Surat Menyurat
Maryam Jamilah - Maududi


Lahore, 24 Oktober 1961

Saudaraku dalam Islam,

Assalamu 'alaikum,

Terima kasih atas surat anda tertanggal 9 Oktober dan naskah khutbah anda. Uraian anda tentang mahasiswa-mahasiswa Islam yang anda temui di Universitas Columbia adalah persis seperti yang saya duga. Saya telah melakukan penetitian yang mendalam terhadap sistem pendidikan yang dilalui oleh generasi yang sedang tumbuh saat ini, di sini maupun di negara-negara Arab. Akibat-akibat yang tak terelakkan dari sistem ini berujud prasangka para mahasiswa yang amat dalam terhadap Islam dan warisan sejarah serta budayanya. Pada kesempatan pertama, mereka asyik merusak bentuk dan mengacaukan ruhnya. Mental mereka mengalami kemunduran dan moral mereka menjadi rendah.

Ketika pulang ke negeri sendiri, mereka temukan hal-hal dan kedudukan yang paling menonjol lagi ampuh dalam kehidupan nasional kami, yang merupakan sebab utama timbulnya perang tanpa henti antara penguasa dengan rakyatnya.

Tetapi yakinlah, masih ada juga sisi yang cerah, dan di sekolah serta universitas ini terdapat pula mahasiswa-mahasiswa yang berhasrat untuk menegakkan tatanan Islam. Hal yang sama terjadi pula di dunia Arab, Turki, Indonesia dan negara-negara Islam lainnya. Mahasiswa-mahasiswa ini, khususnya yang tergabung dalam Jamiatut-Tulaba yang terus melakukan kontak dengan saya, dan saya menaruh harapan yang besar pada mereka. Tetapi sayang, mereka hanya bisa memperoleh sedikit kesempatan untuk melanjutkan pelajaran ke Amerika atau Eropa, karena kesempatan untuk itu hanya dicadangkan bagi anak-anak manja negeri ini. Inilah sebabnya mengapa tidak anda temui pemuda seperti ini di New York.

Sebenarnya saya ingin cepat mengambil keputusan tentang pencetakan novel anda, Ahmad Khalil, demi kepentingan anda. Tetapi sayang, beberapa hari yang lalu Mian Tufail Muhammad, Direktur Pelaksana Islamic Publication, ditahan oleh pemerintah dan saat ini dipenjara berdasarkan Akta Keselamatan Umum. Akta ini warisan penjajah Inggris membolehkan untuk memenjarakan seseorang dengan sembarangan tanpa proses pengadilan. Penguasa begitu saja menangkap dan menempatkannya di balik terali besi sekehendak hati mereka. Mian Tufail Muhammad adalah teman sejawat saya sejak duapuluh tahun terakhir ini. Karena keberaniannya menerbitkan naskah yang mengkritik Undang-undang keluarga, maka seluruh usaha Islamic Publication dibekukan sampai waktu yang tak terbatas.

Telah saya pelajari khutbah Jum'at anda dengan teliti. Yakinlah bahwa apa yang anda khutbahkan itu serupa dengan apa yang selalu saya sampaikan dalam khutbah saya sejak lebih dari tiga puluh tahun yang lalu. Inilah sebabnya mengapa kaum modernis menganggap saya sebagai "bahaya". Sungguh saya kagum, bagaimana seorang gadis yang lahir dan dibesarkan di Amerika dapat memperoleh wawasan yang cermat dalam menghadapi masalah seperti ini. Khutbah anda tak bisa tidak layak mendapat pujian. Saya hanya berdoa kepada Allah agar Ia melimpahkan lebih banyak lagi kearifan kepada anda dan kesabaran dalam mendakwahkan Islam.

Teriring salam dan harapan baik.

Saudaramu seagama,
Abul A'la


Surat Menyurat Maryam Jamilah Maududi
Judul Asli: Correspondence between Maulana Maudoodi and Maryam Jameelah
Terbitan Mohammad Yusuf Khan, Lahore, 1978
Penterjemah: Fathul Uman
Penyunting: Haidar Bagir
Penerbit Mizan, Jln. Dipati Ukur No. 45, Bandung 40124
Cetakan 1, 1403H, 1983M
Telp.(022) 83196
dikumpulkan dari posting sdr Hamzah (hamzahtd@mweb.co.id) di milis is-lam@isnet.org

Indeks artikel kelompok ini | Disclaimer
ISNET Homepage | MEDIA Homepage | Program Kerja | Koleksi | Anggota

Dirancang oleh MEDIA, 1997-2001.
Hak cipta © dicadangkan.