| |
|
BERHADAPAN DENGAN AYAT-AYAT QUR-AN TENTANG PENCIPTAAN ALAM Marilah kita selidiki lima dasar yang menjadi landasan Qur-an untuk menceritakan tentang penciptaan alam. I. Enam masa daripada penciptaan langit-langit dan bumi, menurut Qur-an, meliputi terbentuknya benda-benda samawi, terbentuknya bumi dan perkembangan bumi sehingga dapat dihuni manusia. Untuk hal yang terakhir ini, Qur-an mengatakan, segala sesuatu terjadi dalam empat waktu. Apakah empat waktu itu merupakan zaman-zaman geologi dalam Sains modern, karena menurut Sains modern, manusia timbul pada zaman geologi ke empat? Ini hanya suatu hipotesa; tetapi tak ada jawaban terhadap soal ini. Tetapi perlu kita perhatikan bahwa untuk pembentukan benda-benda samawi dan bumi sebagai yang diterangkan dalam ayat 9 sampai dengan 12, surat 4, diperlukan dua tahap. Sains memberi tahu kepada kita bahwa jika kita mengambil contoh (satu-satunya contoh yang sudah mungkin diketahui) daripada pembentukan matahari dan embel-embelnya, yakni bumi, prosesnya melalui padatan (kondensasi) nebula (kelompok gas) dan perpecahannya. Ini adalah yang dikatakan oleh Qur-an secara jelas dengan proses yang mula-mula berupa asap samawi, kemudian menjadi kumpulan gas, kemudian berpecah. Di sini kita dapatkan persatuan yang sempurna antara penjelasan Qur-an dan penjelasan Sains. II. Sains telah menunjukkan simultanitas antara dua kejadian pembentukan bintang (seperti matahari) dan pembentukan satelit-satelitnya, atau salah satu satelitnya (seperti bumi). Bukankah simultanitas ini telah nampak juga dalam teks Qur-an seperti yang telah kita ketahui? III. Nampak persesuaian antara wujudnya asap pada permulaan terciptanya kosmos, yaitu asap yang dipakai oleh Qur-an untuk menunjukkan gas yang banyak dalam materi yang menjadi asal kosmos dan konsep Sains modern tentang nebula primitive (kelompok gas asli). IV. Kegandaan langit-langit yang diterangkan oleh Qur-an dengan simbul angka 7 yang sudah kita fahami artinya telah dibenarkan oleh Sains modern dalam pernyataan ahli-ahli astrofisika tentang sistem galaksi dan jumlahnya yang amat besar. Di lain fihak wujudnya bumi-bumi yang mirip dengan bumi kita dari beberapa aspek adalah suatu hal yang dapat kita fahami daripada teks Qur-an, tetapi sampai sekarang Sains belum dapat membuktikannya. Bagaimanapun keadaannya, para spesialis menganggap bahwa adanya bumi semacam itu sangat mungkin. V. Adanya suatu penciptaan pertengahan antara langit-langit dan bumi seperti yang dijelaskan Qur-an dapat dimengerti dengan diketemukannya jembatan-jembatan materi yang terdapat di luar sistim astronomik teratur. Jika segala soal yang ditimbulkan oleh ayat-ayat Qur-an sampai sekarang belum dapat diterangkan secara menyeluruh oleh ilmu pengetahuan, sedikitnya tak terdapat pertentangan antara ayat-ayat Qur-an dan pengetahuan modern tentang penciptaan kosmos. Kita perlu menggaris bawahi keunggulan Qur-an setelah kita mengetahui bahwa teks Perjanjian Lama yang kita miliki telah memberi perincian-perincian tentang penciptaan kosmos tetapi perincian-perincian itu tak dapat diterima oleh ilmu pengetahuan. Kita tidak heran karena kita tahu bahwa teks Sakerdotal (para pendeta) dari Bibel tentang penciptaan alam itu ditulis pada waktu bangsa Israil dibuang ke Babylon. Para pendeta Yahudi itu mempunyai maksud-maksud yuridis yang sudah kita terangkan di atas dan mereka itu telah menyusun riwayat-riwayat yang sesuai dengan pandangan keagamaan mereka. Adanya perbedaan yang menyolok antara riwayat Bibel dan riwayat Qur-an tentang penciptaan kosmos adalah sangat menarik perhatian karena semenjak permulaan timbulnya agama Islam, Nabi Muhammad selalu dituduh telah menjiplak isi Bibel. Dalam hal penciptaan kosmos ini, tuduhan semacam itu sama sekali tidak mempunyai landasan. Bagaimana 14 abad yang lalu seseorang dapat mengkoreksi riwayat yang sudah tersiar dengan menghilangkan kekeliruan-kekeliruan ilmiah dan mengemukakan apa yang ia bawakan sendiri yaitu hal-hal yang telah dibenarkan oleh Sains pada abad kita ini. Hipotesa semacam itu tak dapat dipertahankan. Qur-an membicarakan penjelasan tentang penciptaan kosmos yang sangat berbeda dengan penjelasan Bibel. |
|
|
|
ISNET Homepage | MEDIA Homepage | Program Kerja | Koleksi | Anggota |