|
|
![]()
|
SABDA DAN KARYA YESUS
45. Semua kedengaran bagus. Tetapi terlalu umum. Di
tengah-tengah perkembangan seperti itu, dapatkah kita
merasa yakin mengenai kata-kata yang diucapkan Yesus
selagi Ia masih hidup?
JAWABAN RAYMOND E. BROWN, S.S.: Kita boleh yakin atas
kata-kata yang ditulis oleh Markus, Matius, Lukas dan
Yohanes. Itu yang telah mendapat inspirasi dari Roh Kudus
dan telah diberikan Allah kepada kita. Kalau kita mencoba
kembali kepada apa yang ada di belakang injil-injil itu, dan
merekonstruksikan tahap sebelumnya, hal itu sesuai dengan
rasa ingin tahu manusia modern. Namun kita harus menyadari
bahwa Tuhan tidak akan menunjukkan tahap-tahap sebelumnya
itu melalui penyelenggaraan ilahiNya. Maka rekonstruksi itu
akan selalu merasakan keterbatasan sarana ilmu pengetahuan
kita.
Dalam beberapa kasus, dengan melihat suatu pernyataan lalu
membandingkannya dengan variasi yang ada pada dua atau tiga
Injil lain, kita bisa memperoleh gambaran yang cukup mirip
dengan keadaan waktu Yesus menyampaikan pernyataan itu.
Dengan penjelasan itu kita dapat mengetahui dalam tradisi
mana perkembangan-perkembangan terjadi. Dalam kasus lain hal
semacam itu tidak bisa diperoleh sehingga kita terpaksa
menerima bahwa ada dua bentuk yang berbeda dari satu
pernyataan Yesus. Bukan tidak mungkin bahwa Yesus mengatakan
hal yang sama dalam dua cara yang berbeda, tetapi kita
jangan mengambil jalan itu sebagai penjelasan yang wajar.
Penjelasannya adalah bahwa dalam 30 th - 50 th pewartaan
lisan, ucapan yang sama telah mengalami variasi. Dari
pengalaman kita sendiri pun kita tahu bahwa dalam
menceritakan secara lisan hal semacam itu memang terjadi.
Saya akan menunjuk dua aspek positif dari kenyataan itu. Di
dalam injil memang secara objektif ada perbedaan-perbedaan
dan variasi-variasi tertentu. Yang ingin dilakukan oleh para
ahli adalah menjelaskan ketidaksesuaian yang sudah ada
disana selama 19 abad. Aspek positif pertama dari keadaan
itu ialah bahwa variasi-variasi yang kita temukan dalam
Injil menunjukkan adanya banyak nilai dalam ajaran yang
disampaikan. Nilai itu telah dikembangkan dalam berbagai
cara justru karena didalamnya sudah terkandung kemungkinan
untuk disesuaikan dengan berbagai situasi serta nuansa.
Kiranya variasi-variasi itu bisa saya bandingkan dengan
permata yang sedang ditaruh di ruang pameran. Pada saat
seseorang masuk, ia dapat menikmati keindahan permata itu,
tetapi hanya dari satu sisi. Setelah mengelilingi permata
itu, ia baru dapat melihat seluruh keindahannya.
Variasi-variasi yang ada dalam Injil, yang mungkin juga
sebagai diciptakan oleh penulisnya, merupakan wawasan yang
berbeda-beda terhadap satu ajaran Yesus yang sama. Wawasan
yang bila dilihat secara bersamaan bisa saling memperkaya.
Aspek positif yang kedua. Kalau kita mengingat pada waktu
Yesus berbicara, tentu banyak orang yang tidak mengerti dan
tak percaya kepada-Nya. Kalau orang mempunyai rekaman
kata-kata-Nya bisa jadi orang menyimpan pesan Yesus yang
tidak dimengerti. Yang kita miliki dalam tradisi yang sudah
dikembangkan, yang tersimpan dalam keempat Injil, adalah
suatu pesan yang tumbuh karena iman dan diadaptasikan agar
melahirkan iman di hati pendengar yang memahaminya. Dengan
begitu mungkin menjadi jelas mengapa dalam penyelenggaraan
ilahi Roh Kudus tidak memberi inspirasi pada laporan
harafiah kata-kata dan perbuatan Yesus, tetapi pada
pengendapan tradisi yang sudah dikembangkan. Pengulangan
tidak senantiasa melahirkan iman. Tugas para penginjil untuk
menyimpan, menyesuaikan, menjelaskan dan menyusun kembali
adalah bagian dari apa yang menyebabkan injil disebut "kabar
gembira."
----------------------------------
101 Tanya-Jawab Tentang Kitab Suci
Raymond E. Brown, S.S.
Cetakan kedua: 1995
Penerbit Kanisius
Jln. Cempaka 9, Deresan, Yogyakarta 55281
Telp.(0274) 588783, 565996, Fax.(0274) 563349
Kotak Pos 1125/Yk, Yogyakarta 55011
ISBN 979-497-261-4
| |
|
|
ISNET Homepage | MEDIA Homepage | Program Kerja | Koleksi | Anggota |