|
Bab. II KARAKTERISTIK WANITA DALAM
AL-QUR'AN
Pasal 1. Sebagian Karakteristik Wanita
A. PENDAHULUAN
Kita tidak perlu panjang-lebar membahas karakteristik
wanita sebelum Islam, kedudukannya yang dipandang lebih
rendah, serta desakan dan himpitan yang dialaminya, baik di
tengah bangsa Arab ataupun di tengah bangsa-bangsa dunia
lainnya. Sebab, sudah banyak sekali tulisan yang mengupas
masalah itu, seperti buku Qishatul Hadharah (Sejarah
Peradaban Manusia) karangan Durant. Dalam buku saya ini juga
akan kita temukan beberapa gambaran sepintas mengenai
kedudukan wanita di kalangan masyarakat Arab sebelum
kedatangan Islam.
Yang penting bagi kita dalam buku ini adalah tentang apa
yang telah ditetapkan Islam sebagai karakteristik wanita,
mulai dari kedudukannya yang terhormat, tanggung jawab besar
yang dipikulnya baik di dalam maupun di luar rumah, sampai
pada peluang-peluang yang diberikan agama kepada wanita agar
mampu berpartisipasi secara sungguh-sungguh dan bermanfaat
di dalam masyarakat. Namun demikian, seiring dengan
pergantian zaman dan perputaran waktu, kedudukan wanita
mengalami sedikit pergeseran, hingga sampai ke tingkat yang
paling rendah seperti yang terjadi pada permulaan abad
keempat belas Hijriah. Kemudian dengan bermulanya era
penjajahan modern, terjadi pula benturan keras antara
peradaban Barat dan masyarakat Islam yang menimbulkan
berbagai dampak sampingan, antara lain ditandai dengan
munculnya dua aliran yang kontradiktif. Pertama, aliran yang
terpengaruh dan silau ketika melihat peradaban Barat
sehingga menerima saja bulat-bulat manis pahit dan baik
buruknya peradaban tersebut. Kedua, aliran yang menutup mata
secara total untuk kemudian hanya mau mengikuti warisan yang
ditinggal para leluhur mereka tanpa melihat manfaat dan
ketidakmanfaatannya. Setelah pengaruh benturan tersebut
berakhir, setiap arus kembali mengevaluasi dan meninjau
kembali beberapa sikapnya terhadap karakteristik wanita,
meskipun dalam kadar yang berbeda. Akibatnya, dalam
masyarakat Islam tampil beberapa model yang sebagiannya
memiliki kadar keistiqamahan tertentu terhadap syariat
Allah, dan sebagiannya lagi, sedikit atau banyak, telah
menyimpang dari syariat Allah. Bersamaan dengan berlanjutnya
upaya para ulama yang ikhlas, kita berharap supaya sikap
istiqamah semakin bertambah sehingga karakteristik wanita
sampai pada posisi yang telah ditetapkan oleh Islam dan
masyarakat Islam kembali hidup makmur serta sejahtera menuju
kebangkitan yang didambakan.
Pada dasarnya, baik itu di dalam Al-Qur'an ataupun
Sunnah, masalah khithab (ajakan atau seruan) dialamatkan
kepada laki-laki dan wanita secara sama, mulai dari
penetapan martabat manusia sampai pada tanggung jawabnya
dalam bidang pidana. Dengan catatan, adanya beberapa
perbedaan yang sifatnya terbatas, namun telah ditetapkan
dengan terang dan jelas oleh Allah. Pokok dari semuanya
adalah persamaan, adapun perbedaan terletak pada
pengecualian dari yang pokok. Setiap upaya yang mengarah
pada penghapusan yang pokok merupakan kekeliruan besar yang
berlawanan dengan syariat. Mengenai ketetapan persamaan
antara laki-laki dan wanita, Imam Ibnu Rusyd berkata sebagai
berikut: "Yang asal adalah bahwa hukum keduanya (laki-laki
dan wanita) itu sama, kecuali ada ketetapan tentang
perbedaan yang sesuai dengan
syariat."1
Kadang-kadang dalam satu ajakan atau seruan laki-laki dan
wanita disebutkan bersamaan. Hal itu merupakan karunia Allah
sebagai penegasan tentang persamaan laki-laki dengan
wanita.
