| |
|
PERTANYAAN (18) ALAM BAKA (1/3) WILSON: Sekarang sampai waktunya membicarakan tentang kekekalan. Perjanjian Lama tidak jelas dalam hal Alam Baka. Yahudi tidak menekankan hidup setelah mati. Perjanjian Baru telah berhubungan dengan masalah itu, dan membicarakan dengan jelas dari Alam Baka. Oleh karena itu, Kristen, pada umumnya, mempercayai Alam Baka. Saya mengetahui bahwa Kitab Suci Al Qur'an mengakui Alam Baka ini, tetapi saya ingin mengetahui bahwa hal ini dianggap salah satu dari pokok kepercayaan Islam. CHIRRI: Azas dari kebangkitan kembali adalah suatu bab penting dalam kepercayaan Islam. Islam menyatakan bahwa bangsa manusia akan berhenti berada di planet ini dan pada suatu hari tertentu, ditentukan oleh Tuhan dan diketahui hanya oleh Dia, setiap manusia akan dibangkitkan lagi, karena dia akan dituntut untuk memberikan laporan apa yang telah ia lakukan selama hidupnya. Setiap orang akan menerima pada hari itu hadiah (ganjaran) atau hukuman sesuai dengan perbuatannya baik atau jelek: "Segenap apa yang dibumi akan musnah, dan wajah Tuhan engkau akan tetap tinggal (selamanya), Yang Besar dan Mulia." 55: 26-27 "Dan mereka telah pernah mengatakan: Apakah ketika kami telah mati, dan telan menjadi tanah dan tulang belulang, akan dibangkitkankah kami kembali? Katakan: Sesungguhnya orang-orang yang dahulu dan orang-orang kemudian, semuanya sudah tentu akan dikumpulkan bersama-sama di waktu yang ditentukan, di hari yang terkenal." 56: 47 WILSON: Konsep (pengertian) tentang Alam Baka adalah sangat jauh dari lingkungan pengalaman manusia. Tidaklah mudah untuk memikirkan bahwa seseorang yang meninggal secara fisik akan melanjutkan hidup secara rohani atau bahwa dia akan hidup kemudian, jauh setelah dia meninggal. Ilmu pengetahuan, tidak dapat membuktikan kemungkinan hidup setelah mati, tidak dapat memberikan bantuan terhadap konsep yang demikian. CHIRRI: Meskipun konsep Alanm Baka di luar lingkungan pengalaman kita, hal itu nampak logis. Untuk mengukuhkan, kita harus menyetujui azas ini. Kita percaya pada Tuhan dan keadilanNya. Tuhan yang Adil, Yang Perkasa, tidak diharapkan membiarkan orang yang melakukan kebaikan tanpa suatu hadiah (ganjaran), juga tidak kita harapkan Dia membiarkan orang-orang yang menindas untuk tidak dihukum . Berjuta orang yang berbuat baik, menindas dan menggoda, hidup dan meninggal tanpa dibalas. Berjuta-juta orang yang berbuat kesalahan, pembunuhan, dan kekejaman hidup dan meninggal tanpa dihukum di dunia ini. Tuhan Yang Adil yang Perkasa, tidak akan membiarkan orang-orang yang melakukan kesalahan lepas dari hukumanNya, juga Dia tidak membiarkan orang-orang yang berbuat baik untuk tidak diberi balasan. Harus ada dunia lain dimana akan ada waktu untuk mempergunakan keadilan Tuhan Kitab Suci Qur'an mendasarkan keperluan Alam Baka pada konsep keadilan Tuhan: "Di hari itu manusia berangkat dalam beberapa rombongan, supaya kepada mereka diperlihatkan perbuatannya. Dan siapa yang mengerjakan perbuatan baik seberat atom, akan dilihatnya. Dan siapa yang mengerjakan kejahatan seberat atom, akan dilihatnya." 99: 6-8. WILSON: Argumen anda yang mendukung doktrin Alam Baka tidak mencapai tujuan pokok. Itu adalah argumen yang baik, tetapi seluruhnya adalah yang akan kita harapkan suatu dunia di masa datang di mana Tuhan menghadiahi orang-orang berbuat baik dan menghukum orang-orang yang berbuat salah, tetapi hal itu bukan bukti bahwa pengharapan kita akan terwujud. Ada perbedaan besar antara apa yang harus terjadi dan apa yang akan terjadi. Tujuan kita tidak hanya menunjukkan kebutuhan untuk dunia masa depan, tetapi untuk membuktikan, bahwa dunia itu akan menjadi kenyataan. CHIRRI: Adanya dunia masa depan tak dapat dibuktikan secara langsung dan kenyataan yang terwujud. Hal itu diluar lingkungan penglihatan atau pengertian dan pengalaman kita. Hal itu adalah suatu masa depan yang tidak berhubungan dengan masa kita sekarang. Kenyataan dan bukti langsung pada masa depan yang demikian adalah tidak ada, tetapi kenyataan (bukti) secara tidak langsung pada masa depan itu ada. Nabi-nabi dari Tuhan telah meramalkan dunia masa depan, dan kita boleh percaya pada penjelasan-penjelasan mereka. Bukti-bukti kebenaran nabi-nabi itu adalah bukti yang tidak langsung mengenai Alam Baka. Kita boleh percaya pada pernyataan-pernyataan seorang nabi seperti Muhammad, sebab kenabiannva didukung oleh bukti-bukti nyata. Seorang nabi tidak menyesatkan rakyat, juga tidak akan menerangkan yang salah kepada mereka. Kita harus menerima pernyataan-pernyataannya tentang masa depan sama seperti kita menerima pernyataannya tentang masa kini. Untuk menerima kenabiannya, dan meragukan penjelasannya adalah bertentangan. WILSON: Pentingkah bab kepercayaan alam baka di dalam Islam dari Pandangan Qur'an? CHIRRI: Dalam banyak pelajaran-pelajaran dari Kitab Suci Al Qur'an, kepercayaan pada Alam Baka diletakkan setelah percaya pada Tuhan, hal ini menunjukkan bahwa percaya pada Alam Baka adalah lebih penting dari pada setiap masalah-masalah atau bab yang lain dari kepercayaan Islam setelah percaya pada Tuhan: "Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan orang-orang Yahudi dan orang-orang Kristen dan Shabiin, yaitu orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari akhirat dan mengerjakan perbuatan baik, mereka akan memperoleh pahala dari Tuhannya; mereka tidak merasa ketakutan dan tidak menaruh dukacita." 2: 62: 5: 60. "Mereka beriman kepada Tuhan dan hari kemudian, mereka menyuruh mengerjakan yang benar dan melarang berbuat yang salah dan mengerjakan perbuatan baik. Mereka itulah yang termasuk orangorang yang baik." 3: 114 (bersambung ke-2/3) |
|
|
ISNET Homepage | MEDIA Homepage | Program Kerja | Koleksi | Anggota |