| |
|
REPRODUKSI MANUSIA DALAM QUR-AN (2/2) 3. NIDASI TELOR LELAKI DALAM RAHIM Telor yang sudah dibuahkan dalam "Trompe" turun bersarang di dalam rendahan (cavite) Rahim (uterus). Inilah yang dinamakan "bersarangnya telur." Qur-an menamakan uterus tempat telor dibuahkan itu Rahim (kata jamaknya Arham). Surat 22 ayat 5. [Tulisan Arab] Artinya: "Dan Kami tetapkan dalam rahim apa yang kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan." Menetapnya telur dalam rahim terjadi karena tumbuhnya (villis) yakni perpanjangan telor yang akan mengisap dari dinding rahim, zat yang perlu bagi membesarnya telor, seperti akar tumbuh-tumbuhan masuk dalam tanah. Pertumbuhan semacam ini mengokohkan telor dalam Rahim. Pengetahuan tentang hal ini baru diperoleh manusia pada zaman tnodern. Pelekatan ini disebutkan dalam Qur-an 5 kali. Mula-mula dua ayat pertama daripada surat 96 ayat 2. [Tulisan Arab] Artinya: "Yang menciptakan manusia dari sesuatu yang melekat." "Sesuatu yang melekat" adalah terjemahan kata bahasa Arab: 'alaq. Ini adalah arti yang pokok. Arti lain adalah "gumpalan darah" yang sering disebutkan dalam terjemahan Qur-an. Ini adalah suatu kekeliruan yang harus kita koreksi. Manusia tidak pernah melewati tahap "gumpalan darah." Ada lagi terjemahan 'alaq dengan "lekatan" (adherence) yang juga merupakan kata yang tidak tepat. Arti pokok yakni "sesuatu yang melekat" sesuai sekali dengan penemuan Sains modern. Ide tentang "sesuatu yang melekat" disebutkan dalam 4 ayat lain yang membicarakan transformasi urut-urutan semenjak tahap "setetes sperma" sampai sempurna. Surat 22 ayat 5 . [Tulisan Arab] Artinya: "Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dan kabur) maka (ketahuilah) bahwasanya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, (sesuatu yang melekat) kemudian dari segumpal daging yang sempurna keadaannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu." Surat 23 ayat 4: [Tulisan Arab] Artinya: "Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah (sesuatu yang melekat)." Surat 40 ayat 67. [Tulisan Arab] Artinya: "Dialah yang menciptakan kamu dan tanah, kemudian dari setetes air mani, sesudah itu dan segumpal darah (sesuatu yang melekat)." Surat 75 ayat 31. -38. [Tulisan Arab] Artinya: "Bukankah ia dahulu setetes mani yang ditumpahkan (kedalam rahim). Kemudian mani itu menjadi segumpal darah (sesuatu yang melekat) lalu Allah menciptakannya dan menyempurnakannya." Anggauta tempat "mengandung" itu terjadi, selalu disebutkan dalam Qur-an dengan kata yang berarti uterus. Dan beberapa surat, tempat itu dinamakan "Tempat menetap yang kokoh." (surat 23 ayat 13 yang pernah kita sebutkan dan surat 77 ayat 21.18 4. PERKEMBANGAN EMBRIYO DIDALAM PERANAKAN Hal-hal yang disebutkan oleh Qur-an sesuai dengan apa yang diketahui manusia tentang tahap-tahap perkembangan embryo dan tidak mengandung hal-hal yang dapat dikritik oleh Sains modern. Setelah "sesuatu yang melekat," yaitu kata-kata yang telah kita lihat kebenarannya, Qur-an mengatakan bahwa embriyo melalui tahap: daging (seperti daging yang dikunyah), kemudian nampaklah tulang yang diselubungi dengan daging (diterangkan dengan kata lain yang berarti daging segar). Surat 23 ayat 14. [Tulisan Arab] Artinya: "Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan sesuatu yang melekat dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging, kemudian kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Mahasucilah Allah, Pencipta