B. LAKI-LAKI DAN WANITA DARI ASAL YANG
SAMA
Allah SWT berfirman: "Hai sekalian manusia,
bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu
dari diri yang satu, dan dari padanya Allah menciptakan
istrinya, dan daripada keduanya Allah
memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak.
Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan)
nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan
(peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah
selalu menjaga dan mengawasi kamu." (an-Nisa': 1)
C. TANGGUNG JAWAB KEMANUSIAAN SEORANG
WANITA
Allah SWT berfirman: "Sesungguhnya dalam
penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam
dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang
berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil
berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan
mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi
(seraya berkata): 'Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau
menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka
peliharalah kami dari siksa neraka. Ya Tuhan kami,
sesungguhnya barangsiapa yang Engkau masukkan ke dalam
neraka, maka sungguh telah Engkau hinakan ia, dan tidak
ada bagi orang-orang yang zalim seorang penolong pun. Ya
Tuhan kami, sesungguhnya kami mendengar seruan yang
menyeru kepada iman, (yaitu): "Berimanlah kamu kepada
Tuhanmu", maka kami pun beriman. Ya Tuhan kami, ampunilah
bagi kami kesalahan-kesalahan kami, dan wafatkanlah kami
beserta orang-orang yang berbakti. Ya Tuhan kami, berilah
kami apa yang telah Engkau janjikan kepada kami dengan
perantaraan rasul-rasul Engkau, dan janganlah Engkau
hinakan kami di hari kiamat. Sesungguhnya Engkau tidak
menyalahi janji.' Maka Tuhan mereka memperkenankan
permohonannya (dengan berfirman): 'Sesungguhnya aku tidak
mensia-siakan amal orang-orang yang beramal di antara
kamu, baik laki-laki atau perempuan, (karena) sebagian
kamu adalah keturunan dari sebagian yang lain. Maka
orang-orang yang berhijrah, yang diusir dari kampung
halamannya, yang disakiti pada jalan-Ku, yang berperang
dan yang dibunuh, pastilah akan Kuhapuskan
kesalahan-kesalahan mereka dan pastilah Aku masukkan
mereka ke dalam surga yang mengalir sungai-sungai di
bawahnya sebagai pahala dari sisi Allah. Dan Allah pada
sisi-Nya pahala yang baik." (Ali Imran: 190-195)
"Barangsiapa yang mengerjakan amal-amal saleh, baik
laki-laki maupun wanita sedang ia orang yang beriman,
maka mereka itu masuk ke dalam surga dan mereka tidak
dianiaya walau sedikit pun." (an-Nisa': 124)
"Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik
laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka
sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang
baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada
mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah
mereka kerjakan." (an-Nahl: 97)
"Barangsiapa mengerjakan perbuatan jahat, maka dia
tidak akan dibalas melainkan sebanding dengan kejahatan
itu, dan barangsiapa yang mengerjakan amal yang saleh
baik laki-laki maupun perempuan sedang ia dalam keadaan
beriman, maka mereka akan masuk surga, mereka diberi
rezeki di dalamnya tanpa hisab." (al-Mu'min: 40)
D. PEMBEBASAN WANITA DARI KEZALIMAN
JAHILIAH
Kezaliman-kezaliman ala jahiliah yang kerap menimpa
wanita, diantaranya, adalah orang tua merasa susah dan
senantiasa murung jika yang dilahirkan adalah bayi
perempuan, pemeliharaan wanita sebagai makhluk yang hina,
atau penguburan hidup-hidup bayi wanita karena merasa malu
dan takut miskin.
Dalam hal ini, Allah SWT berfirman:
"Dan apabila seseorang dari mereka diberi kabar
dengan (kelahiran) anak perempuan, hitamlah (merah
padamlah) mukanya, dan dia sangat marah. Ia
menyembunyikan dirinya dari orang banyak disebabkan
buruknya berita yang disampaikan kepadanya. Apakah dia
akan memeliharanya dengan menanggung kehinaan ataukah
akan menguburkannya ke dalam tanah (hidup-hidup)?
