| |
|
PERTANYAAN (3) MENGAPA ISLAM POPULER? (1/3) WILSON: Sejarah menunjukkan bahwa pada mulanya Islam meluas sampai Asia, Afrika dan Eropa dengan sangat cepat. Mungkin tidak ada Agama yang lain berkembang secepat Islam. Pasti ada beberapa sifat yang istimewa yang menyebabkan Islam berkembang dengan cepat. Saya ingõn mengetahui faktor faktor apa yang menyebabkan pertumbuhan yang cepat itu. CHIRRI: Banyak faktor yang menyebabkan meluasnya Islam. Saya tidak akan menyebutkan semuanya, tetapi saya dapat menunjukkan beberapa faktor. 1. KITAB SUCI AL-QUR'AN Ini adalah suatu kenyataan yang tak dapat disangkal, bahwa Qur'an adalah buku kehidupan yang telah mempengaruhi berjuta-juta manusia melalui keindahannya dan makna yang tinggi. Keistimewaan Qur'an masih diperbincangkan dan dipertentangkan. Qur'an itu sendiri membangkitkan lawan-lawannya untuk mencoba memperbincangkan nilai-nilainya. Qur'an berulang-ulang menerangkan bahwa bila lawan-lawannya pada setiap waktu akan membincangkan perbandingan, mereka secara otomatis akan membuktikan keseluruhan kepercayaan Islam. Lebih dari tiga belas abad, Qur'an masih berkedudukan di atas setiap perbandingan pada seluruh bacaan-bacaan bahasa Arab. Karena itu Kitab Suci Al-Qur'an sejak diperkenalkan sampai sekarang adalah sumber daya penarik yang besar untuk kepercayaan Islam. 2. KEPRIBADIAN NABI ISLAM Muhammad dilahirkan dibawah cahaya sejarah. Tidak ada awan (keredupan) yang menyelubungi kelahirannya, kehidupannya atau kehidupan di antara rakyatnya. Bila setiap nabi dianggap sebagai bagian dari sejarah Agama maka Muhammad adalah bagian dari kedua-duanya yaitu agama dan sejarah-sejarah dunia. Dia dilahirkan di Mekkah dari ayah dan ibu yang terkenal, dan hidup (menyatu) dengan rakyatnya selama 40 tahun sebelum dia diamanati (diberi kuasa) sebagai seorang Nabi dari Tuhan. Ia diperhatikan oleh rakyat selama masa kanak-kanaknya dan masa-masa dewasanya. Ia diperhatikan oleh seluruh kawan-kawannya sebagai suatu contoh kejujuran dan ketulusan hati. Orang-orang tidak pernah mendapatkan cacad (cela) pada dirinya. Mereka menyatakan dia benar dan dapat dipercaya (setia). Dia tidak hidup sebagai orang yang memisahkan diri. Sebaliknya, dia berhubungan dengan orang-orang. Dia berdagang, bepergian dan ikut serta dengan orang-orang dalam pekerjaan sehari-hari, tetapi tidak pernah ia dipengaruhi nafsu yang buruk atau kegairahan duniawi. Dia hidup di dalam masyarakat yang jahil, dan kekuasaan dipegang oleh orang-orang penyembah berhala, tetapi ia tidak pernah menyetujui ide-ide mereka. Dia dihormati oleh lawan-lawannya dan dikagumi oleh teman-temannya, dan tidak ada seorang Nabi di dalam sejarah yang menerima ketaatan (kepatuhan) dari teman-temannya sebanyak yang diperoleh Mohammad. 3. KEYAKINAN YANG KUAT PADA ORANG-ORANG MUSLIM YANG MULA-MULA (YANG TERDAHULU). Disebabkan kejujuran hati dan pengaruh kepribadian dari Muhammad, keyakinan pengikut-pengikutnya padanya sangat kuat. Kita tahu, bahwa pengikut-pengikut Musa menolak untuk menolongnya masuk ke Jerusalem. Mereka mendurhakanya (tidak menurut), menolak dan menyatakan padanya agar dia dan Tuhannya saja yang melawan musuh-musuhnya. Kita juga mengetahui bahwa sebagian besar pengikut-pengikut Jesus meninggalkannya bila datang kegentingan. Keadaan yang sama terjadi pada sebagian besar Nabi. Tidak ada dari mereka yang mendapat bantuan dari pengikut-pengikutnya bila mereka menghadapi bentrokan. Pengikut-pengikut Muhammad lain halnya, waktu Muhammad di Mekkah, dia dan beratus-ratus pengikutnya tidak berdaya dan tanpa perlindungan, mereka semuanya berdiri dan menghadapi krisis yang ada, dan tidak ada di antara mereka yang meninggalkan agamanya (kepercayaannya) atau Nabinya. Tindakan-tindakan orang Muslim itu sesuai dengan keyakinan yang diakui. Mereka semua melaksanakan keyakinannya dengan kata-kata dan tindakannya. 