| |
|
PERTANYAAN (8) KEADILAN TUHAN (1/2) WILSON: Saya tahu bahwa Kitab Suci Qur'an telah jelas di dalam ketentuan sifat Tuhan seperti pengampun, bijaksana, selalu hidup, pencipta alam semesta, tanpa teman atau bersekutu, atau anak. Tetapi saya ingin mengetahui bahwa "Adil" adalah salah satu sifat-sifat Tuhan. Saya telah berbicara dengan beberapa orang Islam bahwa itu adalah salah satu darl sifat-sifat Tuhan, tapi orang-orang Islam yang lain bilang tidak benar. CHIRRI: Tidak ada Agama yang logis (menurut akal) dapat menolak atau meragukan keadilan Tuhan dan kemurahanNya. Menolak keadilanNya adalah benar-benar meruntuhkan konsep Agama. Tidak ada kepercayaan Agama yang tidak percaya adanya keagunganNya. Agama tidak akan berguna bagi kita tanpa percaya pada keadilanNya Lebih lanjut, kita percaya pada pesan-pesan dan utusan-utusan Tuhan sebab kita fikir bahwa Dia cukup adil untuk mengabarkan kepada pesuruh-pesuruhNya apa yang Dia inginkan dari mereka. Tetapi Tuhan yang tidak adil mungkin tidak akan mengatakan pada kita segala sesuatu atau mungkin dengan jalan memberi ganjaran bagi orang-orang yang berbuat baik dan menghukum orang-orang yang berbuat salah. Sangkalan terhadap keadilan Tuhan pada gilirannya juga akan menyangkal akhirat (hari kemudian), sebab akhirat adalah tempat melangsungkannya keadilan dengan jalan memberi ganjaran bagi orang-orang yang berbuat baik dan menghukum orang-orang yang berbuat salah. Singkatnya, konsep keadilan Tuhan untuk kita sama pentingnya dengan konsep adanya Dia dan keesaanNya, dan penyangkalan keadilanNya berarti menghancurkan Agama, persis seperti penyangkalan adanya Tuhan atau keesaanNya. Untuk ini, konsep keadilan Tuhan harus dianggap sebagai dasar Agama. Tapi itu tidak akan ada Agama yang logis dapat ditumbuhkan. Islam benar-benar sesuai dengan kebenaran ini dan pemikiran yang logis. Kitab Suci Qur'an menyatakan keadilan Tuhan sama penting dengan keesaan Tuhan dan adanya Tuhan. Di dalam penilaian-penilaian ajaranNya, ketidak adilan ditiadakan. Di dalam banyak ajaran-ajaranNya, Tuhan dilukiskan sebagai yang adil, atau bahwa Dia tidak ingin melakukan ketidak-adilan terhadap pesuruh-pesuruhnya, atau bahwa Dia tidak akan membuang perbuatan dari setiap perbuatan-perbuatan yang dilakukan, atau bahwa Dia tidak akan menyebabkan siapapun juga kehilangan satu berat atom. "Tuhan mengakui bahwa sesungguhnya tidak ada Tuhan selain dari padaNya, dan malaikat-malaikat dan orang-orang yang berilmu, yang tegak dengan keadilan, mengakui juga tidak ada Tuhan melainkan Dia Yang Maha Kuasa dan Bijaksana." "Dan siapa yang mengerjakan perbuatan baik seberat atom, akan dilihatnya. Dan siapa yang mengerjakan kejahatan seberat atom, akan dilihatNya." 