| |
27. Bagaimana tentang penemuan-penemuan kepurbakalaan? Tidakkah mereka menegaskan kesejarahan sebagian besar Kitab Suci? JAWABAN RAYMOND E. BROWN, S.S.: Kepurbakalaan atau arkeologi memberi gambaran macam-macam. Tentu penemuan-penemuan arkeologis telah membantu menjelaskan kebiasaan-kebiasaan dalam Kitab Suci, situasi sosial dan lingkungan fisik. Kita mendengar penemuan kota-kota dan rumah-rumah tempat orang Israel masa Kitab Suci hidup. Bahkan penemuan arkeologis telah menjelaskan praktek-praktek dari zaman Perjanjian Baru seperti penyaliban, penguburan atau jalan-jalan di Yerusalem yang barangkali pernah dilewati Yesus. Kendati demikian, kalau dituntut untuk memberi kepastian dari suatu kejadian dalam Kitab Suci, penemuan-penemuan arkeologis tidak sependapat. Misalnya, pada awal penggalian Yerikho, temuan tembok yang dihancurkan bagi banyak orang merupakan bukti penghancuran tembok oleh Yosua. Tetapi teknik yang lebih baru menentukan bahwa kehancuran tembok terjadi jauh sebelum Yosua, dan menunjukkan bahwa Yerikho pada zaman Yosua diduduki pun tidak. Beberapa tempat yang disebut dalam kisah Kitab Suci waktu penyerbuan Israel ke Palestina, dari penggalian-penggalian menunjukkan tanda kehancuran di masa yang oleh para ahli diyakini sebagai masa Keluaran. Gagasan bahwa arkeologi membuktikan benarnya Kitab Suci itu tidak tepat dan menyesatkan. Kritik Kitab Suci mengisyaratkan bahwa kisah-kisah yang ingin ditegaskan oleh para penggali tidak seluruhnya historis. Maka dari itu tidak mengherankan jika yang diceritakan pun tidak didukung oleh arkeologi. ---------------------------------- 101 Tanya-Jawab Tentang Kitab Suci Raymond E. Brown, S.S. Cetakan kedua: 1995 Penerbit Kanisius Jln. Cempaka 9, Deresan, Yogyakarta 55281 Telp.(0274) 588783, 565996, Fax.(0274) 563349 Kotak Pos 1125/Yk, Yogyakarta 55011 ISBN 979-497-261-4 | |
|
ISNET Homepage | MEDIA Homepage | Program Kerja | Koleksi | Anggota |