|
|
L. KEIKUTSERTAAN WANITA DALAM KEWAJIBAN BERHIJRAH DARI NEGERI KUFUR (JIKA DIA BUKAN DARI KALANGAN TERTINDAS)Allah SWT berfirman: "Sesungguhnya orang-orang yang diwafatkan malaikat dalam keadaan menganiaya diri sendiri, (kepada mereka) malaikat bertanya: 'Dalam keadaan bagaimana kamu ini?' Mereka menjawab: 'Adalah kami orang-orang yang tertindas di negeri (Mekah).' Para malaikat berkata: 'Bukankah bumi Allah itu luas, sehingga kamu dapat berhijrah di bumi itu?' Orang-orang itu tempatnya neraka Jahanam, dan Jahanam itu seburuk-buruk tempat kembali, kecuali mereka yang tertindas baik laki-laki atau perempuan ataupun anak-anak yang tidak mampu berdaya upaya dan tidak mengetahui jalan (untuk) hijrah, mereka itu, mudah-mudahan Allah memaafkannya. Dan adalah Allah Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun. Barangsiapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka mendapati di muka bumi ini tempat hijrah yang luas dan rezeki yang banyak. Barangsiapa yang keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian kematian menimpanya (sebelum sampai ke tempat yang dituju) maka sungguh telah tetap pahalanya di sisi Allah. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (an-Nisa': 97-100) Dalam riwayatnya, Ibnu Abbas mengatakan: "Aku dan ibuku pernah menjadi orang-orang yang tertindas, aku dari kalangan anak-anak dan ibuku dari kalangan wanita." (HR Bukhari)3 Az-Al-Zain ibnul Munir berkata: "Ayat di atas tidak dimaksudkan untuk menyatakan bahwa wanita itu lemah, tetapi menunjukkan persamaan."4 M. KEIKUTSERTAAN WANITA BERHIJRAH KE MADINAHAllah SWT berfirman: "Hai Nabi, sesungguhnya Kami telah menghalalkan bagimu istri-istrimu yang telah kamu berikan mas kawinnya dan hamba sahaya yang kamu miliki yang termasuk apa yang kamu peroleh dalam peperangan yang dikaruniakan Allah untukmu dan (demikian pula) anak-anak perempuan dari saudara laki-laki bapakmu, anak-anak perempuan dari saudara perempuan bapakmu, anak-anak perempuan dari saudara laki-laki ibumu, dan anak-anak perempuan dari saudara perempuan ibumu yang turut berhijrah bersama kamu." (al-Ahzab: 50) Menguji keimanan kaum wanita yang ikut hijrah cukup dengan menyuruhnya mengucapkan sumpah: "Demi Allah aku bersumpah bahwa aku tidak ikut keluar (berhijrah) kecuali karena keinginanku pada Islam serta rasa cintaku kepada Allah dan Rasul-Nya." Setelah itu dia maju untuk dibai'at.5 N. KEIKUTSERTAAN WANITA MEMBA'IAT RASULULLAH SAW.Allah SWT berfirman: "Hai Nabi, apabila datang kepadamu perempuan-perempuan yang beriman untuk mengadakan janji setia (bai'at) bahwa mereka tidak akan mempersekutukan sesuatu pun dengan Allah, tidak akan mencuri, tidak akan berzina, tidak akan membunuh anak-anaknya, tidak akan berdusta yang mereka ada-adakan antara tangan dan kaki mereka dan tidak akan mendurhakaimu dalam urusan yang baik maka terimalah janji setia mereka dan mohonlah ampunan kepada Allah untuk mereka. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (al-Mumtahanah: 12) Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa kadang-kadang waktu pelaksanaan bai'at kaum laki-laki itu sama dengan bai'at kaum wanita. Ubadah bin Shamit meriwayatkan bahwa Rasulullah saw. berkata, sementara beliau dikelilingi oleh sekumpulan para sahabat: "Mari, bai'atlah aku bahwa kalian tidak akan mempersekutukan suatu apa pun dengan Allah, tidak akan mencuri, tidak akan berzina, tidak akan membunuh anak-anak kalian, tidak akan berdusta yang kalian ada-adakan antara tangan dan kaki kalian, serta janganlah kalian menentang aku dalam urusan yang baik." (HR Bukhari)6 O. KEIKUTSERTAAN WANITA DALAM TOLONG-MENOLONG DAN AMAR MA'RUF NAHI MUNKARAllah SWT berfirman: "Dan orang-orangyang beriman, lelaki dan perempuan, sebagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." (at-Taubah: 71) P. BERSAMA KAUM LAKI-LAKI MENGHADAPI KESULITAN DAN BENCANAAllah SWT berfirman: "Binasa dan terlaknatlah orang-orang yang membuat parit yang berapi (dinyalakan dengan) kayu bakar ketika mereka duduk di sekitarnya, sedang mereka menyaksikan apa yang mereka perbuat terhadap orang orang yang beriman. Dan mereka tidak menyiksa orang-orang mukmin itu melainkan karena orang-orang mukmin itu beriman kepada Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji. Yang mempunyai kerajaan langit dan bumi, dan Allah Maha menyaksikan segala sesuatu. Sesungguhnya orang orang yang mendatangkan cobaan kepada orang-orang yang mukmin, laki-laki dan perempuan, kemudian mereka tidak bertobat, maka bagi mereka azab Jahanam