| |
63. Keistimewaan Maria yang baru saja disebutkan tidak secara langsung menyinggung Kitab Suci. Bagaimana dengan keistimewaan yang disebut dalam Mat dan Luk, yaitu 'perawan yang melahirkan'? JAWABAN RAYMOND E. BROWN, S.S.: Seperti halnya dengan kebangkitan, menurut saya pertanyaan ini sangat penting dan perlu diselesaikan dengan hati-hati dan agak rinci. Saya lebih suka istilah 'perawan yang mengandung' daripada 'perawan yang melahirkan.' Yang ingin disampaikan oleh Kitab Suci itu adalah bahwa Maria mengandung Yesus tanpa seorang ayah. Ada perkembangan pandangan dalam abad ke 2, yang menyatakan bahwa Maria melahirkan secara tidak biasa. Ia utuh sebagai perawan. Supaya tidak terjadi kekacauan, saya akan berbicara mengenai perawan yang mengandung. Kalau orang bertanya kepada saya tentang pendapat saya mengenai masalah ini, kadang mereka bertanya dengan nada menentang, bahkan tidak jarang dengan tambahan, "Kata orang anda tak percaya pada ajaran "perawan yang mengandung." Dengan demikian setiap kali saya menanggapi pertanyaan mengenai masalah ini, saya menekankan bahwa saya menerima ajaran 'perawan yang mengandung,' tetapi saya menerima terutama karena Gereja mengajarkannya demikian. Hal itu bisa Anda lihat dalam tulisan-tulisan saya. Banyak ahli Protestan dan Katolik yang berdasarkan Kitab Suci menolak ajaran itu. Saya tidak sependapat dengan mereka, karena menurut hemat saya bukti Kitab Suci tidak bertentangan dengan kesejarahan 'perawan yang mengandung.' Namun saya juga mengakui, bahwa orang tidak dapat membuktikan kesejarahan 'perawan yang mengandung' berdasarkan bukti Kitab Suci. Itu sebabnya saya mengacu pada ajaran Gereja untuk menyelesaikan ketidakjelasan yang disebabkan oleh kisah-kisah dalam Kitab Suci. Begitulah posisi saya. Sekarang saya akan menjelaskan situasi yang telah menyebabkan perbedaan di antara para ahli ini. Kisah tentang bagaimana Yesus dikandung, diceritakan hanya dalam dua injil, Matius dan Lukas. Bagi mereka, dikandung oleh Roh Kudus pasti mempunyai makna teologis. Ada keterlibatan daya kreatif Allah dan keunikan saat Mesias diutus. Memang dibalik itu masih ada isyu historis juga: Apakah anak itu dikandung tanpa keterlibatan seorang ayah? Mereka yang menolak ajaran 'perawan yang mengandung' dengan tegas mengatakan "tidak." Bagi mereka hal-hal yang bersifat ilahi dan mujizat itu omong kosong belaka. Golongan lain, yang juga menolak historisitas 'perawan yang mengandung,' tetapi percaya kepada Allah dan mengakui adanya mujizat, menganggap bahwa kisah itu hanya bersifat simbolik. 'Lahir dari seorang perawan' bagi mereka tidak berarti 'lahir tanpa seorang ayah,' melainkan lahir dengan bantuan ayah ilahi. Kepada kelompok yang terakhir ini saya ingin menekankan, bahwa baik Mat maupun Luk mengerti dan menunjukkan bahwa 'perawan yang mengandung' adalah kenyataan historis bukan hanya simbolik semata. Maka sebagai bagian dari jawaban saya atas pertanyaan Anda, saya mengakui sungguh, bahwa kedua penginjil, Mat dan Luk, memaksudkan kisah itu secara harafiah, bahkan seandainya mereka melihat adanya makna teologis disana. Masalahnya apakah mereka benar dalam penilaian historis mereka itu. ---------------------------------- 101 Tanya-Jawab Tentang Kitab Suci Raymond E. Brown, S.S. Cetakan kedua: 1995 Penerbit Kanisius Jln. Cempaka 9, Deresan, Yogyakarta 55281 Telp.(0274) 588783, 565996, Fax.(0274) 563349 Kotak Pos 1125/Yk, Yogyakarta 55011 ISBN 979-497-261-4 | |
|
ISNET Homepage | MEDIA Homepage | Program Kerja | Koleksi | Anggota |