101 Tanya-Jawab Tentang Kitab Suci

oleh Raymond E. Brown, S.S.

Indeks Kristiani | Indeks Artikel | Tentang Penulis
ISNET Homepage | MEDIA Homepage | Program Kerja | Koleksi | Anggota

 

53. Anda cukup jelas dalam menerangkan kebangkitan
    badani. Kembali ke masalah kebangkitan fisik,
    mengapa anda menghindari istilah itu?
 
JAWABAN RAYMOND E. BROWN, S.S.: Saya menghindari istilah itu
karena  beberapa  alasan  alkitabiah.  Dalam  1 Kor 15:42-50
Paulus membicarakan kebangkitan badani. Mengingat  bahwa  ia
telah   bertemu   dengan   Yesus  yang  bangkit,  saya  kira
penggambarannya tentang kebangkitan  kepada  orang  Korintus
dipengaruhi  oleh  pengalamannya mengenai kebangkitan Yesus.
Ia berpendapat tubuh  yang  bangkit  akan  bersifat  rohani,
bukannya  psychikos  yang  oleh  banyak  orang diterjemahkan
menjadi fisik. Entah terjemahan itu baik  atau  tidak,  yang
jelas  tidak ada keraguan bahwa Paulus tetap berpendapat apa
yang ditaburkan dalam kubur akan dibangkitkan  dengan  sifat
yang  sangat  berlainan.  Perubahan  tubuh itu sangat besar,
sampai ia berani mengatakan "daging dan darah tidak mendapat
bagian  dalam Kerajaan Allah" (1 Kor 15:50). Paulus berpikir
tentang kebangkitan badani, namun perubahan yang  dilukiskan
dengan  kata-katanya  seakan  berarti memindahkan tubuh yang
bangkit dari dunia fisik ke dunia rohani. Sama halnya dengan
kisah-kisah    dalam    Injil.    Sementara   dengan   jelas
menggambarkan  penampakan   Yesus   yang   bangkit   sebagai
penampakan badani, namun mereka mengenakan sifat-sifat bukan
sifat dari badan fisik. Misalnya bisa masuk lewat pintu yang
tertutup;  dengan  begitu cepat bisa pindah dari satu tempat
ke tempat lain; muncul secara tiba-tiba dan lain-lain.
 
Ada satu  kutipan  Perjanjian  Baru  yang  bagus  sehubungan
dengan  soal kebangkitan ini. Luk 24:41-42 mengisahkan Yesus
makan. Bisakah Yesus  yang  bangkit,  makan?  Menarik  bahwa
sebelum  ayat-ayat ini, Luk 24:39, berbicara soal daging dan
tulang Yesus yang bangkit, sementara Paulus menyatakan bahwa
tubuh  yang bangkit itu bukanlah tubuh dari darah dan daging
tetapi tubuh rohani. Seandainya kedua  pandangan  itu  boleh
dibedakan,  mana  pandangan yang benar? Paulus bertemu Yesus
yang bangkit,  Lukas  tidak.  Untuk  menekankan  kejasmanian
Yesus  yang bangkit, apakah Lukas mendramatisir materialitas
Yesus? Sebagaimana banyak  ahli,  saya  lebih  condong  pada
pendapat  Paulus.  Kisah  Luk  yang  sangat hidup itu memang
bermaksud untuk menekankan kejasmanian yang sungguh-sungguh.
Sejauh  saya  dapat mengerti, sifat-sifat badan yang bangkit
masih merupakan persoalan  yang  terbuka;  dan  rasanya  itu
berlaku dalam ajaran Gereja Katolik. Karena saya beranggapan
bahwa Gereja telah  mengajar  dengan  tanpa  salah  mengenai
kebangkitan, maka saya kira mengenai rincian khususnya serta
sifat-sifat Yesus yang bangkit  maupun  sifat  fisiknya  tak
perlu  dibuktikan  lagi.  Karena  itu saya menganjurkan agar
istilah 'fisik' dihindari dan menggunakan istilah  'badani.'
Yang terakhir ini rasanya lebih sesuai dengan persoalan yang
sebenarnya.
 
Semua itu terjadi karena adanya desakan untuk  mengungkapkan
dua   faktor   dalam  kebangkitan,  yaitu  kontinuitas  atau
kesinambungan  dan   transformasi   atau   perubahan.   Yang
dimaksudkan  dengan  kesinambungan  ialah  bahwa tubuh Yesus
yang  dikubur  sungguh-sungguh  telah  dibangkitkan.  Sedang
perubahan  adalah  bahwa tubuh yang bangkit itu hampir tidak
bisa dilukiskan, berbeda  dengan  tubuh  fisik  yang  pernah
hidup  di bumi ini. Karena itu kalau orang berbicara tentang
'kebangkitan badan'  tidak  bisa  dianggap  bahwa  itu  juga
mengandaikan  pemahaman  fisik, atau malah sesuatu yang bisa
disiarkan lewat televisi, sehingga umum dapat  menikmatinya.
Dalam  membicarakan  hal  kebangkitan  badan  Paulus  sangat
halus; maka hendaknya kita juga demikian.
 
----------------------------------
101 Tanya-Jawab Tentang Kitab Suci
Raymond E. Brown, S.S.
Cetakan kedua: 1995
Penerbit Kanisius
Jln. Cempaka 9, Deresan, Yogyakarta 55281
Telp.(0274) 588783, 565996, Fax.(0274) 563349
Kotak Pos 1125/Yk, Yogyakarta 55011
 
ISBN 979-497-261-4

Indeks Kristiani | Indeks Artikel | Tentang Penulis
ISNET Homepage | MEDIA Homepage | Program Kerja | Koleksi | Anggota

Please direct any suggestion to Media Team