101 Tanya-Jawab Tentang Kitab Suci

oleh Raymond E. Brown, S.S.

Indeks Kristiani | Indeks Artikel | Tentang Penulis
ISNET Homepage | MEDIA Homepage | Program Kerja | Koleksi | Anggota

 

PENGANTAR
 
Dalam  melaksanakan  tugas  sebagai  pengajar  saya   sangat
terkesan akan banyaknya pertanyaan-pertanyaan mengenai Kitab
Suci yang diajukan kepada saya.  Banyak  di  antaranya  yang
diajukan  beberapa  kali  dalam  berbagai  kesempatan.  Para
penanya  umumnya  berpendapat  bahwa  jawaban-jawaban   yang
mereka  dengar sangat berharga untuk memperbesar penghargaan
mereka  terhadap  Kitab  Suci  dan  membantu  mereka   dalam
menghadapi   persoalan-persoalan   dalam   hidup  keseharian
mereka. Atas dasar itu, saya memutuskan  untuk  mengumpulkan
dan menerbitkannya.
 
Diusahakan  agar  gaya  bahasa  dalam buku ini tidak terlalu
resmi   dan   lebih   merupakan   percakapan    sehari-hari.
Kadang-kadang cara orang mengajukan pertanyaan masih melekat
dalam ingatan saya, meskipun saya tidak setuju  dengan  cara
pengungkapannva.  Dalam hal seperti ini, dalam jawaban saya,
saya tunjukkan mengapa saya  tidak  sependapat  dengan  cara
pengungkapannya.    Perbedaan    dalam   memilih   kata-kata
seringkali menjadi bagian dari masalah  yang  dipertanyakan.
Misalnya  saja  persoalan  mengenai  Petrus dalam Perjanjian
Baru akan saya bahas dengan  mengemukakan  berbagai  peranan
Petrus,   seperti  tergambar  dalam  Perjanjian  Baru.  Lalu
setelah saya lakukan itu, seseorang  melontarkan  pertanyaan
yang  lugas: "Apakah Petrus seorang Paus." Saya tidak pernah
menggunakan istilah itu, tetapi ingin  mendapat  jawab  akan
persoalan   tersebut.  Bagaimana  seseorang  dapat  menjawab
secara langsung pertanyaan yang  diungkapkan  begitu  buruk,
tanpa   terjebak  dalam  "anakronisme,"  adalah  suatu  seni
tersendiri.
 
Dalam kesempatan tanya-jawab, sejauh pengalaman saya,  suatu
pertanyaan  mengenai  suatu topik seringkali mengarah kepada
pertanyaan  lain  yang  sejenis.   Saya   memutuskan   untuk
mengutamakan hal-hal sejenis dalam buku ini dan saya rangkai
101 pertanyaan sesuai topik  dan  bukannya  disusun  menurut
tingkat  kepentingannya.  Namun tidak seluruhnya sistematis.
Urutanl  topik  menggambarkan   pola-pola   pemikiran   yang
menyebabkan orang mengajukan pertanyaan-pertanyaan.
 
Pemilihan  pertanyaan  bukanlah  berdasar penilaian mengenai
apa  yang  paling  penting  dalam  pemahaman   Kitab   Suci.
Pemilihan itu lebih dipengaruhi oleh perhatian para penanya,
yang ditujukan kepada saya selama bertahun-tahun. Saya ingin
mengingatkan  bahwa buku ini ditujukan bagi para awam, bukan
bagi para cendekiawan.  Sebagai  contoh,  Kisah  6:1-6  amat
penting  untuk  memahami  keadaan  Gereja  Perdana.  Di sana
dikisahkan perselisihan pertama dalam Gereja  Kristen,  yang
melibatkan   orang-orang   Ibrani   dan  Hellenis.  Meskipun
demikian,  orang  tidak  pernah  tergelitik  untuk  bertanya
tentang  para  Hellenis karena bagi mereka kurang aktual. Di
lain pihak, aspek Perjanjian Baru apa pun  yang  disampaikan
dalam  kuliah  atau  ceramah,  orang  akan  terangsang untuk
bertanya mengenai saudara-saudara  Yesus.  Persoalan  apakah
saudara-saudara  Yesus adalah juga anak Maria, jarang sekali
menjadi topik studi Perjanjian Baru. Akan  tetapi,  hal  itu
ada  kaitannya  dengan Kitab Suci, yang banyak mereka jumpai
dalam kehidupan sehari-hari  dan  merupakan  teka-teki  bagi
mereka.
 
