Mu'min Abdurrazzaque Selliah
(Srilangka)
Pernah pada satu waktu saya memandang agama Islam sebagai
sesuatu yang tidak menyenangkan, dan saya tidak punya
sahabat dari kalangan kaum Muslimin seorangpun, bahkan saya
tidak berusaha untuk berhubungan dengan mereka, karena saya
tidak senang kepada agama mereka. Pernah sedikit saya
memimpikan bahwa membaca buku-buku tentang Islam akan
menjadikan diri saya orang yang lain. Mulailah saya merasa
mencintai Islam, ketika ternyata bahwa jalan hidup
ke-Islaman itu lurus dan tidak samar-samar. Islam adalah
agama kebersihan dan mudah. Di samping itu saya menemukan
dalam Islam banyak ajaran yang cermat dan mendalam, suatu
hal yang telah menyebabkan saya merasa dengan cepat dekat
kepada Islam.
Kitab Suci Al-Qur'an telah saya baca sedikit-sedikit,
ternyata telah mengagumkan saya. Di waktu yang lalu, saya
berpendapat bahwa tidak ada sesuatu yang menandingi Bible.
Sekarang ternyata bahwa perkiraan saya itu salah besar.
Sungguh Al-Qur'an itu penuh dengan kebenaran,
ajaran-ajarannya praktis dan bebas dari segala dogma dan
ajaran-ajaran yang samar-samar. Karena itulah, maka setiap
hari berlalu telah semakin mendekatkan saya kepada agama
"aman dan cinta", yakni agama Islam, tentunya.
Persaudaraan Islampun tidak terlepas dari catatan,
kekaguman dan kesadaran saya. Jika orang ingin melihat
pelaksanaan yang nyata tentang ajaran "Sukailah untuk
saudaramu apa yang kau sukai untuk dirimu sendiri", dia akan
hanya menemukannya dalam "persaudaraan Islam", yang
merupakan persatuan yang terbesar dan sungguh-sungguh yang
pernah ada di dunia.
Apa yang telah menarik saya selanjutnya dalam Islam,
ialah bahwa Islam itu tidak dogmatis. Islam adalah ideal dan
praktis, rasional dan modern. Konsepsi Islam tentang Satu
Tuhan dan segi-segi kerohaniannya juga ideal.
Dengan demikian, maka Islam adalah satu-satunya agama
yang baik buat manusia seluruhnya; praktis dalam teori dan
kepercayaannya, rasional dan maju seperti majunya kehidupan
manusia.
|