| |
II. PRINSIP-PRINSIP DASAR TENTANG STATUS ALKITAB DALAM TEOLOGIA MODERN1. Masalah struktur atau dasar teologia dianggap persoalan terbukaJadi marilah kita berusaha, supaya soal struktur dan prinsip-dasar teologia dianggap merupakan persoalan terbuka. 2. Dua pra-syarat dalam menyusun teologia yang khas KristenHanya ada satu pembatasan yang ingin saya gariskan, yaitu sbb.: Jikalau suatu teologia akan dianggap teologia Kristen dan bukan hanya teologia pietistis saja, maka teologia tersebut harus mengandung dua unsur:
Mungkin ada anggapan bahwa syarat kedua itu tidak begitu prinsipial dibandingkan dengan syarat pertama. Namun patut dicatat sebagai kenyataan bahwa pada umumnya kedua prinsip ini dipegang di gereja sebagai dua prinsip dasar. Mungkin ada yang beranggapan bahwa ditekankannya pendekatan terbuka ini merupakan suatu kelemahan, dengan alasan bahwa tidaklah mungkin berpikir secara realistis tentang Alkitab dalam konteks kemajemukan teologia-teologia. Maka oleh karena itu dianggap adalah lebih baik kita berjuang sampai berhasil merumuskan satu pandangan teologis saja. Memang ada bahaya terkandung dalam pendekatan yang saya usulkan, yaitu bahwa kalau kita membiarkan begitu banyak aspek struktur-teologis itu terbuka, maka kita akan menghasilkan suatu pandangan tentang peranan skriptura yang terlalu umum, terlalu formal, terlalu abstrak, dan dengan demikian terlalu legalistis. Sekalipun demikian, saya berani mengambil risiko itu. 3. Status Alkitab adalah implisit dalam struktur agama Kristen atau YahudiBerdasarkan bahan-bahan pendahuluan ini, kita boleh melangkah maju kepada suatu rumusan-dasar seperti berikut: Status Alkitab merupakan sesuatu yang implisit dalam kerangkaian (struktur) iman Kristen (dan iman Yahudi). Menurut anggapan saya, prinsip ini merupakan dasar yang paling fundamental untuk segala urusan kita dengan Alkitab. Pokok ini merupakan suatu prinsip-sampingan iman, sesuatu yang implisit dalam bahan-bahan-dasar iman itu. Saya tidak mengatakan bahwa barangsiapa yang tidak menyadari, atau yang tidak menerima, atau yang malah menyangkali interpretasi ini, boleh dianggap tidak memiliki iman. Hanya saya ingin menegaskan bahwa pokok ini tetap merupakan prinsip yang implisit dalam iman itu. | |
ISNET Homepage | MEDIA Homepage | Program Kerja | Koleksi | Anggota |