Kalau  dalam  buku  ini ditampilkan persoalan-persoalan yang
oleh para cendekiawan mungkin  tidak  hanya  dianggap  tidak
penting,  tetapi malahan perlu dihindari, toh dalam buku ini
ditampilkan. Karena pertanyaan-pertanyaan itu memang berasal
dari   penanya.   Misalnya   saja   mengenai  "perawan  yang
mengandung." Ada yang menyarankan  agar  topik  yang  begitu
peka  lebih  baik dihindari dalam diskusi umum dengan alasan
hal itu dapat rmenganggu iman. Hal  peka  demikian  bukanlah
privilese  bagi  para  cendekiawan,  sebab para penanya juga
merasa bahwa disini kita menghadapi masalah yang  sulit  dan
harus ditanggapi dengan hati-hati.
 
Saya  seorang  imam  Katolik  dan sebagian besar pembicaraan
saya  saya  tujukan  kepada   ummat   Katolik   maka   tidak
terhindarkan  bahwa  akan  ada  nada Katolik dalam buku ini.
Walaupun   demikian,   pengalaman   saya   mengajar   selama
bertahun-tahun   di   banyak   seminari   Protestan,   telah
menyadarkan saya bahwa banyak persoalan tetap  menarik  bagi
umat  lain,  khususnya karena dalam kehidupan mereka, mereka
juga  berhubungan  dengan  umat   Katolik.   Misalnya   saja
pertanyaan  di  atas:  apakah Maria mempunyai anak-anak lain
atau tetap perawan. Pertanyaan semacam ini  sering  diajukan
oleh  umat  Protestan  sebab mereka ingin melihat, bagaimana
seorang cendekiawan Katolik dapat tetap  teguh  pandangannya
mengenai  Maria,  padahal  menurut  mereka  itu tidak sesuai
dengan Alkitab. Untuk menjawabnya, saya  mencoba  memaparkan
bukti Alkitabiah seobjektif mungkin, menjelaskan kapan bukti
Alkitabiah itu berakhir, serta kapan  interpretasi  terhadap
Kitab   Suci  dalam  kehidupan  Gereja  selama  berabad-abad
menambah pandangan baru. Kalau  bukti  menurut  Alkitab  itu
sendiri  tidak  jelas,  menurut  pendapat  saya, orang harus
menerimanya. Saya tidak melihat alasan  mengapa  orang-orang
Kristen  dari  berbagai  Gereja  yang  berbeda,  tidak dapat
sependapat mengenai bukti  Alkitabiah  dan  mengenai  maksud
penulis  Kitab  Suci (sampai pada tingkat yang bisa diterima
oleh ilmu pengetahuan). Pasti mereka akan  berbeda  pendapat
mengenai  apa arti Kitab Suci dalam berbagai aspek kehidupan
Gereja.  Dengan  demikian,  fokus  perbedaan  menjadi  lebih
jelas.  Sering  terjadi orang beradu argumen tentang sesuatu
yang tidak jelas dalam Kitab Suci dan  itu  sebenarnya  yang
dipakai  sebagai  dasar dari perbedaan sikap selama ini. Hal
ini membantu menghilangkan tuduhan  dalam  perdebatan  antar
umat  Kristen  bahwa  pihak  lain  tidak  alkitabiah. Sering
terjadi  bukti  alkitabiah  yang  sama   ditafsirkan   dalam
berbagai  cara  yang  berbeda dan masing-masing merasa setia
kepada Kitab Suci.
 
Mereka yang telah menghabiskan  hidupnya  untuk  mempelajari
Kitab  Suci, mungkin akan menjawab pertanyaan-pertanyaan ini
dengan cara yang  berbeda-beda.  Tanggapan  dalam  buku  ini
adalah  tanggapan  pribadi,  terdorong  oleh keinginan untuk
membantu  pembaca  menanggapi  pertanyaan-pertanyaan  serupa
yang mereka jumpai dalam hidup sehari-hari.
 
Semoga usaha ini dapat dimanfaatkan.
 
R.E.B.
 
----------------------------------
101 Tanya-Jawab Tentang Kitab Suci
Raymond E. Brown, S.S.
Cetakan kedua: 1995
Penerbit Kanisius
Jln. Cempaka 9, Deresan, Yogyakarta 55281
Telp.(0274) 588783, 565996, Fax.(0274) 563349
Kotak Pos 1125/Yk, Yogyakarta 55011
 
ISBN 979-497-261-4

Indeks Kristiani | Indeks Artikel | Tentang Penulis
ISNET Homepage | MEDIA Homepage | Program Kerja | Koleksi | Anggota

Please direct any suggestion to Media Team