PANGGIL SAKSI-SAKSIMU
Kepandaian Berdagang yang Penuh Tekanan
Dalam usaha untuk membuktikan ajarannya, mereka
mengeluarkan berbagai pernyataan untuk menarik perhatian,
salah satunya dipakai sebagai judul dalam buku ini
--Penyaliban Yesus-- omong kosong atau sejarah? Sungguh,
kedengarannya sangat provokatif, tetapi judul ini diambil
dari keroyalan orang Kristen; dari kamus mereka sendiri.
Garner Ted Armstrong, Wakil Presiden dan Penerbit Plain
Truth (sebuah majalah Kristen dari Amerika, yang dikabarkan
beroplah lebih dari 6 juta kopi setiap bulannya), mencoba
untuk menjawab teka-teki itu dengan judul: "Apakah
Kebangkitan Itu Suatu Omong Kosong?" Ini adalah tipe orang
Amerika dalam menawarkan agamanya. Dia menguraikan kata
'omong kosong' dengan kata-kata, "Kebangkitan Kristus dari
Nazaret bisa merupakan kenyataan sejarah yang sangat hebat
dan bisa juga suatu penipuan yang sangat licik kepada
pengikut-pengikut Kristen".
Teman yang lain, "Billy Graham" muda dari Amerika, Josh
McDowell, dalam bukunya Faktor Kebangkitan Kembali,
mengatakan "Saya terpaksa menyimpulkan bahwa kebangkitan
Kristus bisa merupakan suatu kejadian yang paling jahat,
tidak masuk akal dan menipu pikiran umat Kristiani, tetapi
bisa berarti juga suatu kenyataan sejarah yang sangat
mengagumkan". Karena tidak mungkin bagi orang Timur untuk
menggabungkan kalimat-kalimat orang Amerika yang sangat
gamblang dan terbuka, maka saya tidak harus meminta maaf
untuk meminjam kata-kata mereka bagi buku saya ini:
Penyaliban Kristus - Omong Kosong atau Sejarah?
Keberatan Orang Kristen
Menurut kepercayaan Muslim, Yesus tidak dibunuh atau pun
disalib, orang Kristen keberatan dengan hal itu, "Bagaimana
mungkin seorang laki-laki (Muhammad Shallallahu Alaihi wa
Sallam) yang tinggal ribuan mil jauhnya dari tempat kejadian
dan hidup pada masa 600 tahun setelah kejadian, mengetahui
apa yang terjadi sebenarnya?" Kaum Muslim mengatakan bahwa
kata-kata Muhammad bukanlah berasal dari dirinya sendiri,
tetapi 'diwahyukan' oleh Allah Yang Maha Melihat dan Maha
Mengetahui. Orang Kristen mengatakan bahwa mereka tidak siap
menerima aspek metafisik dari kenabian Muhammad,
dibandingkan pandangan penulis-penulis Injil yang menjadi
saksi mata atau pendengar langsung kejadian pada pekan
paskah 2000 tahun yang lalu.
Alasan orang Kristen cukup kuat. Logika mereka bagus.
Untuk menguatkan argumentasi mereka, kita akan memanggil
saksi-saksi mata mereka dan kita akan melakukan pengecekan
silang untuk menemukan kebenaran atau kesalahan yang ada
pada penulis-penulis Injil mereka. Saksi-saksi kunci mereka
adalah Matius, Markus, Lukas dan Yohanes --yang dianggap
sebagai penulis Injil. Tetapi mereka semua telah meninggal
dan berada di dalam kubur. "Ya, itu benar, tetapi kami
mempunyai kesaksian mereka yang dibuat di bawah sumpah
mereka!", Kata orang Kristen.
Mintalah Buktinya
Ketika berargumentasi dengan pengakuan Yahudi dan Kristen
yang bertentangan dan berlebih-lebihan tentang penyelamatan,
Allah Subhanahu wa Ta'ala memerintahkan kita untuk meminta
bukti. Firman Allah,
"Katakanlah: 'Tunjukkanlah bukti
kebenaranmu'. Jika kamu adalah orang yang benar." (QS.
Al-Baqarah (2): 111).
Dan mereka telah memberikan satu-satunya bukti yang
mereka miliki, dalam lebih dari 15.000 macam bahasa! Bahkan
dalam bahasa Arab, Injil dibuat dalam sebelas dialek. Apakah
kita akan menerima begitu saja? Tidak! Ketika Allah
memerintahkan kita untuk meminta bukti, maksud-Nya adalah
kita harus menganalisa bukti-bukti itu.
|