yang paling baik." Daging (seperti yang dikunyah) adalah terjemahan kata bahasa Arab mudlghah; daging (seperti daging segar) adalah terjemahan lahm Perbedaan perlu digaris bawahi, embriyo pada permulaannya merupakan benda yang nampak kepada mata biasa (tanpa alat), dalam tahap tertentu daripada perkembangannya, sebagai daging dikunyah. Sistem tulang, berkembang pada benda tersebut dalam yang dinamakan "mesenhyme." Tulang yang sudah terbentuk dibungkus dengan otot-otot, inilah yang dimaksudkan dengan "lahm. " Dalam perkembangan embriyo, ada beberapa bagian yang muncul, yang tidak seimbang proporsinya dengan yang akan menjadi manusia nanti, sedang bagian-bagian lain tetap seimbang. Bukankah arti kata bahasa Arab "mukhallaq" yang berarti "dibentuk dengan proporsi seimbang" dan dipakai dalam ayat 5 surat 22, disebutkan untuk menunjukkan fenomena ini? Qur-an juga menyebutkan munculnya pancaindera dan hati (perasaan, af-idah) Surat 32 ayat 9. [Tulisan Arab] Artinya: "Kemudian Dia menyempurnakannya dan meniupkan ke dalam tubuhnya roh (ciptaan)Nya, dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati." Qur-an juga menyebutkan terbentuknya seks: Surat 53 ayat 45-46. [Tulisan Arab] Artinya: "Dan bahwasanya Dialah yang menciptakan berpasang- pasangan laki-laki dan perempuan, dan air mani apabila dipancarkan." Terbentuknya seks juga disebutkan dalam surat 35 ayat 11 dan surat 75 ayat 39. Semua pernyataan-pernyataan Qur-an harus dibandingkan dengan hasil-hasil Sains modern; persesuaian di antara kedua hal tersebut sangat jelas. Tetapi juga sangat perlu untuk membandingkannya dengan kepercayaan-kepercayaan umum yang tersiar pada waktu Qur-an, agar kita mengetahui bahwa manusia pada waktu itu tidak mempunyai konsepsi seperti yang diuraikan oleh Qur-an mengenai problema-problema tertentu. Mereka itu tidak dapat menafsirkan Qur-an seperti yang kita lakukan sekarang setelah hasil Sains modern membantu kita. Sesungguhnya hanya baru pada abad XIX, manusia mempunyai pandangan yang jelas tentang hal-hal tersebut. Selama abad pertengahan mitos dan spekulasi tanpa dasar merupakan sumber daripada doktrin yang bermacam-macam, yang tetap dianut orang setelah abad pertengahan selesai. Banyak orang tidak tahu bahwa tahap fundamental dalam sejarah embryologi adalah pernyataan Harvey pada th. 1651 bahwa: "Semua yang hidup itu berasal dari telor." Juga banyak orang tidak tahu bahwa embriyo itu terbentuk sedikit demi sedikit, sebagian demi sebagian. Tetapi pada waktu ilmu pengetahuan baru telah mendapat bantuan dari penemuan baru yaitu mikroskop untuk menyelidiki soal-soal kita ini, masih terdapat banyak orang yang membicarakan peran telur spermatozoide. Seorang naturalis, yaitu Buffon termasuk golongan ovist (yaitu golongan yang menganut teori pengkotakan). Bonnet salah seorang penganut teori tersebut mengatakan bahwa telor Hawa, ibu dari jenis manusia, mengandung segala bibit jenis manusia, yang disimpan dalam pengkotakan, yang satu didalam yang lainnya. Hipotesa semacam ini masih diterima orang pada abad XVIII. Lebih seribu tahun sebelum zaman tersebut, di mana doktrin-doktrin khayalan masih mendapat pengikut, manusia sudah diberi Qur-an oleh Tuhan. Pernyataan-pernyataan Qur-an mengenai reproduksi manusia menjelaskan hal-hal yang pokok dengan istilah-istilah sederhana yang manusia memerlukan berabad-abad untuk menemukannya. |
|
|
|
ISNET Homepage | MEDIA Homepage | Program Kerja | Koleksi | Anggota |