosea di Israil(Kerajaan Utara) dan Isaiah dan Mikah dalam Kerajaan Selatan (Yuda) Pada tahun 721 SM Kerajaan Samaria mencaplok negara Israil, dan dengan begitu maka Kerajaan Yuda mengambil alih warisan keagamaan. Kumpulan peribahasa tersusun pada periode ini dan menunjukkan campuran antara teks Yahwist dan Elohist. Dengan begitu tersusunlah kitab Taurah. Penyusunan Kitab Ulangan juga terjadi dalam periode ini. Pemerintahan Yosias dalam pertengahan kedua abad VII SM bersamaan dengan permulaan zaman nabi Jeremia, akan tetapi karangan Jeremia ini baru berbentuk yang definitif satu abad kemudian. Kenabian- Zefanya, Nahum dan Habakuk terjadi sebelum orang Israil dideportasi (diasingkan) ke Babylon pada takun 598 SM, yakni karena Babylon menang atas Samaria yang mencaplok Israil pada tahun 721 SM. Pada waktu itu Nabi Yehezkiel sudah menyelesaikan tugas kenabiannya. Deportasi kedua terjadi ketika Yerusalem jatuh pada tahun 587 SM, dan pengasingan itu baru selesai pada tahun 538 SM. Kitab (fasal) Yehezkiel, seorang nabi Yahudi yang besar pada zaman pengasingan ke Babylon baru dibukukan setelah ia meninggal. Para penulis fasal Yehezkiel tersebut juga menulis versi sakerdotal mengenai Kitab Kejadian, yakni mengenai periode dari waktu Dunia diciptakan oleh Tuhan sampai matinya Ya'kub. Dengan begitu maka di antara teks Yahwist dan teks Elohist telah diselipkan teks ketiga yang perbedaan umurnya adalah empat dan dua abad lebih dahulu. Pada waktu itu sudah terdapat kitab "Nudub" (tangisan) atau Lamentation. Karena perintah raja Persia, Cyrus yang mengalahkan Babylonia, pengasingan ke Babylon diakhiri pada tahun 538 SM. Orang-orang Yahudi kembali ke Palestina dan mendirikan lagi tempel mereka di kota itu. Nampak pula nabi-nabi baru dan kitab (fasal) baru seperti kitab (fasal) Hagai, Zakarya, Israil, Maleachi, Daniel dan Baruch. Setelah Bani Israil diasingkan ke Babylon terkumpullah fasal-fasal dalam perjanjian lama sebagai berikut: Amstal Sulaiman (Proverbs) kurang lebih pada tahun 480 SM, fasal Ayub pada pertengahan abad V SM, al Khatib (Ecelesiaste atau chronick), pada abad III SM bersamaan dengan nyanyian (song of Salomon), dua fasal Berita, fasal Esdras, fasal Nehemia; eclesiastique atau seracide baru muncul pada abad II SM, fasal kebijaksanaan Sulaiman, dua fasal Maccabees ditulis pada abad I SM, fasal Ruth Esther, Yunus; Tobias dan Yudit adalah sukar untuk dipastikan abad penulisannya. Keterangan-keterangan tersebut masih dapat berubah jika ada riset-riset baru, oleh karena Perjanjian Lama seluruhnya baru terkumpul pada abad I SM dan secara definitif, baru pada abad I M Dengan begitu maka Perjanjian Lama merupakan satu monumen literatur bangsa Yahudi, yang terkumpul sedikit demi sedikit sehingga periode Agama Nasrani. Kitab-kitab (fasal-fasal) nya telah ditulis, disempurnakan dan ditinjau kembali antara abad X dan abad I SM. Faktor ini bukan sekedar pendapat saya pribadi akan tetapi saya kutip dari Encyclopedia Universalis, cetakan tahun 1974, jilld III halaman 246 - 253, ditulis oleh S.P Sandraz guru besar pada fakultas dominikan di Soulchoir; untuk memahami apakah Perjanjian Lama itu, kita harus ingat hasil-hasil penyelidikan para spesialis yang sangat kompeten. Suatu wahyu telah tercampur dengan tulisan-tulisan itu, akan tetapi pada waktu ini yang kita miliki hanya hal-hal yang ditinggalkan oleh orang-orang yang telah merubah teks asli menurut situasi dan kondisi yang dihadapi mereka. Jika kita bandingkan hal-hal obyektif tersebut di atas dengan hal-hal yang tersebut dalam mukaddimah atau kata pengantar bermacam-macam Bibel yang dicetak untuk awam, kita rasakan ada perbedaan. Dalam kata pengantar itu tak disebutkan hal-hal yang mengenai pembukuan Bibel; hal-hal yang samar-samar dan kabur tidak diberi penjelasan sehingga membingungkan pembaca, dan banyak soal-soal yang diperkecil sehingga memberi gambaran yang salah. Dengan begitu maka pengantar-pengantar itu banyak yang merubah kebenaran. Banyak kitab (fasal) yang dirubah beberapa kali; seperti dalam kasus Taurah, tetapi dalam edisi hanya diterangkan, mungkin ada perinci-perinci yang ditambahkan. Kadang-kadang ada pengarang yang mengadakan diskusi tentang sesuatu bagian yang tidak penting, akan tetapi ia melupakan bagian yang sangat penting dan menolak pembahasan yang mendalam. Sungguh menyedihkan jika kita melihat hal-hal yang tidak benar dilakukan oleh orang-orang yang menyiarkan Bibel untuk awam. |
|
|
|
ISNET Homepage | MEDIA Homepage | Program Kerja | Koleksi | Anggota |