101 Tanya-Jawab Tentang Kitab Suci

oleh Raymond E. Brown, S.S.

Indeks Kristiani | Indeks Artikel | Tentang Penulis
ISNET Homepage | MEDIA Homepage | Program Kerja | Koleksi | Anggota

 

19. Sebutan Kitab Suci sebagai sabda Tuhan amat tidak
    jelas. Salahkah saya bila berpikir bahwa Sabda Tuhan
    mempunyai arti yang berbeda bagi setiap orang?
 
JAWABAN RAYMOND E. BROWN, S.S.: Tidak. Saya kira anda  tidak
salah.  Istilah  itu  memang  agak  kabur.  Yang  biasa saya
sampaikan  barangkali  hanya  bagaimana  saya  memahami  dan
menggunakannya.   Pemahaman  dan  penggunaan  yang sama juga
diterima oleh  orang-orang  yang  berkecimpung  dalam  dunia
studi Kitab Suci.
 
Untuk  menganalisis  'sabda  Tuhan'  saya  akan mulai dengan
menjelaskan  predikat  'Tuhan'  lebih   dahulu.   Yang   mau
dikatakan  dengan  predikat  itu adalah bahwa kumpulan karya
itu berasal dari Tuhan, atau berkaitan dengan  Tuhan.  Tuhan
membimbing umat-Nya dengan berbagai sarana, misalnya melalui
Gereja, ajaran-ajaran resminya dan keluarga.  Ia  membimbing
bukan  hanya  orang-orang yang beragama Kristen, tetapi juga
orang Yahudi dan bahkan  orang  yang  beragama  lain.  Tuhan
tidak  pernah  membiarkan  orang dengan kemauan baik mencari
Dia. Hanya saja dalam tradisi  Yahudi-Kristen,  Tuhan  telah
membimbing secara unik melalui bentuk tulisan yang merupakan
pantulan  pergaulan-Nya  dengan  umat  Israel   dan   Gereja
Perdana. Alkitab adalah semacam perpustakaan mengenai Israel
dan Gereja Perdana.  Di  dalam  perpustakaan  itu  tersimpan
pengalaman dasar yang bisa dijadikan pedoman oleh umat Allah
di masa berikutnya
 
Dengan istilah 'sabda' kita mengakui bahwa  di  dalam  Kitab
Suci   ada   unsur   manusiawi.   Yang  bisa  berbicara  dan
mengeluarkan suara  untuk  didengar  hanya  manusia.  Setiap
perkataan   dalam   Kitab  Suci  ditulis  oleh  manusia.  Ia
memikirkan kata-kata yang mencerminkan arti  dan  pengalaman
manusiawi  di  masa  penulis  masih  ada.  Jadi  kalau boleh
dikatakan secara umum, sebenarnya ada semacam  inkarnasi  di
dalam Kitab Suci. Tuhan menyampaikan bimbingan-Nya dalam dan
melalui perkataan manusia. Mungkin unsur 'kata' atau 'sabda'
inilah   yang  menyebabkan  keanekaragaman  pemahaman  sabda
Tuhan. Pemahaman  yang  sastrawi  mengandaikan  bahwa  Tuhan
seakan-akan  mendiktekan  kata demi kata dan manusia tinggal
menuliskannya. Atau setidak-tidaknya Ia  mendiktekan  secara
mental.  Semakin  besar  pengakuan  orang atas karya manusia
dalam menyusun dan memilih  kata-kata  Kitab  Suci,  semakin
orang  mengakui bahwa Kitab Suci sungguh merupakan kombinasi
ilahi dan  manusiawi.  Pemahaman  yang  sastrawi  menganggap
Kitab  Suci tanpa kesalahan dan merupakan sumber pengetahuan
yang utuh. Setiap pernyataan  Kitab  Suci  senantiasa  benar
secara  harafiah  dan sudah sempurna. Semakin orang mengakui
unsur manusiawi di dalam Kitab  Suci,  semakin  ia  menerima
keterbatasannya  dalam  hal  pengetahuan, dan bahkan mungkin
kesalahannya juga.
 
----------------------------------
101 Tanya-Jawab Tentang Kitab Suci
Raymond E. Brown, S.S.
Cetakan kedua: 1995
Penerbit Kanisius
Jln. Cempaka 9, Deresan, Yogyakarta 55281
Telp.(0274) 588783, 565996, Fax.(0274) 563349
Kotak Pos 1125/Yk, Yogyakarta 55011
 
ISBN 979-497-261-4

Indeks Kristiani | Indeks Artikel | Tentang Penulis
ISNET Homepage | MEDIA Homepage | Program Kerja | Koleksi | Anggota

Please direct any suggestion to Media Team