Ketahuilah, alangkah buruknya apa yang mereka tetapkan
itu." (an-Nahl: 58-59)
"Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut
kemiskinan. Kamilah yang akan memberi rezeki kepada
mereka dan juga kepadamu. Sesungguhnya membunuh mereka
adalah suatu dosa yang besar." (al-Isra': 31)
"Apabila bayi-bayi perempuan yang dikubur hidup-hidup
ditanya karena dosa apakah dia dibunuh." (at-Takwir:
8-9)
E. PEMBEBASAN WANITA DARI PENGHARAMAN HAL
YANG BAIK
Allah SWT berfirman: "Dan mereka mengatakan:
'Apa yang dalam perut binatang ternak ini adalah khusus
untuk laki-laki kami dan diharamkan atas wanita kami,'
dan jika yang dalam perut itu dilahirkan mati, maka
laki-laki dan wanita sama-sama boleh memakannya. Kelak
Allah akan membalas mereka terhadap ketetapan mereka.
Sesungguhnya Allah Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui."
(al-An'aam: 139)
F. WANITA DIJADIKAN HARTA WARIS DAN
BENDA, SERTA PENYEMPITAN KEBEBASAN DALAM PERKAWINAN
Allah SWT berfirman: "Hai orang-orang yang
beriman, tidak halal bagi kamu mempusakai wanita dengan
jalan paksa dan janganlah kamu menyusahkan mereka karena
hendak mengambil kembali sebagian dari apa yang telah
kamu berikan kepadanya, terkecuali bila mereka melakukan
pekerjaan keji yang nyata. Dan bergaullah dengan mereka
secara patut. Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka,
(maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai
sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang
banyak." (an-Nisa': 19)
G. BURUKNYA HUBUNGAN KEKELUARGAAN AKIBAT
PERKAWINAN
Allah SWT berfirman: "Dan janganlah kamu kawini
wanita-wanita yang telah dikawini oleh ayahmu, terkecuali
pada masa yang telah lampau. Sesungguhnya perbuatan itu
amat keji dan dibenci Allah dan seburuk-buruk (jalan yang
ditempuh). Diharamkan atas kamu (mengawini) ibu-ibumu;
anak-anakmu yang perempuan; saudara-saudara bapakmu yang
perempuan; saudara-saudara ibumu yang perempuan;
anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang lelaki;
anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang
perempuan; ibu-ibumu yang menyusui kamu; saudara
perempuan sepersusuan; ibu-ibu istrimu (mertua);
anak-anak istrimu yang dalam pemeliharaan kamu dari istri
yang telah kamu campuri, tetapi jika kamu belum campur
dengan istrimu itu (dan sudah kamu ceraikan) maka tidak
berdosa kamu mengawininya; (dan diharamkan bagimu)
istri-istri anak kandungmu (menantu); dan menghimpunkan
(dalam perkawinan) dua perempuan yang bersaudara, kecuali
yang telah terjadi pada masa lampau. Sesungguhnya Allah
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (an-Nisa': 22-23)
Dalam Sunnah Nabi saw. disebutkan:
"Tidak boleh dihimpunkan (dalam perkawinan)
antara seorang perempuan dengan saudara perempuan
bapaknya, juga tidak boleh antara seorang perempuan
dengan saudara perempuan ibunya." (HR Bukhari dan
Muslim)2
H. PENEGASAN TENTANG KARAKTERISTIK
WANITA
Allah SWT menyebutkan wanita disamping keberadaan
laki-laki, sebagaimana firman-Nya ini:
"Demi malam apabila menutupi (cahaya siang) dan
siang apabila terang benderang, dan penciptaan laki-laki
dan perempuan, sesungguhnya usaha kamu memang
berbeda-beda." (al-Lail: 1-4)
"Maka Kami berkata: 'HaiAdam, sesungguhnya ini (iblis)
adalah musuh bagimu dan bagi istrimu, maka sekali-kali
janganlah sampai ia mengeluarkan kamu berdua dari surga,
yang menyebabkan kamu menjadi celaka. Sesungguhnya kamu
tidak akan kelaparan di dalamnya dan tidak akan
telanjang, dan sesungguhnya kamu tidak akan merasa dahaga
