Kebebasan Wanita

oleh Abdul Halim Abu Syuqqah

 

Indeks Islam | Indeks Wanita | Indeks Artikel | Tentang Pengarang


ISNET Homepage | MEDIA Homepage | Program Kerja | Koleksi | Anggota

Bab. II KARAKTERISTIK WANITA DALAM AL-QUR'AN

Pasal 1. Sebagian Karakteristik Wanita

A. PENDAHULUAN

Kita tidak perlu panjang-lebar membahas karakteristik wanita sebelum Islam, kedudukannya yang dipandang lebih rendah, serta desakan dan himpitan yang dialaminya, baik di tengah bangsa Arab ataupun di tengah bangsa-bangsa dunia lainnya. Sebab, sudah banyak sekali tulisan yang mengupas masalah itu, seperti buku Qishatul Hadharah (Sejarah Peradaban Manusia) karangan Durant. Dalam buku saya ini juga akan kita temukan beberapa gambaran sepintas mengenai kedudukan wanita di kalangan masyarakat Arab sebelum kedatangan Islam.

Yang penting bagi kita dalam buku ini adalah tentang apa yang telah ditetapkan Islam sebagai karakteristik wanita, mulai dari kedudukannya yang terhormat, tanggung jawab besar yang dipikulnya baik di dalam maupun di luar rumah, sampai pada peluang-peluang yang diberikan agama kepada wanita agar mampu berpartisipasi secara sungguh-sungguh dan bermanfaat di dalam masyarakat. Namun demikian, seiring dengan pergantian zaman dan perputaran waktu, kedudukan wanita mengalami sedikit pergeseran, hingga sampai ke tingkat yang paling rendah seperti yang terjadi pada permulaan abad keempat belas Hijriah. Kemudian dengan bermulanya era penjajahan modern, terjadi pula benturan keras antara peradaban Barat dan masyarakat Islam yang menimbulkan berbagai dampak sampingan, antara lain ditandai dengan munculnya dua aliran yang kontradiktif. Pertama, aliran yang terpengaruh dan silau ketika melihat peradaban Barat sehingga menerima saja bulat-bulat manis pahit dan baik buruknya peradaban tersebut. Kedua, aliran yang menutup mata secara total untuk kemudian hanya mau mengikuti warisan yang ditinggal para leluhur mereka tanpa melihat manfaat dan ketidakmanfaatannya. Setelah pengaruh benturan tersebut berakhir, setiap arus kembali mengevaluasi dan meninjau kembali beberapa sikapnya terhadap karakteristik wanita, meskipun dalam kadar yang berbeda. Akibatnya, dalam masyarakat Islam tampil beberapa model yang sebagiannya memiliki kadar keistiqamahan tertentu terhadap syariat Allah, dan sebagiannya lagi, sedikit atau banyak, telah menyimpang dari syariat Allah. Bersamaan dengan berlanjutnya upaya para ulama yang ikhlas, kita berharap supaya sikap istiqamah semakin bertambah sehingga karakteristik wanita sampai pada posisi yang telah ditetapkan oleh Islam dan masyarakat Islam kembali hidup makmur serta sejahtera menuju kebangkitan yang didambakan.

Pada dasarnya, baik itu di dalam Al-Qur'an ataupun Sunnah, masalah khithab (ajakan atau seruan) dialamatkan kepada laki-laki dan wanita secara sama, mulai dari penetapan martabat manusia sampai pada tanggung jawabnya dalam bidang pidana. Dengan catatan, adanya beberapa perbedaan yang sifatnya terbatas, namun telah ditetapkan dengan terang dan jelas oleh Allah. Pokok dari semuanya adalah persamaan, adapun perbedaan terletak pada pengecualian dari yang pokok. Setiap upaya yang mengarah pada penghapusan yang pokok merupakan kekeliruan besar yang berlawanan dengan syariat. Mengenai ketetapan persamaan antara laki-laki dan wanita, Imam Ibnu Rusyd berkata sebagai berikut: "Yang asal adalah bahwa hukum keduanya (laki-laki dan wanita) itu sama, kecuali ada ketetapan tentang perbedaan yang sesuai dengan syariat."1 Kadang-kadang dalam satu ajakan atau seruan laki-laki dan wanita disebutkan bersamaan. Hal itu merupakan karunia Allah sebagai penegasan tentang persamaan laki-laki dengan wanita.

