| |
IV. TANGGAPAN SEMENTARA TERHADAP KERADIKALAN BARUBelum waktunya kita mengajukan penilaian kita tentang sah-tidaknya sikap radikal terhadap status Alkitab itu. Cukuplah kalau kita memberikan beberapa reaksi sementara, sbb.: 1. Unsur kekuatan: protes terhadap keganjilan-keganjilan yang implisit termaktub dalam konsep kewibawaan AlkitabMenurut hemat saya, segi yang paling meyakinkan dalam pendapat kaum radikal ini, ialah protesnya terhadap unsur-unsur ketidakmasuk-akalan yang ada dalam konsep "kewibawaan Alkitab." Mereka telah menarik perhatian kita kepada unsur kebetulan, bahkan unsur-unsur kontradiksi, dalam proses perkembangan konsep skriptura. Mereka juga menyoroti muslihat para penafsir konservatif yang merasa diri diharuskan membuktikan bahwa "Alkitab adalah benar." Dalam hal-hal negatif ini, protes kaum radikal adalah sehat, sehingga kita berutang-budi kepada mereka karena kejujuran dalam penekanan-penekanan yang demikian. 2. Unsur yang kurang kuat: ditekankannya relativisme-antar-kebudayaanDitekankannya relativisme-kebudayaan adalah kurang meyakinkan. Namun demikian, soal hubungan antara kebudayaan yang satu dengan kebudayaan yang lain adalah merupakan persoalan yang harus dihadapi dalam diskusi modern tentang status Alkitab. Soal tentang titik-titik analogi dan titik-titik perbedaan antara kebudayaan Alkitab dengan kebudayaan kita patut diselidiki secara lebih mendalam pada masa kini. 3. Apakah ada alternatif terhadap keradikalan baru itu?Menurut pendapat saya, argumentasi-argumentasi yang diajukan mazhab radikal itu kurang meyakinkan. Namun saya mengalami kesulitan juga dalam mencari jalan untuk mengalahkan pendapat-pendapat mereka. Tetapi kesulitan yang saya alami ini justru merupakan tanda tentang suasana bara yang sudah mulai nampak di gereja, yaitu suatu kesanggupan untuk menampung perbedaan-perbedaan faham di gereja mengenai hal-hal seperti yang kita bicarakan di sini. Lain dari pada suasana pada jaman-jaman dahulu, kita tidak lagi merasa terdesak untuk menghantam atau menunjukkan kesalahan orang Kristen yang lain. Kita tidak beranggapan lagi bahwa di tengah-tengah berbagai perbedaan pendapat di dalam gereja, sedikit-sedikitnya keyakinan gereja tentang "sumber kewibawaan yang mutlak," harus bulat dan homogen (serbasama). Kita menyadari sekarang bahwa kita dapat hidup bersama-sama tanpa menjadi sepaham dalam hal ini. 4. Sanggupkah keradikalan baru itu menghasilkan suatu teologia yang positif?Yang masih kabur ialah soal tentang jenis teologia positif yang dapat dihasilkan oleh konsep-konsep radikal yang saya gariskan di atas. Mazhab radikal itu sendiri segan untuk menggariskan suatu rentetan prioritas-prioritas teologia, atau suatu rangkaian sumber-sumber kewibawaan, atau suatu rencana-kerja untuk teologia. Maka karena keseganan mereka itu, kemungkinan-kemungkinan positif yang dapat berkembang dari penekanan-penekanan mereka masih nampak kabur sekali. Saya pribadi tidak terlalu berkeberatan dengan hasil yang minimal itu. Karena saya berpendapat bahwa pada masa depan, kita akan menilai teologia-teologia yang muncul, bukan menurut norma-norma yang teologia-teologia itu ajukan sebagai pra-syarat, melainkan menurut kreativitasnya, dan menurut daya-keberhasilannya. Jadi kepada mazhab yang menekankan kerelatifan kewibawaan Alkitab, kita berhak mengajukan pertanyaan: "Apakah isi-positif teologiamu? Apakah teologiamu itu akan merelatifkan/menisbikan segala sesuatu? Ataukah, sambil menekankan kerelatifan Alkitab, teologia radikal itu akan menemukan dasar lain untuk teologia Kristen, - misalnya 'gereja modern,' atau 'situasi kebudayaan modern,' atau 'teologia alamiah yang sesuai dengan: ilmu pengetahuan modern'? Tetapi sekiranya demikian, apakah tidak akan terjadi bahwa unsur-unsur yang dijadikan standard itu (gereja modern, kebudayaan modern, teologia alamiah yang modern) tidak akan kelihatan relatif juga, kalau disoroti dengan ketelitian seperti yang mereka pakai dalam menyoroti status Alkitab yang tradisional? Untuk sementara waktu harus kita bersabar menunggu terbitnya teologia yang akan dihasilkan oleh keradikalan modern ini terhadap Alkitab. Saya sendiri berani meramalkan bahwa kalau teologia tersebut akhirnya terbit, akan nampak di dalamnya berbagai unsur yang bertentangan dengan prinsip-prinsip yang sedang diperjuangkan mazhab radikal ini. | |
ISNET Homepage | MEDIA Homepage | Program Kerja | Koleksi | Anggota |