| |
16. Pernahkah anda menemukan pertentangan antara ajaran Gereja yang berdasarkan Kitab Suci dengan tafsir anda atas teks Alkitab? JAWABAN RAYMOND E. BROWN, S.S.: Tidak. Saya katakan "tidak" bukan hanya karena apa yang telah saya sampaikan diatas, bahwa dalam pernyataan ajarannya Gereja tidak melibatkan diri dengan arti harafiah kitab Suci, melainkan karena alasan-alasan yang lebih dalam. Pertama, orang harus ekstra hati-hati mengenai apa yang dimaksudkan doktrin Gereja. Sering orang menganggap apa saja yang diajarkan dalam pelajaran agama di Sekolah Dasar sebagai ajaran Gereja. Atau kalau tidak mencampurkan antara ajaran resmi, pendapat dan kepercayaan saleh. Cakupan ajaran Gereja sebenarnya cukup sempit. Saya akan memberikan contoh tentang hal itu dalam jawaban pertanyaan-pertanyaan yang menyusul. Kedua, bahkan kalau benar-benar menyangkut ajaran, sering hanya dengan bantuan ilmu pengetahuan, Gereja berhasil memisahkan apa yang termasuk ajaran dari cara pengungkapannya yang lazim. Misalnya ajaran bahwa Tuhan menciptakan dunia. Selama berabad- abad ajaran itu dianggap mencakup juga cara Tuhan menciptakan dunia, yaitu seperti yang dikisahkan dalam bab-bab awal kitab Kejadian. Karena pengaruh ilmu pengetahuan mengenai kitab Kejadian, maka Gereja Katolik sekarang dengan jelas memisahkan antara ajaran penciptaan dan cara Tuhan menciptakan dunia. Karena itu orang bebas berkeyakinan bahwa bab-bab awal Kejadian bukanlah kisah historis penciptaan dan menerima teori evolusi. Ketiga, justru karena mengakui bahwa kadang kala apa yang tampak begitu jelas bagi para ahli dari abad tertentu bisa dianggap salah oleh para ahli abad berikutnya. Saya tidak menaruh kepercayaan mutlak pada pengetahuan saya, seolah-olah pengetahuan itu tidak pernah salah. Karena keterbatasan pertanyaan yang dapat dijawab oleh ilmu pengetahuan dan keterbatasan jangkauan formulasi ajaran Gereja, saya sungguh tidak menemukan pertentangan antara hasil tafsir saya terhadap Kitab Suci dengan ajaran Gereja yang juga didasarkan pada Kitab Suci. Seandainya sampai ada pertentangan, saya akan mengakui kesalahan tafsir saya. Namun bila yang diajukan bukan ajaran melainkan hanya tafsirnya, maka saya (atau ahli lain) berhak menuntut pembuktian siapa yang benar, siapa yang salah. Dengan kata lain, rasanya jarang terjadi pertentangan antara pengetahuan alkitabiah yang menyadari keterbatasannya sendiri dengan ajaran Gereja yang benar. Entah bagaimana disamarkan, biasanya pertentangan yang terjadi itu antara dua taEsir ilmiah yang salah satunya ditampilkan sebagai ajaran Gereja. Untung dalam hidup saya dan dalam pengalaman Gereja Katolik secara umum, dalam bidang Kitab Suci tidak pernah terjadi pertentangan antara para ahli dan para pengajar resmi Gereja. Tidaklah demikian dalam bidang-bidang lain teologi. ---------------------------------- 101 Tanya-Jawab Tentang Kitab Suci Raymond E. Brown, S.S. Cetakan kedua: 1995 Penerbit Kanisius Jln. Cempaka 9, Deresan, Yogyakarta 55281 Telp.(0274) 588783, 565996, Fax.(0274) 563349 Kotak Pos 1125/Yk, Yogyakarta 55011 ISBN 979-497-261-4 | |
|
ISNET Homepage | MEDIA Homepage | Program Kerja | Koleksi | Anggota |