B. LAKI-LAKI DAN WANITA DARI ASAL YANG SAMA

Allah SWT berfirman: "Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu, dan dari padanya Allah menciptakan istrinya, dan daripada keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu." (an-Nisa': 1)

C. TANGGUNG JAWAB KEMANUSIAAN SEORANG WANITA

Allah SWT berfirman: "Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): 'Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka. Ya Tuhan kami, sesungguhnya barangsiapa yang Engkau masukkan ke dalam neraka, maka sungguh telah Engkau hinakan ia, dan tidak ada bagi orang-orang yang zalim seorang penolong pun. Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami mendengar seruan yang menyeru kepada iman, (yaitu): "Berimanlah kamu kepada Tuhanmu", maka kami pun beriman. Ya Tuhan kami, ampunilah bagi kami kesalahan-kesalahan kami, dan wafatkanlah kami beserta orang-orang yang berbakti. Ya Tuhan kami, berilah kami apa yang telah Engkau janjikan kepada kami dengan perantaraan rasul-rasul Engkau, dan janganlah Engkau hinakan kami di hari kiamat. Sesungguhnya Engkau tidak menyalahi janji.' Maka Tuhan mereka memperkenankan permohonannya (dengan berfirman): 'Sesungguhnya aku tidak mensia-siakan amal orang-orang yang beramal di antara kamu, baik laki-laki atau perempuan, (karena) sebagian kamu adalah keturunan dari sebagian yang lain. Maka orang-orang yang berhijrah, yang diusir dari kampung halamannya, yang disakiti pada jalan-Ku, yang berperang dan yang dibunuh, pastilah akan Kuhapuskan kesalahan-kesalahan mereka dan pastilah Aku masukkan mereka ke dalam surga yang mengalir sungai-sungai di bawahnya sebagai pahala dari sisi Allah. Dan Allah pada sisi-Nya pahala yang baik." (Ali Imran: 190-195)

"Barangsiapa yang mengerjakan amal-amal saleh, baik laki-laki maupun wanita sedang ia orang yang beriman, maka mereka itu masuk ke dalam surga dan mereka tidak dianiaya walau sedikit pun." (an-Nisa': 124)

"Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan." (an-Nahl: 97)

"Barangsiapa mengerjakan perbuatan jahat, maka dia tidak akan dibalas melainkan sebanding dengan kejahatan itu, dan barangsiapa yang mengerjakan amal yang saleh baik laki-laki maupun perempuan sedang ia dalam keadaan beriman, maka mereka akan masuk surga, mereka diberi rezeki di dalamnya tanpa hisab." (al-Mu'min: 40)

D. PEMBEBASAN WANITA DARI KEZALIMAN JAHILIAH

Kezaliman-kezaliman ala jahiliah yang kerap menimpa wanita, diantaranya, adalah orang tua merasa susah dan senantiasa murung jika yang dilahirkan adalah bayi perempuan, pemeliharaan wanita sebagai makhluk yang hina, atau penguburan hidup-hidup bayi wanita karena merasa malu dan takut miskin.