4. PRINSIP-PRINSIP ISLAM Prinsip-prinsip Islam adalah sumber daya-tarik yang besar, sebab logis dan jelas. Untuk orang yang merenungkan terjadinya alam semesta tidak ada yang lebih sederhana daripada satu ajaran Agama yang menyatakan: Bahwa tidak ada Tuhan kecuali Yang Maha Kuasa, yang membuat alam semesta, tidak ada yang patut dipuja kecuali Dia. Dia adalah Tuhan Yang Esa, tanpa teman, tanpa anak, Dia tidak beranak dan tidak diberanakkan, dan tidak ada yang seperti Dia. Dia adalah adil, pemurah, pengasih, dan perkasa, tidak berbentuk manusia dan jasmani, dan kekuasaannya mencakup seluruh alam semesta. Faham keesaan Tuhan yang tidak menggambarkan konsep dari Tuhan dengan menggabungkan Singularity dan Plurality adalah sangat dapat diterima oleh pemikiran manusia yang mencari keterangan adanya Dunia. Hal itu tidakmeragukan pendapat manusia bahwa Tuhan adalah satu. Dan juga hal itu tidak menunjukkan bahwa Tuhan sebagai manusia yang dapat melahirkan manusia lain. Dan sebab prinsip-prinsip Islam adalah teguh dan berhubungan satu dengan yang lain (bertautan). Mereka tidak bertentangan satu sama lain, juga tidak bertentangan dengan ilmu pengetahuan. Untuk menjelaskan ini, Islam, Agama Nasrani dan Judaism semuanya menganjurkan (mengajarkan) keadilan Tuhan dan kekuasaanNya. Islam memegang konsep-konsep Agama lain yang mengikuti konsep keadilan yang tidak terpisah: Bila Tuhan adalah adil dan bijaksana, Islam mengatakan pada kita, tidak menanggungkan pada setiap jiwa untuk melakukan apa yang diluar kemampuannya. Hal itu juga menunjukkan pada kita bahwa keadilan tidak memegang tanggung-jawab individu tetapi untuk apa yang dia lakukan oleh pilihannya sendiri. Dia tidak menanggungkan seseorang karena dosa-dosa orang tuanya atau nenek-moyangnya sebab hal itu tidak dibawah kontrolnya. Islam juga mengatakan pada kita bahwa Tuhan tidak menanggungkan pada seseorang sesuatu yang telah dilakukan ayahnya. Dia tidak menghukum keturunan dari suatu generasi yang telah membuat dosa. Hukuman yang demikian bertentangan dengan konsep keadilan Tuhan. Berkenaan dengan Pembebanan manusia dengan dosa asal (original sin), Islam mengatakan kepada kita bahwa setiap manusia dilahirkan dalam keadaan murni dan bebas dari setiap dosa, sampai dia berbuat dosa pada umur dewasa. Ini hanya satu dari beberapa contoh yang menunjukkan kekukuhan ajaran Islam. Prinsip-prinsip Islam memiliki sikap yang positif untuk seluruh aspek kehidupan manusia. Islam, tidak seperti agama-agama yang lain, memperhatikan kepentingan spirituil dan materiel, untuk kehidupan manusia Tuhan, menurut Islam, tidak senang kepada manusia-manusia yang mengabaikan kebutuhan-kebutuhan biologisnya. Sebaliknya, kedua fihak saling bergantung. Saling berhubungan satu pada yang lain, dan dapat disatukan di dalam keaktifan-keaktifan manusia. Seseorang yang kekurangan kebutuhan makanan, kehangatan dan perlindungan, akan mendapat kesukaran berpikir, melakukan kerja kebaktian atau melakukan kebaikan kepada manusia yang lain. Tetapi apabila kebutuhan fisik dipenuhi, manusia dapat dengan mudah mengarahkan dirinya pada Tuhannya. Untuk ini, kerja dengan niat baik untuk kebutuhan jasmani harus menjadi bagian kewajiban beragama (beriman). Agama, menurut ajaran Islam, tidak bermaksud menekan keinginan-keinginan biologis. (bersambung ke-2/3) |
|
|
ISNET Homepage | MEDIA Homepage | Program Kerja | Koleksi | Anggota |