|
|
13. Kemuliaan dari Allah untuk Aisyah r.a.Aisyah r.a. berkata bahwa Nabi saw. berkata kepadanya: "Aku melihat dirimu dalam mimpi dua kali. Aku melihatmu berada dalam selembar kain sutera. Malaikat berkata 'Inilah istrimu.' Lalu aku singkapkan kain itu. Ternyata memang kamu yang berada di dalamnya. Lalu aku berkata: 'Kalau itu memang datang dari sisi Allah, maka pasti akan terlaksana.'" (HR Bukhari dan Muslim)305 14. Kemuliaan dari Rasulullah saw. untuk Aisyah r.a.Anas mengatakan bahwa Nabi saw. bersabda: "Kelebihan Aisyah dari wanita-wanita lain adalah seperti kelebihan roti yang telah diberi kuah atas makanan-makananyang lain." (HR Bukhari dan Muslim)309 15. Kemuliaan dari Para Sahabat untuk Aisyah r.a.Aisyah r.a. mengatakan bahwa dia meminjam kalung dari Asma. Kemudian kalung itu hilang dan Rasulullah saw. mengirim beberapa orang sahabat beliau untuk mencarinya. Di tengah perjalanan waktu shalat tiba dan mereka mengerjakan shalat tanpa berwudhu terlebih dahulu. Ketika mereka datang kepada Nabi saw., maka mereka mengadukan hal itu kepada beliau. Akhirnya turunlah ayat yang memperbolehkan bertayamum. Usaid bin Hudhair berkata (kepada Aisyah): "Semoga Allah membalasimu dengan kebaikan. Demi Allah, tidak satu pun perkara yang terjadi atas dirimu, kecuali Allah memberikan jalan keluarnya untukmu dan menjadikannya sebagai berkah bagi kaum muslimin." (HR Bukhari dan Muslim)312 Dalam satu riwayat313 disebutkan bahwa Ibnu Abbas berkata: "Wahai Ummul Mukminin, kamu akan mendatangi orang-orang mulia yang lebih dahulu darimu, yaitu Rasulullah saw. dan Abu Bakar." (HR Bukhari)314 F. UMMU SALAMAH UMMUL MUKMININ1. Ummu Salamah Hijrah ke HabasyahAisyah mengatakan bahwa Ummu Habibah dan Ummu Salamah menceritakan tentang sebuah gereja yang mereka lihat di Habasyah. Di dalam gereja itu terdapat gambar-gambar. Lalu mereka menceritakan hal tersebut kepada Nabi saw. Nabi saw. berkata: "Mereka itu, apabila ada salah seorang laki-laki saleh di antara mereka yang meninggal, mereka membangun sebuah tempat ibadah di atas kuburannya dan mereka membuat di dalamnya gambar-gambar seperti itu. Mereka itu adalah makhluk yang paling jelek di sisi Allah pada hari kiamat." (HR Bukhari)315 2. Rasulullah saw. Memuliakan Suami Ummu Salamah (Abu Salamah)Ummu Salamah berkata: "Rasulullah saw. masuk ke rumah Abu Salamah, dan ternyata mata Abu Salamah masih terbuka. Lalu beliau menutupkannya. Kemudian beliau bersabda: 'Sesungguhnya apabila roh itu dicabut, mata akan mengikutinya.' Mendengar ucapan Rasulullah saw. itu anggota keluarga Abu Salamah menjerit-jerit. Maka Rasulullah saw. bersabda: 'Janganlah kalian mendoakan diri kalian kecuali dengan kebaikan. Karena malaikat mengamini apa yang kalian ucapkan.' Kemudian beliau mendoakan Abu Salamah seraya berkata: 'Ya Allah, ampunilah Abu Salamah. Angkatlah derajatnya di tengah orang-orang yang mendapatkan hidayah-Mu. Jadikanlah penggantinya pada keturunannya yang masih tinggal. Ampunilah kami dan dia, wahai Rabb sekalian alam. Lapangkanlah dia di dalam kuburnya dan terangilah dia di sana.'" (HR Muslim)316 3. Bersabar Demi Mematuhi Perintah Rasulullah saw.Ummu Salamah berkata: "Tatkala Abu Salamah meninggal dunia, aku berkata: 'Dia orang asing dan mati di bumi perantauan.' Aku menangisinya