dan tidak (pula) akan ditimpa panas matahari di
dalamnya.' Kemudian setan membisikkan pikiran jahat
kepadanya, dengan berkata. 'Hai Adam, maukah saya
tunjukkan kepada kamu pohon khuldi dan kerajaan yang
tidak akan binasa?' Maka keduanya memakan dari buah pohon
itu, lalu tampaklah bagi keduanya aurat-auratnya dan
mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun (yang ada
di) surga, dan durhakalah Adam kepada Tuhan dan sesatlah
ia. Kemudian Tuhannya memilihnya maka Dia menerima
tobatnya dan memberinya petunjuk. Allah berfirman:
'Turunlah kamu berdua dari surga bersama-sama sebagian
kamu menjadi musuh bagi sebagian yang lain. Maka jika
datang kepadamu petunjuk daripada-Ku, lalu barangsiapa
yang mengikuti petunjuk-Ku, ia tidak akan sesat dan tidak
akan celaka.'" (Thaha: 117-123)
Merupakan karunia Allah bahwa banyak ayat Al-Qur'an
yang membebaskan Hawwa dan tuduhan telah mendorong
pelanggaran atas diri Adam sebagaimana dugaan kebanyakan
orang. Allah SWT berfirman:
"Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang
dikaruniakan Allah kepada sebagian kamu lebih banyak dari
sebagian yang lain. (Karena) bagi orang laki-laki ada
bagian daripada apa yang mereka usahakan, dan mohonlah
kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya
Allah Maha Mengetahui segala sesuatu." (an-Nisa': 32)
"Hai orang-orangyang beriman, janganlah suatu kaum
mengolok-olokkan kaum yang lain (karena) boleh jadi
mereka (yang diolok-olokkan) lebih baik dari mereka (yang
mengolok-olokkan), dan jangan pula wanita-wanita
(mengolok-olok) wanita-wanita yang lain (karena) boleh
jadi wanita (yang diperolok-olokkan) lebih baik daripada
wanita (yang mengolok-olokkan) dan janganlah kamu panggil
memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk buruk
panggilan ialah (panggilan) yang buruk sesudah iman, dan
barangsiapa yang tidak bertobat. maka mereka itulah
orang-orang yang zalim." (al-Hujurat: 11)
"Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan
tidak (pula, bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah
dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada
bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka.
Dan barangsiapa mendurhakaiAllah dan Rasul-Nya maka
sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata." (al-Ahzab:
36)
"Merekalah orang-orang yang kafir yang menghalangi
kamu dari masuk Masjidil Haram dan menghalangi hewan
kurban sampai ke tempat (penyembelihan)-nya. Dan kalau
tidaklah karena laki-laki yang mukmin dan
perempuan-perempuan yang mukmin yang tiada kamu ketahui,
bahwa kamu akan membunuh mereka yang menyebabkan kamu
ditimpa kesusahan tanpa pengetahuan (tentulah Allah tidak
akan menahan tanganmu dari membinasakan mereka). Supaya
Allah memasukkan siapa yang dikehendaki-Nya ke dalam
rahmat-Nya. Sekiranya mereka tidak bercampur baur,
tentulah Kami akan mengazab orang-orang kafir di antara
mereka dengan azab yang pedih." (al-Fath: 25)
"Sesungguhnya orang-orang yang membawa berita bohong
itu adalah dari golongan kamu juga. Janganlah kamu kira
bahwa berita bohong itu buruk bagi kamu, bahkan ia adalah
baik bagimu. Tiap-tiap seseorang dari mereka mendapat
balasan dari dosa yang dikerjakannya. Dan siapa di antara
mereka yang mengambil bahagian yang terbesar dalam
penyiaran berita bohong itu baginya azab yang besar.
Mengapa di waktu kamu mendengar berita bohong itu
orang-orang mukminin dan mukminat tidak bersangka baik
terhadap diri mereka sendiri, dan (mengapa tidak)
berkata: 'Ini adalah suatu berita bohong yang nyata.'"
