|
6. Itik
Dengan takut-takut Itik pun keluar dari air lalu pergi ke
persidangan itu, mengenakan jubahnya yang terindah.
"Tiadalah kiranya yang pernah menyaksikan makhluk yang lebih
menarik dan lebih suci daripadaku," katanya. "Setiap saat
aku melakukan sesuci yang menjadi kelaziman itu, lalu
membentangkan tikar sembahyang di air. Burung mana dapat
hidup dan bergerak di air seperti aku? Dalam hal ini aku
punya kemampuan yang mengagumkan. Di antara burung-burung
aku petobat yang berpenglihatan jernih, berpakaian bersih;
dan aku hidup dalam unsur yang suci. Tak ada yang lebih
bermanfaat bagiku kecuali air, karena di sana kudapat
makananku dan kumiliki permukimanku. Bila
kesusahan-kesusahan merisaukan diriku, kubasuhhilangkan
semuanya di air. Air jernih memberikan zat-zatnya pada
sungai di mana aku hidup; aku tak suka akan tanah kering.
Begitulah, karena aku hanya berurusan dengan air, mengapa
pula aku harus meninggalkannya? Segala yang hidup ini hidup
dari air. Bagaimana aku akan dapat melintasi lembah-lembah
dan terbang mendapatkan Simurgh? Mana mungkin macam aku ini
yang puas dengan permukaan air, merasa rindu untuk bertemu
dengan Simurgh?"
Hudhud berkata, "O kau, yang menemukan kegembiraan di air
yang memenuhi seluruh hidupmu! Bermalas-malas kau mengantuk
di sana --tetapi ombak datang dan kau dihanyutkan Air hanya
baik buat mereka yang bermuka jelita dan berwajah bersih.
Jika kau seperti itu, baiklah! Tetapi berapa lama kau akan
tetap bersih dan suci bagai air?"
Cerita Orang yang Salih
Seseorang bertanya pada seorang aulia, "Bagaimanakah
kiranya kedua dunia yang selalu memenuhi pikiran kita itu? "
Jawabnya, "Baik dunia atas maupun dunia bawah bagaikan
setitik air, yang ada dan yang tidak ada. Yaitu setitik air
yang menampakkan dirinya sendiri pada mulanya, dan kemudian
mengambil beragam bentuk yang indah-indah. Segala perwujudan
ini bagaikan air. Tiada yang lebih keras daripada besi,
namun besi pun tahu bahwa airlah asalnya. Tetapi segala yang
berasas pada air, biar besi pun, tak lebih nyata dari mimpi.
Air sama sekali tak tetap."
(sebelum, sesudah)
|