sambil menyebut-nyebut kebaikannya. Aku benar-benar telah mempersiapkan diri untuk menangisinya. Ketika itu ada seorang wanita datang dari daerah Sha'id (kawasan dusun Madinah) ingin membahagiakanku dengan cara ikut menangis dan meratap. Rasulullah saw. menyambut kedatangannya dan berkata: 'Apakah engkau ingin memasukkan setan ke dalam rumah yang darinya setan telah diusir oleh Allah?' Beliau mengucapkan kalimat itu dua kali. Maka aku pun berhenti dan tidak menangis lagi" (HR Muslim)317 4. Kesetiaan Ummu Salamah kepada Suaminya (Abu Salamah)Ummu Salamah berkata: "Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda: 'Setiap muslim yang terkena musibah, lalu dia mengucapkan apa yang diperintahkan Allah kepadanya: "Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kami pasti kembali kepada-Nya. Ya Allah, berilah aku pahalanya dalam musibahku dan berilah aku ganti yang lebih baik daripadanya," pasti Allah akan memberinya ganti yang lebih baik daripadanya.' Ummu Salamah berkata: 'Ketika Abu Salamah meninggal, aku berkata sendiri: "Siapakah di antara orang Islam yang lebih baik daripada Abu Salamah? Dia adalah Ahlul Bait pertama yang hijrah kepada Rasulullah saw."' Kemudian aku mengucapkan kalimat-kalimat yang diajarkan Nabi saw. tersebut. Ternyata Allah memberiku Rasulullah saw. sebagai penggantinya." (HR Muslim)318 5. Perkawinan Ummu Salamah dengan Rasulullah saw.Ummu Salamah berkata bahwa Rasulullah saw. mengutus Hathib bin Abi Balta'ah untuk melamarku. Aku berkata: "Aku mempunyai seorang anak perempuan dan aku adalah seorang wanita pencemburu." Lalu Rasulullah saw. berkata: "Ada pun anak perempuannya itu akan aku doakan kepada Allah agar tidak terlalu tergantung kepadanya, dan aku akan berdoa kepada Allah agar berkenan menghilangkan sifat cemburu itu." (HR Muslim)319 6. Kepedulian Ummu Salamah terhadap Masalah Umum dan Keseriusannya dalam Mendengarkan Pidato Pemimpin IslamUmmu Salamah, istri Nabi saw., mengatakan bahwa Nabi saw. berkata: "Aku pernah mendengar beberapa orang menyebut-nyebut masalah telaga, padahal aku sendiri belum pernah mendengar hal tersebut dari Rasulullah saw. Pada suatu hari ketika seorang pelayan perempuan menyisir rambutku, aku dengar Rasulullah saw. berkhotbah dari atas mimbar: 'Wahai sekalian manusia.' Mendengar itu aku berkata kepada pelayanku: 'Tinggalkan aku dulu!' Pelayanku menjawab: 'Beliau hanya memanggil kaum laki-laki dan membiarkan kaum wanita.' Aku berkata: 'Aku pun termasuk manusia.' Kemudian Rasulullah saw. bersabda: 'Aku mendahului kalian berada di telaga itu, datangilah aku, janganlah salah seorang di antara kalian datang, lalu dijauhkan dari aku seperti menjauhnya seekor unta yang sesat sehingga aku bertanya: 'Mengapa dia?' Kemudian dikatakan: 'Sesungguhnya kamu tidak tahu apa yang mereka kerjakan sepeninggalmu.' Aku berkata: 'Menjauhlah kalian.'" (HR Muslim)321 7. Keberanian Ummu SalamahUmar ibnul Khattab mengatakan bahwa dia masuk menemui Hafshah, lalu berkata: "Wahai putriku, engkau telah membuat ulah terhadap Rasulullah saw. sehingga beliau murung seharian." Hafshah berkata: "Demi Allah, kami memang telah membuat ulah terhadap beliau." Lalu aku berkata: "Bukankah kamu sudah tahu bahwa aku sudah pernah memperingatkanmu dari siksa Allah dan murka Rasulullah