22. Dalih Burung Keenam
Seekor burung lain berkata pada Hudhud, "Kapan aku
ingin menempuh Jalan itu setan menimbulkan rasa
kesia-siaanku dan menghalangi aku mencari penunjuk jalan.
Hatiku risau, karena aku tak berdaya melawannya. Bagaimana
dapat aku menyelamatkan diriku dari Iblis dan menjadi
bergairah karena anggur jiwa?"
Hudhud menjawab, "Selama anjing nafsu itu lari di
mukamu, setan tak akan meninggalkanmu, tetapi akan
menggunakan pikatan anjing itu untuk menyesatkanmu. Maka
setiap keinginan nafsumu yang sia-sia pun menjadi setan, dan
setiap setan yang ditimbulkannya akan menimbulkan seratus
setan yang lain. Dunia ini bilik yang panas berkeringat atau
penjara, kerajaan sang setan; jangan mengikatkan diri dengan
kerajaan ini atau dengan penguasanya.
Keluhan Seorang
Mubtadi1 atas
Godaan Setan
Seorang muda yang bersikap masa bodoh pergi mendapatkan
seorang syaikh yang sedang berpuasa hendak menyampaikan
keluhan atas empat puluh godaan setan. Katanya, "Setan
menjauhkan aku dari Jalan itu dan telah membuat agamaku
menjadi tak berarti." Syaikh itu berkata,
"Anakanda sayang, sebelum kau datang padaku kulihat
setan itu berkeliaran di seputarmu. Sebaliknya dari apa yang
kau katakan itu, ia merasa risau dan bingung karena kau
telah menyengsarakannya dan katanya padaku, 'Seluruh
dunia ini kerajaanku, tetapi aku tak berdaya terhadap orang
muda itu yang menjadi lawan dunia.' Katakan pada setan
itu supaya berlalu, maka ia pun tak akan menggodamu
lagi."
Khoja dan Sufi
Seorang sufi mendengar seorang
khoja2
mengucapkan doa ini, "O Tuhan, beri hamba rahmat, dan
berkatilah usaha-usaha hamba," lalu berkata pada khoja
itu, "Janganlah mengharapkan rahmat bila kau tak
mengenakan khirka seorang sufi. Kau telah menengadahkan
mukamu ke langit dan pada keempat dinding
emas.3 Kau
dilayani sepuluh hamba laki-laki dan sepuluh hamba
perempuan. Bagaimana rahmat Ilahi akan datang padamu dengan
diam-diam? Hendaklah kau mawas diri dan tiliklah apakah kau
layak mendapat berkat.
Karena kau berdoa demi milik dan kehormatanmu, rahmat itu
akan menyembunyikan wajahnya. Berpalinglah dari semua itu,
dan bebaskan dirimu, sebagaimana orang-orang yang telah
mencapai kesempurnaan."
Catatan kaki:
1 Pemula, orang yang baru
mulai menuntut pelajaran - H.A.
2 Saudagar (dari India).
- H.A.
3 Keempat dinding emas,
maksudnya: keempat mata angin.
(sebelum, sesudah)
|