Dalam hal ini, Allah SWT berfirman:

"Dan apabila seseorang dari mereka diberi kabar dengan (kelahiran) anak perempuan, hitamlah (merah padamlah) mukanya, dan dia sangat marah. Ia menyembunyikan dirinya dari orang banyak disebabkan buruknya berita yang disampaikan kepadanya. Apakah dia akan memeliharanya dengan menanggung kehinaan ataukah akan menguburkannya ke dalam tanah (hidup-hidup)? Ketahuilah, alangkah buruknya apa yang mereka tetapkan itu." (an-Nahl: 58-59)

"Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut kemiskinan. Kamilah yang akan memberi rezeki kepada mereka dan juga kepadamu. Sesungguhnya membunuh mereka adalah suatu dosa yang besar." (al-Isra': 31)

"Apabila bayi-bayi perempuan yang dikubur hidup-hidup ditanya karena dosa apakah dia dibunuh." (at-Takwir: 8-9)

E. PEMBEBASAN WANITA DARI PENGHARAMAN HAL YANG BAIK

Allah SWT berfirman: "Dan mereka mengatakan: 'Apa yang dalam perut binatang ternak ini adalah khusus untuk laki-laki kami dan diharamkan atas wanita kami,' dan jika yang dalam perut itu dilahirkan mati, maka laki-laki dan wanita sama-sama boleh memakannya. Kelak Allah akan membalas mereka terhadap ketetapan mereka. Sesungguhnya Allah Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui." (al-An'aam: 139)

F. WANITA DIJADIKAN HARTA WARIS DAN BENDA, SERTA PENYEMPITAN KEBEBASAN DALAM PERKAWINAN

Allah SWT berfirman: "Hai orang-orang yang beriman, tidak halal bagi kamu mempusakai wanita dengan jalan paksa dan janganlah kamu menyusahkan mereka karena hendak mengambil kembali sebagian dari apa yang telah kamu berikan kepadanya, terkecuali bila mereka melakukan pekerjaan keji yang nyata. Dan bergaullah dengan mereka secara patut. Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak." (an-Nisa': 19)

G. BURUKNYA HUBUNGAN KEKELUARGAAN AKIBAT PERKAWINAN

Allah SWT berfirman: "Dan janganlah kamu kawini wanita-wanita yang telah dikawini oleh ayahmu, terkecuali pada masa yang telah lampau. Sesungguhnya perbuatan itu amat keji dan dibenci Allah dan seburuk-buruk (jalan yang ditempuh). Diharamkan atas kamu (mengawini) ibu-ibumu; anak-anakmu yang perempuan; saudara-saudara bapakmu yang perempuan; saudara-saudara ibumu yang perempuan; anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang lelaki; anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang perempuan; ibu-ibumu yang menyusui kamu; saudara perempuan sepersusuan; ibu-ibu istrimu (mertua); anak-anak istrimu yang dalam pemeliharaan kamu dari istri yang telah kamu campuri, tetapi jika kamu belum campur dengan istrimu itu (dan sudah kamu ceraikan) maka tidak berdosa kamu mengawininya; (dan diharamkan bagimu) istri-istri anak kandungmu (menantu); dan menghimpunkan (dalam perkawinan) dua perempuan yang bersaudara, kecuali yang telah terjadi pada masa lampau. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (an-Nisa': 22-23)

Dalam Sunnah Nabi saw. disebutkan:

"Tidak boleh dihimpunkan (dalam perkawinan) antara seorang perempuan dengan saudara perempuan bapaknya, juga tidak boleh antara seorang perempuan dengan saudara perempuan ibunya." (HR Bukhari dan Muslim)2

H. PENEGASAN TENTANG KARAKTERISTIK WANITA

Allah SWT menyebutkan wanita disamping keberadaan laki-laki, sebagaimana firman-Nya ini:

"Demi malam apabila menutupi (cahaya siang) dan siang apabila terang benderang, dan penciptaan laki-laki dan perempuan, sesungguhnya usaha kamu memang berbeda-beda." (al-Lail: 1-4)