dan bagi mereka azab (neraka) yang membakar." (al-Buruj: 4-10) Q. MENYERTAI SUAMI DALAM BERMUBAHALAHAllah SWT berfirman: "Sesungguhnya misal (penciptaan) Isa di sisi Allah, adalah seperti (penciptaan) Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya: 'Jadilah (seorang manusia),' maka jadilah dia. (Apa yang telah Kami ceritakan itu), itulah yang benar, yang datang dari Tuhanmu, karena itu janganlah kamu termasuk orang-orang yang ragu-ragu. Siapa yang membantahmu tentang kisah Isa sesudah datang ilmu (yang meyakinkan kamu), maka katakanlah kepadanya: 'Marilah kita memanggil anak-anak kami dan anak-anak kamu, istri-istri kami dan istri-istri kamu, diri kami dan diri kamu, kemudian marilah kita bermubahalah kepada Allah dan kita minta supaya laknat Allah ditimpakan kepada orang-orang yang dusta.'" (Ali Imran: 59-61) Dalam kitab tafsir Ibnu Katsir disebutkan bahwa firman Allah: "Maka katakanlah kepadanya: 'Marilah kita memanggil anak-anak kami dan anak-anak kamu, istri-istri kami dan istri-istri kamu, diri kami dan diri kamu,'" artinya adalah mari kita hadirkan mereka semua untuk melakukan mubahalah (mendoakan) supaya orang yang berbohong terkena laknat.7 Disebutkan pula bahwa al-'Aqib dan ath-Thayyib datang menemui Nabi saw. Mereka adalah tokoh-tokoh utusan Najran dari kaum Nasrani. Lalu Nabi saw. mengajak mereka bermula'anah/mubahalah, karena ke duanya tidak mempercayai bahwa Isa Al masih menyembah Allah SWT. Mereka menjanjikan akan melakukan mula'anah itu bersama Nabi saw. keesokan harinya. Lalu pada keesokan harinya Rasulullah saw. membimbing tangan Ali, Fatimah, Hasan, dan Husain menemui mereka untuk melakukan mula'anah tersebut. Kemudian Rasulullah saw. menyuruh mereka datang, tetapi mereka menolak ...8 R. TANGGUNG JAWAB WANITA MENYANGKUT MASALAH PIDANAAllah SWT berfirman: "Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, maka deralah masing-masing dari keduanya seratus kali dera dan janganlah belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk (menjalankan) agama Allah, jika kamu beriman kepada Allah dan hari akhirat, dan hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh sekumpulan dari orang-orang yang beriman." (an-Nur: 2) S. WANITA BERHAK MENJADI SAKSI DAN KESAKSIANNYA SETENGAH DARI KESAKSIAN LAKI-LAKI9Allah SWT berfirman: "Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermuamalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. Dan hendaklah seorang penulis di antara kamu menuliskannya dengan benar. Dan janganlah penulis enggan menuliskannya sebagaimana Allah telah mengajarkannya, maka hendaklah ia menulis, dan hendaklah orang yang berhutang itu mengimlakan (apa yang akan ditulis itu) dan hendaklah dia bertakwa kepada Allah Tuhannya, dan janganlah ia mengurangi sedikit pun dari pada hutangnya. Jika yang berhutang itu orang yang lemah akalnya atau lemah (keadaannya) atau dia sendiri tidak mampu mengimlakannya, maka hendaklah walinya mengimlakannya dengan jujur. Dan persaksikanlah dengan dua orang saksi dari orang-orang lelaki diantaramu. Jika tidak ada dua orang lelaki, maka (boleh) seorang lelaki dan dua orang perempuan dari saksi-saksi yang kamu ridhai, supaya jika seorang lupa, maka seorang lagi mengingatkannya." (al-Baqarah: 282) T. MENJAGA CITRA DAN MARTABAT (NAMA BAIK) WANITAAllah SWT berfirman: "Dan orang-orang yang menuduh wanita-wanita yang baik-baik (berbuat zina) dan mereka tidak mendatangkan empat orang saksi, maka deralah mereka (yang menuduh itu) delapan puluh dera dan janganlah kamu terima kesaksian mereka buat selama-lamanya. Dan mereka itulah orang-orang yang fasik, kecuali orang-orang yang bertobat dan memperbaiki (dirinya), maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (an-Nur: 4-5) U. DAHSYATNYA FITNAH YANG TERJADI ANTARA LAKI-LAKI DAN WANITAAllah SWT berfirman: "Dan wanita (Zulaikha) yang Yusuf tinggal di rumahnya menggoda Yusuf untuk menundukkan dirinya (kepadanya) dan dia menutup pintu-pintu seraya berkata: 'Marilah ke sini.' Yusuf berkata: 'Aku berlindung kepada Allah, sungguh tuanku telah memperlakukan aku dengan baik.' Sesungguhnya orang-orang yang zalim tiada akan beruntung." (Yusuf: 23) |
|
Kebebasan Wanita (Tahrirul-Ma'rah fi 'Ashrir-Risalah) Abdul Halim Abu Syuqqah Penerjemah: Drs. As'ad Yasin Juni 1998 Penerbit Gema Insani Press Jln. Kalibata Utara II No.84 Jakarta 12740 Telp. (021) 7984391-7984392-7988593 Fax. (021) 7984388 ISNET Homepage | MEDIA Homepage | Program Kerja | Koleksi | Anggota Please direct any suggestion to Media Team |