| |
|
PERTANYAAN (18) ALAM BAKA (2/3) WILSON: Muhammad telah memberitahukan kepada manusia tentang Alam Baka. Penjelasannya jelas dan positif. Yesus, sebelum dia, menganjurkan beberapa penjelasan tentang masalah ini. Musa nampaknya diam dalam hal ini. Hal ini menimbulkan pertanyaan: Tidak adanya penjelasan dalam masalah ini di dalam buku Musa adalah membingungkan. Bila azas (doktrin) pembangkitan adalah sangat penting, hal itu akan diberikan juga pada Musa, sama seperti Muhammad dan Yesus. CHIRRI: Tidak adanya penjelasan dalam masalah ini pada buku Musa tidak berarti bahwa Tuhan tidak memberikan padanya penjelasan tentang Alam Baka (Akhirat), juga hal itu membuktikan bahwa Musa tidak pernah memberitahukan pada rakyatnya tentang hidup di masa akan datang. Lima buku-buku Musa barangkali telah mengalami beberapa perubahan-perubahan dan penghapusan. Kitab Suci Qur'an memberitahukan pada kita bahwa Musa telah berbicara tentang Alam Baka (Akhirat). "Dan seorang yang beriman itu (pada pesan dari Musa) berkata: Hai Kaumku! Turutlah aku! Kamu akan kupimpin kepada jalan kebenaran. Hai kaumku! Kehidupan dunia ini hanyalah kesenangan sementara, dan akhirat itulah kampung yang kekal." 40:38-39 "Dan Musa memilih tujuh puluh orang laki-laki dari kaumnya untuk perjanjian (pertemuan) Kami. Dan ketika mereka digoncang gempa bumi, dia mengatakan: Wahai Tuhanku! Kalau Engkau menghendaki, Engkau binasakan sajalah mereka dan aku sebelum ini! Apakah Engkau hendak membinasakan kami, karena perbuatan orang-orang yang bodoh diantara kami? Hal ini adalah ujian Engkau, akan menyesatkan siapa yang Engkau kehendaki dan memimpin siapa yang Engkau sukai. Engkaulah Pemimpin kami! Sebab itu, ampunilah kami, dan berilah kami rahmat, dan Engkaulah Pemberi ampun yang sebaik-baiknya. Dan tuliskanlah untuk kami kebaikan di dunia ini dan di akhirat. Sesungguhnya kami kembali kepada Engkau. Tuhan mengatakan: Siksaku akan Kutimpakan kepada siapa yang Aku kehendaki, dan RahmatKu meliputi segala sesuatu, sebab itu akan Aku tuliskan rahmat, untuk mereka yang bertakwa, mereka yang membayar zakat dan yang mempercayai keterangan-keterangan Kami." 7: 155-156 Kitab Suci Qur'an juga memberitahukan kepada kita bahwa Nabi Ibrahim telah berbicara dengan jelas tentang Alam Baka, dan bahwa dia meminta pada Tuhan untuk menunjukkan padanya bagaimana Dia menghidupkan yang telah mati: "Dan ketika Ibrahim berkata: Tuhanku! Perlihatkan kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati! Kata Tuhan: Tidaklah engkau percaya? Kata Ibrahim: Percaya, tetapi untuk menenteramkan hatiku." 2:260 WILSON: Anda telah menerangkan bahwa Islam mengajarkan bahwa setiap manusia, pada suatu hari yang telah ditentukan dan hanya diketahui oleh Tuhan akan dibangkitkan kembali. Hari itu adalah hari pengadilan. Sekarang, bolehkah saya bertanya tentang masa yang panjang yang memisahkan hidup (kehidupan) kita ini dari Alam Baka? Apakah manusia melanjutkan hidup, dalam beberapa bentuk, setelah dia meninggal sampai Hari Pengadilan? Adakah pernyataan yang jelas didalam Al-Qur'an tentang kehidupan kita atau kematian, kemudian terhadap kematian kita dan sebelum pembangkitan? CHIRRI: Jiwa manusia, sesuai dengan ajaran Islam, tidak akan dilenyapkan (dimatikan) oleh kematian. Jiwa itu akan melanjutkan hidup terus melalui periode yang panjang yang memisahkan kematian jasmani kita dari hari pembangkitan kita, dan hidup yang demikian dikehendaki untuk pembangkitan. Kita tidak dapat memikirkan pembangkitan manusia bila hidupnya akan sama sekali diakhiri oleh kematian. Pembangkitan berarti membawa orang mati hidup kembali. Bila hidup berhenti setelah kematian, maka tidak akan ada cara untuk membawa hidup kembali orang yang sama. Tujuan Alam Baka adalah untuk memberi hadiah bagi yang berbuat baik dan menghukum yang berbuat jelek. Seseorang yang diciptakan pada Hari Pengadilan tidak akan sama dengan orang yang hidup sebelumnya. Dia tidak akan menerima suatu hadiah dan juga suatu hukuman, sebab dia tidak sama dengan yang hidup sebelumnya, juga dia tidak melakukan baik atau jelek. Jadi, kita harus mengerti semua pesan-pesan Qur'an, yang bertalian dengan Alam Baka, bahwa manusia akan dilanjutkan hidup jiwanya. Mengenai Hari Pengadilan, Kitab Suci Al-Qur'an adalah jelas mengenai masalah ini: "Janganlah kamu katakan orang-orang yang terbunuh dijalan Allah itu mati, tetapi mereka itu orang-orang hidup, sayang kamu tidak mengerti." 2:154. "Janganlah kamu anggap mati orang-orang yang terbunuh di jalan Allah itu! Tidak! Mereka itu hidup, mereka mendapat rezeki dari sisi Tuhan. Mereka gembira karena kurnia yang telah diberikan Tuhan kepada mereka, dan mereka merasa girang terhadap orang-orang yang masih tinggal di belakang mereka, bahwa mereka tiada merasa takut dan tidak pula menanggung duka cita Mereka girang karena kurnia dan pemberian Tuhan. Dan sesungguhnya Tuhan itu tidak akan menghilangkan pahala orang-orang yang beriman." 3: 169-171. (bersambung ke-3/3) |
|
|
ISNET Homepage | MEDIA Homepage | Program Kerja | Koleksi | Anggota |