99:7-8 WILSON: Pernyataan anda tentang keadilan Tuhan adalah salah satu pernyataan-pernyatan yang paling masuk akal yang pernah saya dengar. Sebenarnya, kepentingan azas Agama ini tidak dilebih-lebihkan, sebab konsep Tuhan tanpa keadilanNya tidak akan berguna bagi kita. Kepercayaan Yuda (Yudaism) dan Kristen sesuai dengan Islam mempunyai pandangan yang sama, dan tidak ada orang-orang Kristen atau Yahudi yang meragukan keadilan Tuhan. Azas keadilan Tuhan, karena itu, Kristen dan Yahudi sama dengan Islam, dan saya tidak melihat perbedaan ketiga kepercayaan itu di dalam masalah ini. CHIRRI: Perbedaan antara Islam dan kepercayaan yang dalam masalah ini tidak terletak pada konsep keadilan Tuhan itu sendiri, tetapi pada konsep yang berasal dari azas ini. Islam tidak menyetujui setiap azas yang bertentangan dengan konsep keadilan Tuhan. Islam menganjurkan dan menjunjung seluruh azas yang mungkin berasal dari konsep keadilan Tuhan. WILSON: Maukah anda menyebutkan beberapa doktrin (azas-azas) ini yang berasal dari keadilan Tuhan? CHIRRI: Saya akan menyebutkan tiga dari prinsip-prinsip ini yang berasal dari azas keadilan Tuhan: 1. Tuhan tidak meminta dari makhluk yang diciptakanNya melakukan apa yang ia tidak dapat lakukan. Dari Kitab Suci Qur'an: "Tuhan tidak memikulkan kewajiban kepada seseorang, hanyalah sekedar kekuatannya." Apa yang di luar kesanggupan anda adalah tidak mungkin untuk anda lakukan. Tuhan tidak meminta yang tidak mungkin. 2. Tuhan tidak membebankan individu tanggungjawab, kecuali tentang apa yang ia lakukan sendiri yang di bawah kontrolnya. Tidak seorangpun yang bertanggungjawab apa yang dilakukan orang lain, walaupun mereka itu temannya sendiri atau saudaranya, selama perbuatan mereka tidak di bawah kontrol mereka. Kitab Suci Qur'an: "Apakah hendak kaucari Tuhan selain Allah? Dialah pemimpin segala sesuatu. Dan bahwa tiap-tiap diri yang mengusahakan (kejahatan) maka kejahatan itu untuk (kerugian) dirinya sendiri, dan tiadalah pemikul beban akan memikul beban orang lain, sesudah itu tempat kembali kamu kepada Tuhan, lalu diterangkan oleh Tuhan kepada kamu apa yang menjadi perselisihan di antara kamu." 6:164 3. Bila ini benar, maka mahkluk hidup tidak dapat dibebani dosa yang diperbuat Adam & Eve. Jika dikatakan bahwa seluruh makhluk hidup dibebani dosa turun-temurun yang berasal dari Adam dan Hawa, tentulah beribu-ribu generasi-generasi makhluk yang berasal dari Adam dan Hawa akan bertanggungjawab dari dosa mereka, dan bahwa mereka dihukum oleh Tuhan untuk dosa-dosa itu yang terjadi sebelum lahirnya generasi-generasi itu. Ini tentu tidak sesuai dengan keadilan Tuhan. Hakim tidak akan menghukum seorang anak yang disebabkan dosa orang tuanya padahal anak itu tidak tahu menahu. Bagaimana kita dapat memikirkan bahwa Tuhan menjatuhkan hukuman-hukuman pada anak-anak dari dosa-dosa yang diperbuat orang tuanya? Untuk ini, Islam dengan tegas menolak azas-azas Dosa-dosa Asal, dan menganggap setiap manusia murni disaat dia dilahirkan dan bebas dari setiap dosa. Sebenarnya Islam menganjurkan anak bayi sebagai satu contoh yang sempurna dari kemurnian dan tanpa dosa. Setiap manusia sesuai ajaran Islam, dilahirkan dalam keadaan murni dan bebas dari setiap dosa dan selanjutnya murni sampai dia berbuat dosa pada umur dewasa. Oleh dosa-dosa pada umur dewasa, anda kehilangan kemurnian anda, tetapi anda dapat mencapai kemurnian itu lagi melalui tobat yang tulus ikhlas. Bila anda benar-benar merubah sikap anda dan berniat benar-benar patuh pada Tuhan Yang Pengasih, Dia akan menerima anda dan menghapus dosa anda. (bersambung ke-2/2) |
|
|
ISNET Homepage | MEDIA Homepage | Program Kerja | Koleksi | Anggota |