101 Tanya-Jawab Tentang Kitab Suci

oleh Raymond E. Brown, S.S.

Indeks Kristiani | Indeks Artikel | Tentang Penulis
ISNET Homepage | MEDIA Homepage | Program Kerja | Koleksi | Anggota

 

59. Dalam jawaban telah disinggung pesan malaikat
    kepada Yusuf dan Maria. Seberapa serius kita harus
    mengakui malaikat? Apakah mereka benar-benar ada?
 
JAWABAN RAYMOND E. BROWN, S.S.: Dalam  pertanyaan-pertanyaan
sebelumnya  kelihatan  ada  rasa tertarik pada masalah setan
dan roh jahat (no. 50-51), sehingga saya merasa wajar  kalau
malaikat juga disinggung. Seperti halnya dengan setan-setan,
demikian juga halnya dengan malaikat-malaikat,  orang  harus
membedakan  data  dalam pemikiran Israel sebelum dan sesudah
pembuangan Babel (587-539 sebelum M).  Pada  awal  pemikiran
Israel,  Tuhan  dimengerti sebagai yang menguasai singgasana
surgawi,  dikelilingi  oleh  makhluk-makhluk  yang   disebut
'anak-anak  Allah,'  yang  dapat  disamakan dengan malaikat.
Tekanan paling penting ada pada  'malaikat-malaikat  Tuhan.'
Ia  bukan  makhluk  yang sungguh terpisah sendiri, melainkan
wujud duniawi dan  biasanya  dapat  dilihat  dari  kehadiran
Allah sendiri. Pada saat Musa bertemu dengan Allah di gunung
Sinai (Horeb),  Keluaran  3,  mula-mula  kita  dengar  bahwa
malaikat Tuhan menampakkan diri kepada Musa dalam semak yang
terbakar. Tetapi lalu tiba-tiba Tuhan sendiri yang berbicara
di   sana.  Ada  perkembangan  pemikiran  mengenai  malaikat
diantara  orang   Yahudi   setelah   mereka   kembali   dari
pembuangan.  Mulai  saat  itu  malaikat  benar-benar dilihat
sebagai makhluk tersendiri, bahkan  mempunyai  nama  segala.
Dalam  Perjanjian  Lama  kita  mengenal  Mikael,  Rafael dan
Gabriel.
 
Menarik  melihat  gema  sejarah  ini   dalam   kedua   kisah
kanak-kanak.  Dalam  Mat  malaikat  Tuhan muncul dalam mimpi
Yusuf dibeberapa kesempatan dan  menyampaikan  pesan  Tuhan.
Mat  memanfaatkan  bahasa  Perjanjian  Lama  untuk pewahyuan
ilahi, bahkan seandainya kita beranggapan bahwa Mat saat itu
sungguh-sungguh  berpikir  tentang  malaikat yang sebenarnya
dan bukan hanya menggunakannya  sebagai  gambaran  kehadiran
Tuhan.  Luk di lain pihak, menyebut malaikat Gabriel sebagai
utusan Allah. Di situ pasti Luk  berpikir  tentang  malaikat
tertentu.  Kita  tahu  bahwa  Gabriel  adalah  malaikat yang
menyampaikan peringatan  akhir  zaman  dalam  kitab  Daniel.
Pasti   kehadirannya   dalam   kisah  masa  kanak-kanak  Luk
merupakan tanda  bahwa  apa  yang  dinubuatkan  dalam  kitab
Daniel  sekarang  terpenuhi.  Akhir zaman sudah dekat dengan
dikandung dan dilahirkannya Yesus sebagai Mesias.
 
Anda bertanya apakah malaikat itu sungguh  ada  atau  tidak.
Jawaban  saya  sama  dengan ketika saya ditanya apakah setan
itu  ada  atau  tidak.  Singkatnya,  tidak  ada  cara  untuk
membuktikan  bahwa  mereka tidak ada. Yesus dan para penulis
Perjanjian Baru jelas berpikir bahwa mereka memang  ada  dan
begitu  juga pandangan Gereja. Biasanya orang berpikir bahwa
Gereja telah mengajarkan keberadaan  malaikat  dengan  tidak
bersalah  sekaligus dengan fungsi perlindungan mereka. Dalam
jenjang susunan makhluk-makhluk,  yang  dimulai  dari  Tuhan
segala  penguasa  sampai  kepada  ciptaan  yang sangat tidak
berarti, biasanya para malaikat ditempatkan  diantara  Tuhan
dan  manusia.  Karena itu saya merasa ada alasan yang sangat
baik untuk mempercayai bahwa malaikat itu  ada,  dan  secara
praktis memang tidak ada alasan untuk menolak keberadaannya.
 
----------------------------------
101 Tanya-Jawab Tentang Kitab Suci
Raymond E. Brown, S.S.
Cetakan kedua: 1995
Penerbit Kanisius
Jln. Cempaka 9, Deresan, Yogyakarta 55281
Telp.(0274) 588783, 565996, Fax.(0274) 563349
Kotak Pos 1125/Yk, Yogyakarta 55011
 
ISBN 979-497-261-4

Indeks Kristiani | Indeks Artikel | Tentang Penulis
ISNET Homepage | MEDIA Homepage | Program Kerja | Koleksi | Anggota

Please direct any suggestion to Media Team