(an-Nur: 11-12)
"Ya Tuhanku, ampunilah aku, ibu bapakku, orang yang
masuk ke rumahku dengan beriman dan semua orang yang
beriman laki-laki dan perempuan. Dan janganlah Engkau
tambahkan bagi orang-orang yang zalim itu selain
kebinasaan." (Nuh: 28)
"Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Tuhan
(yang Haq) melainkan Allah dan mohonlah ampunan bagi
dosamu dan bagi (dosa) orang-orang mukmin, laki-laki dan
perempuan, dan Allah mengetahui tempat kamu berusaha dan
tempat tinggalmu." (Muhammad: 19)
"Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim,
laki-laki dan perempuan yang mukmin, laki-laki dan
perempuan yang tetap dalam ketaatannya; laki-laki dan
perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar,
laki-laki dan perempuan yang khusyu, laki-laki dan
perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang
puasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara
kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak
menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk
mereka ampunan dan pahala yang besar." (al-Ahzab: 35)
"Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik
laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah
pinjaman yang baik niscaya akan dilipatgandakan
(pembayarannya) kepada mereka, dan bagi mereka pahala
yang banyak." (al-Hadid: 18)
"Allah menjanjikan kepada orang-orang yang mukmin
lelaki dan perempuan (akan mendapat) surga yang di
bawahnya mengalir sungai-sungai, kekal mereka di dalamaya
dan (mendapat) tempat-tempatyang bagus di surga 'Adn. Dan
keridhaan Allah adalah lebih besar: itu adalah
keberuntungan yang besar." (at-Taubah: 72)
"Supaya Dia memasukkan orang-orang mukmin laki-laki
dan perempuan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya
sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya dan supaya Dia
menutupi kesalahan-kesalahan mereka. Dan yang demikian
itu adalah keberuntungan yang besar di sisi Allah."
(al-Fath: 5)
"(Yaitu) pada hari ketika kamu melihat orang mukmin
laki-laki dan perempuan, sedang cahaya mereka bersinar di
hadapan dan di sebelah kanan mereka, (dikatakan kepada
mereka): 'Pada hari ini ada berita gembira untukmu,
(yaitu) surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai
yang kamu kekal di dalamnya. Itulah keberuntungan yang
banyak.'" (al-Hadid: 12)
"Orang-orang munafik laki-laki dan perempuan, sebagian
dengan sebagian yang lain adalah sama, mereka menyuruh
membuat yang munkar dan melarang berbuat yang ma'ruf dan
mereka menggenggamkan tangannya. Mereka telah lupa kepada
Allah, maka Allah melupakan mereka. Sesungguhnya
orang-orang munafik itulah orang-orang yang fasik. Allah
mengancam orang-orang munafik laki-laki dan perempuan dan
orang-orang kafir dengan neraka Jahanam. Mereka kekal di
dalamnya. Cukuplah neraka itu bagi mereka; dan Allah
melaknati mereka; dan bagi mereka azab yang kekal."
(at-Taubah: 67-68)
"Dan supaya Dia mengazab orang-orang munafik laki-laki
dan perempuan dan orang-orang musyrik laki-laki dan
perempuan yang mereka itu berprasangka buruk terhadap
Allah. Mereka akan mendapat giliran (kebinasaan) yang
amat buruk dan Allah memurkai dan mengutuk mereka serta
menyediakan bagi mereka neraka Jahanam. Dan (neraka
Jahanam) itulah sajahat-jahat tempat kembali." (al-Fath:
6)
"Sehingga Allah mengazab orang-orang munafik laki-laki
dan perempuan dan orang-orang musyrikin laki-laki dan
perempuan, dan sehingga Allah menerima tobat orang-orang
yang mukmin, laki-laki dan perempuan. Dan adalah Allah
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (al-Ahzab: 73)
"Pada hari ketika orang-orang munafik laki-laki dan
perempuan berkata kepada orang-orang yang beriman.
'Tunggulah kami supaya kami dapat mengambil sebagian dari
cahayamu.' Dikatakan (kepada mereka): 'Kembalilah kamu ke
belakang dan carilah sendiri cahaya (untukmu). 'Lalu
diadakan di antara mereka dinding yang mempunyai pintu.
Di sebelah dalamnya ada rahmat dan di sebelah luarnya
dari situ ada siksa." (al-Hadid: 13)
"Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya dia
akan binasa. Tidaklah berfaedah kepadanya harta bendanya
dan apa yang dia usahakan. Kelak dia akan masuk ke dalam
api yang bergejolak. Dan (begitu pula) istrinya, pembawa
kayu bakar, yang di lehernya ada tali dari sabut."
(al-Lahab: 1-5)
|