|
|
![]()
|
35. Bagaimana orang yang percaya pada inspirasi dapat
mempertahankan keaslian surat-surat Paulus?
Perjanjian Baru mengatakan, bahwa Paulus menulis
surat-surat itu.
JAWABAN RAYMOND E. BROWN, S.S.: Saya mulai dengan membedakan
apa yang dikatakan Perjanjian Baru dan apa yang tidak
dikatakan Perjanjian Baru. Saya pernah mendengar lektor di
gereja mulai membaca: "Bacaan diambil dari surat Paulus
kepada orang Ibrani." Kalau orang menyimak Perjanjian Baru,
tidak jelas apakah surat kepada orang Ibrani ditulis oleh
Paulus atau bukan, dan dalam teksnya juga tidak ada yang
mengacu kepada orang Ibrani. Bahwa surat ini akhirnya
disebut 'kepada orang Ibrani,' baru terjadi pada abad kedua,
dan bahwa yang menulis Paulus malah lebih baru lagi, serta
hanya di beberapa wilayah Gereja saja. Gereja Katolik yang
paling enggan menerima bahwa surat itu ditulis oleh Paulus.
Sama juga kalau kita berbicara mengenai surat Yohanes. Di
sana sama sekali tidak ada apapun yang mengacu kepada
Yohanes. Bahkan diduga surat-surat itu berasal dari abad
kedua dan bukannya dari zaman Perjanjian Baru.
Walaupun demikian ada juga surat-surat yang disebut secara
khusus berdasarkan penulisnya. Tiga belas dari kitab
Perjanjian Baru adalah surat-surat yang memuat nama Paulus
di dalamnya. Dari tiga belas surat itu, menurut para ahli
hanya tujuh ditulis oleh Paulus sendiri: Surat 1 Tesalonika,
Galatia, 1 dan 2 Korintus, Filipi, Filemon dan surat Roma.
90% ahli berpendapat bahwa Paulus tidak menulis surat-surat
pastoral, 80% setuju bahwa ia tidak menulis surat Efesus,
mungkin 60% menolak bahwa ia menulis surat Kolose, dan 50%
menolak bahwa ia menulis surat 2 Tesalonika. Saya sampaikan
dugaan prosentase itu untuk menunjukkan bahwa hal ini
bukannya ilmu pengetahuan yang pasti. Walaupun kita memang
berurusan dengan pendapat lebih dari beberapa orang.
Tidak berbeda halnya dengan surat-surat Katolik. Barangkali
90% setuju Petrus tidak menulis 2 Petrus, mungkin 75%
berpendapat bahwa Yudas tidak menulis surat Yudas atau
Yakobus tidak menulis surat Yakobus. Dan apakah dalam 1
Petrus tangan Petrus pernah ikut campur, para ahli
barangkali harus membuang undian.
Tidakkah inspirasi menjamin bahwa bila suatu surat disebut
tulisan Paulus atau Petrus betul-betul ditulis oleh mereka?
Sama sekali tidak. Sama halnya kalau dikatakan bahwa Musa
menulis kitab Taurat. Ada kebiasaan untuk menghubungkan
karya-karya dengan tokoh-tokoh yang punya wewenang. Musa
dikenang sebagai pribadi yang menerima hukum dari Tuhan,
maka semua tulisan yang ada kaitannya dengan hukum
dihubungkan dengan Musa. Salomo dikenal sebagai orang yang
bijaksana, maka semua karya kebijaksanaan dihubungkan dengan
Salomo. Daud diingat sebagai penyanyi mazmur, karena itu
orang berbicara mengenai Daud sebagai pemazmur, walau
beberapa mazmur jelas tidak ada kaitannya dengan Daud.
Dengan cara yang sama, sesudah Paulus meninggal
murid-muridnya yang ingin mengajarkan ajaran Paulus dalam
menghadapi situasi baru, dengan bebas menulis di bawah nama
Paulus. Seperti telah saya tegaskan sebelumnya, menulis
adalah kegiatan manusia. Dan inspirasi ilahi selalu akan
menghormati kegiatan itu.
----------------------------------
101 Tanya-Jawab Tentang Kitab Suci
Raymond E. Brown, S.S.
Cetakan kedua: 1995
Penerbit Kanisius
Jln. Cempaka 9, Deresan, Yogyakarta 55281
Telp.(0274) 588783, 565996, Fax.(0274) 563349
Kotak Pos 1125/Yk, Yogyakarta 55011
ISBN 979-497-261-4
| |
|
|
ISNET Homepage | MEDIA Homepage | Program Kerja | Koleksi | Anggota |