"Maka Kami berkata: 'HaiAdam, sesungguhnya ini (iblis) adalah musuh bagimu dan bagi istrimu, maka sekali-kali janganlah sampai ia mengeluarkan kamu berdua dari surga, yang menyebabkan kamu menjadi celaka. Sesungguhnya kamu tidak akan kelaparan di dalamnya dan tidak akan telanjang, dan sesungguhnya kamu tidak akan merasa dahaga dan tidak (pula) akan ditimpa panas matahari di dalamnya.' Kemudian setan membisikkan pikiran jahat kepadanya, dengan berkata. 'Hai Adam, maukah saya tunjukkan kepada kamu pohon khuldi dan kerajaan yang tidak akan binasa?' Maka keduanya memakan dari buah pohon itu, lalu tampaklah bagi keduanya aurat-auratnya dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun (yang ada di) surga, dan durhakalah Adam kepada Tuhan dan sesatlah ia. Kemudian Tuhannya memilihnya maka Dia menerima tobatnya dan memberinya petunjuk. Allah berfirman: 'Turunlah kamu berdua dari surga bersama-sama sebagian kamu menjadi musuh bagi sebagian yang lain. Maka jika datang kepadamu petunjuk daripada-Ku, lalu barangsiapa yang mengikuti petunjuk-Ku, ia tidak akan sesat dan tidak akan celaka.'" (Thaha: 117-123)

Merupakan karunia Allah bahwa banyak ayat Al-Qur'an yang membebaskan Hawwa dan tuduhan telah mendorong pelanggaran atas diri Adam sebagaimana dugaan kebanyakan orang. Allah SWT berfirman:

"Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebagian kamu lebih banyak dari sebagian yang lain. (Karena) bagi orang laki-laki ada bagian daripada apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu." (an-Nisa': 32)

"Hai orang-orangyang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olokkan kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olokkan) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olokkan), dan jangan pula wanita-wanita (mengolok-olok) wanita-wanita yang lain (karena) boleh jadi wanita (yang diperolok-olokkan) lebih baik daripada wanita (yang mengolok-olokkan) dan janganlah kamu panggil memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk buruk panggilan ialah (panggilan) yang buruk sesudah iman, dan barangsiapa yang tidak bertobat. maka mereka itulah orang-orang yang zalim." (al-Hujurat: 11)

"Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula, bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakaiAllah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata." (al-Ahzab: 36)

"Merekalah orang-orang yang kafir yang menghalangi kamu dari masuk Masjidil Haram dan menghalangi hewan kurban sampai ke tempat (penyembelihan)-nya. Dan kalau tidaklah karena laki-laki yang mukmin dan perempuan-perempuan yang mukmin yang tiada kamu ketahui, bahwa kamu akan membunuh mereka yang menyebabkan kamu ditimpa kesusahan tanpa pengetahuan (tentulah Allah tidak akan menahan tanganmu dari membinasakan mereka). Supaya Allah memasukkan siapa yang dikehendaki-Nya ke dalam rahmat-Nya. Sekiranya mereka tidak bercampur baur, tentulah Kami akan mengazab orang-orang kafir di antara mereka dengan azab yang pedih." (al-Fath: 25)

"Sesungguhnya orang-orang yang membawa berita bohong itu adalah dari golongan kamu juga. Janganlah kamu kira bahwa berita bohong itu buruk bagi kamu, bahkan ia adalah baik bagimu. Tiap-tiap seseorang dari mereka mendapat balasan dari dosa yang dikerjakannya. Dan siapa di antara mereka yang mengambil bahagian yang terbesar dalam penyiaran berita bohong itu baginya azab yang besar. Mengapa di waktu kamu mendengar berita bohong itu orang-orang mukminin dan mukminat tidak bersangka baik terhadap diri mereka sendiri, dan (mengapa tidak) berkata: 'Ini adalah suatu berita bohong yang nyata.'" (an-Nur: 11-12)

"Ya Tuhanku, ampunilah aku, ibu bapakku, orang yang masuk ke rumahku dengan beriman dan semua orang yang beriman laki-laki dan perempuan. Dan janganlah Engkau tambahkan bagi orang-orang yang zalim itu selain kebinasaan." (Nuh: 28)

"Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Tuhan (yang Haq) melainkan Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan, dan Allah mengetahui tempat kamu berusaha dan tempat tinggalmu." (Muhammad: 19)

"Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya; laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyu, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang puasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar." (al-Ahzab: 35)

"Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik niscaya akan dilipatgandakan (pembayarannya) kepada mereka, dan bagi mereka pahala yang banyak." (al-Hadid: 18)

"Allah menjanjikan kepada orang-orang yang mukmin lelaki dan perempuan (akan mendapat) surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai, kekal mereka di dalamaya dan (mendapat) tempat-tempatyang bagus di surga 'Adn. Dan keridhaan Allah adalah lebih besar: itu adalah keberuntungan yang besar." (at-Taubah: 72)

"Supaya Dia memasukkan orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya dan supaya Dia menutupi kesalahan-kesalahan mereka. Dan yang demikian itu adalah keberuntungan yang besar di sisi Allah." (al-Fath: 5)

"(Yaitu) pada hari ketika kamu melihat orang mukmin laki-laki dan perempuan, sedang cahaya mereka bersinar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, (dikatakan kepada mereka): 'Pada hari ini ada berita gembira untukmu, (yaitu) surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai yang kamu kekal di dalamnya. Itulah keberuntungan yang banyak.'" (al-Hadid: 12)

"Orang-orang munafik laki-laki dan perempuan, sebagian dengan sebagian yang lain adalah sama, mereka menyuruh membuat yang munkar dan melarang berbuat yang ma'ruf dan mereka menggenggamkan tangannya. Mereka telah lupa kepada Allah, maka Allah melupakan mereka. Sesungguhnya orang-orang munafik itulah orang-orang yang fasik. Allah mengancam orang-orang munafik laki-laki dan perempuan dan orang-orang kafir dengan neraka Jahanam. Mereka kekal di dalamnya. Cukuplah neraka itu bagi mereka; dan Allah melaknati mereka; dan bagi mereka azab yang kekal." (at-Taubah: 67-68)

"Dan supaya Dia mengazab orang-orang munafik laki-laki dan perempuan dan orang-orang musyrik laki-laki dan perempuan yang mereka itu berprasangka buruk terhadap Allah. Mereka akan mendapat giliran (kebinasaan) yang amat buruk dan Allah memurkai dan mengutuk mereka serta menyediakan bagi mereka neraka Jahanam. Dan (neraka Jahanam) itulah sajahat-jahat tempat kembali." (al-Fath: 6)

"Sehingga Allah mengazab orang-orang munafik laki-laki dan perempuan dan orang-orang musyrikin laki-laki dan perempuan, dan sehingga Allah menerima tobat orang-orang yang mukmin, laki-laki dan perempuan. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (al-Ahzab: 73)

"Pada hari ketika orang-orang munafik laki-laki dan perempuan berkata kepada orang-orang yang beriman. 'Tunggulah kami supaya kami dapat mengambil sebagian dari cahayamu.' Dikatakan (kepada mereka): 'Kembalilah kamu ke belakang dan carilah sendiri cahaya (untukmu). 'Lalu diadakan di antara mereka dinding yang mempunyai pintu. Di sebelah dalamnya ada rahmat dan di sebelah luarnya dari situ ada siksa." (al-Hadid: 13)

"Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya dia akan binasa. Tidaklah berfaedah kepadanya harta bendanya dan apa yang dia usahakan. Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak. Dan (begitu pula) istrinya, pembawa kayu bakar, yang di lehernya ada tali dari sabut." (al-Lahab: 1-5)

(sebelum, sesudah)


Kebebasan Wanita (Tahrirul-Ma'rah fi 'Ashrir-Risalah)
Abdul Halim Abu Syuqqah
Penerjemah: Drs. As'ad Yasin
Juni 1998
Penerbit Gema Insani Press
Jln. Kalibata Utara II No.84 Jakarta 12740
Telp. (021) 7984391-7984392-7988593
Fax. (021) 7984388

Indeks Islam | Indeks Wanita | Indeks Artikel | Tentang Pengarang
ISNET Homepage | MEDIA Homepage | Program Kerja | Koleksi | Anggota

Please direct any suggestion to Media Team