Surat Menyurat
Maryam Jamilah - Maududi


New York, 7 April 1962 (2 Dzul Qa'idah 1381)

Maulana Maududi yth.,

Assalamu'alaikum warahmatullah wabarakatuh,

Baru saja saya terima surat tercatat anda tertanggal 31 Maret dan saya terima undangan anda, akan saya turuti nasehat-nasehat anda dengan rasa syukur yang paling dalam.

Saya pernah berbicara dengan seorang anak muda di masjid. Ia ceritakan kepada saya diskusinya dengan Maulana Fazlur Rahman Ansari Al-Qaderi, pemimpin Federasi Missi Islam Sedunia di Karachi, ketika mengunjungi New York, kata orang, ia mengatakan bahwa "orang yang berpindah agama merupakan suatu kasus mental".

Reaksi saya yang pertama adalah bahwa ini adalah suatu pernyataan paling menyakitkan yang pernah saya dengar dan saya katakan hal itu kepadanya. Saya telah melakukan kesalahan dalam hidup saya dan saya akui pula bahwa saya pernah melakukan tindakan-tindakan yang bodoh, tetapi penerimaan saya akan Islam merupakan tindakan saya yang paling positif, konstruktif dan bijaksana.

Juga saya sadari sepenuhnya bahwa Islam adalah obat yang paling mujarab bagi kesehatan mental. Meskipun demikian, Maulana itu boleh jadi benar dalam satu hal, yakni bahwa perpindahan dari agama Yahudi atau Kristen kepada agama Islam tak kurang dari perpindahan dari peradaban Barat kepada peradaban Islam dan suatu penganutan sepenuh hati terhadap suatu cara hidup yang lain sama sekali.

Orang-orang yang bahagia, makmur, dan mudah bergaul seperti orang tua, saudara perempuan, bibi, paman dan saudara sepupu saya akan kekurangan motivasi, apalagi keinginan, untuk melakukan pengorbanan pribadi untuk menolak kepercayaan-kepercayaan dan kegiatan-kegiatan mereka yang berharga di masa lalu untuk ditukar dengan sesuatu yang begitu asing bagi seluruh pengetahuan atau pengalaman mereka sebelumnya.

Hanya orang yang sangat tidak bahagia atau sekurang-kurangnya tidak puas dengan cara hidupnya sajalah yang mau melaksanakan perubahan yang radikal seperti itu. Jadi, jika saja saya tidak mengalami kekacauan emosional dan kegagalan penyesuaian diri yang parah, sudah tentu tidak akan saya lakukan usaha-usaha yang seberat itu dalam upaya menemukan suatu filsafat hidup yang lebih mernuaskan. Jika saja saya mendapatkan anugerah alam sedemikian baik sebagaimana anggota keluarga saya yang lain, tentunya saya tidak akan punya sebab dan alasan untuk meragukan kebaikan dan kesehatan masyarakat saya dan sudah akan saya jalani hidup persis seperti hidup orangtua dan saudara perempuan saya. Maka bisa anda lihat bahwa Allah mengingini apa yang paling baik bagi hambanya dan apa yang tampak sebagai bencana itu ternyata bisa menjadi rahmat.

Tentunya akan sangat menarik sekali tinggal di Lahore, karena dalam satu atau dua dasawarsa yang lalu, yakni sejak dilarangnya al-lkhwanul-Muslimun dan juga sekularisasi serta nasionalisasi Universitas al-Azhar, Lahore telah menggantikan Kairo sebagai pusat kegiatan Islam. Saya juga akan menyenangi Lahore, karena kepustakaan Islam begitu mudah diperoleh di sini. Tampak bagi saya seolah-olah buku-buku Islam lebih banyak diterbitkan di sini daripada di tempat lain. Bila ternyata saya gagal menguasai pengetahuan Islam karena abai dan malas, tentu hanya diri sayalah yang bisa disalahkan.

Silakan anda tulis secara langsung dan jelaskan segalanya. Salah satu yang mungkin menjadi keberatan mereka adalah, seperti halnya orang-orang Barat yang lain, mereka kira bahwa orang Islam selalu menghinakan kaum wanita seperti memperlakukan benda bergerak saja, dan bahwa di Pakistan kaum wanitanya diperlakukan tidak baik dan hak-hak individualnya diingkari.

Sekali lagi, saya sampaikan rasa terima kasih yang sangat dalam kepada anda. Semata-mata hanya karena kasih dan rahmat Allah sajalah sehingga saya tidak dibiarkan berjuang secara terasing sendirian. Semoga Allah memberkahi anda.

Saudaramu seagama,
Maryam Jamilah


Surat Menyurat Maryam Jamilah Maududi
Judul Asli: Correspondence between Maulana Maudoodi and Maryam Jameelah
Terbitan Mohammad Yusuf Khan, Lahore, 1978
Penterjemah: Fathul Uman
Penyunting: Haidar Bagir
Penerbit Mizan, Jln. Dipati Ukur No. 45, Bandung 40124
Cetakan 1, 1403H, 1983M
Telp.(022) 83196
dikumpulkan dari posting sdr Hamzah (hamzahtd@mweb.co.id) di milis is-lam@isnet.orgIndeks artikel kelompok ini | Disclaimer
ISNET Homepage | MEDIA Homepage | Program Kerja | Koleksi | Anggota
Dirancang oleh MEDIA, 1997-2001.
Hak cipta © dicadangkan.