saw.?" Kemudian Umar berkata: "Setelah itu aku keluar dan pergi menemui Ummu Salamah karena dia masih mempunyai hubungan keluarga denganku. Setelah masalah itu aku ceritakan kepadanya, dia berkata: 'Sungguh aneh kamu ini, wahai putra al-Khattab! Kamu ingin mencampuri segala sesuatunya, sampai-sampai kamu ingin mencampuri masalah keluarga Rasulullah saw. dengan para istri beliau.' Demi Allah, hatiku benar-benar terketok oleh ucapan Ummu Salamah itu, dan akhirnya aku keluar meninggalkannya ..." (HR Bukhari dan Muslim)324 8. Ummu Salamah Penuh Perhatian terhadap Anak-anaknyaUmmu Salamah berkata: "Aku bertanya kepada Rasulullah saw.: 'Wahai Rasulullah, apakah aku akan memperoleh pahala seandainya aku memberi nafkah kepada Bani Abu Salamah, padahal aku bukanlah orang yang mewarisi mereka sekian dan sekian, sebab mereka itu sendiri adalah keturunanku (anak-anakku)?'" Rasulullah saw. menjawab: "Tentu, kamu mendapat pahala dari apa yang kamu nafkahkah kepada mereka." (HR Bukhari dan Muslim)325 9. Ummu Salamah Memiliki Akal Cerdas dan Saran yang BermanfaatMiswar bin Makhramah dan Marwan berkata: "Rasulullah saw. keluar pada waktu peristiwa Hudaibiyah ... Setelah mengurus masalah naskah perjanjian (damai dengan orang Quraisy) Rasulullah saw. berkata kepada para sahabatnya: 'Bangkitlah kalian untuk menyembelih kurban, kemudian bercukurlah.' Miswar berkata: 'Demi Allah, ternyata seruan Rasulullah saw. itu tidak diperhatikan oleh seorang pun dari mereka, kendatipun beliau sudah mengulang-ulang seruannya itu sampai tiga kali.' Dengan perasaan kesal, Rasulullah saw. menemui istrinya, Ummu Salamah, untuk menceritakan masalah tersebut. Dengan sabar Ummu Salamah mengatakan: 'Wahai Nabiyallah, maukah engkau menerima saranku? Sebaiknya engkau keluar sendirian tanpa perlu berbicara sepatah kata pun kepada seorang pun dari mereka. Engkau sembelih sendiri hewan kurbanmu, kemudian panggillah tukang cukur untuk mencukur rambutmu.' (Saran itu dituruti oleh Rasulullah saw.). Beliau keluar tanpa berbicara sepatah kata pun dengan salah seorang dari mereka, sampai beliau melakukan apa yang disarankan Ummu Salamah. Beliau menyembelih hewan kurbannya, lalu memanggil tukang cukur untuk mencukur rambutnya. Melihat Rasulullah saw. melakukan yang demikian, akhirnya para sahabat bergegas bangkit untuk menyembelih hewan kurbannya, kemudian mereka mencukur rambut satu sama lainnya ..." (HR Bukhari)326 10. Ummu Salamah Meriwayatkan HaditsUmmu Salamah r.a. memberitahu bahwa Nabi saw. bersumpah untuk tidak berkumpul dengan sebagian istrinya selama satu bulan. Setelah berjalan dua puluh sembilan hari, beliau datang atau pergi menemui istri-istrinya tersebut. Lantas beliau ditanya seseorang: "Wahai Nabiyallah, engkau telah bersumpah untuk tidak berkumpul dengan mereka selama satu bulan." Beliau menjawab: "Sesungguhnya satu bulan itu ada yang dua puluh sembilan hari." (HR Bukhari dan Muslim)327 |
|
Kebebasan Wanita (Tahrirul-Ma'rah fi 'Ashrir-Risalah) Abdul Halim Abu Syuqqah Penerjemah: Drs. As'ad Yasin Juni 1998 Penerbit Gema Insani Press Jln. Kalibata Utara II No.84 Jakarta 12740 Telp. (021) 7984391-7984392-7988593 Fax. (021) 7984388 ISNET Homepage | MEDIA Homepage | Program Kerja | Koleksi | Anggota Please direct any suggestion to Media Team |