Teknologi multimedia telah dikenal memiliki potensi besar dalam mendukung proses pembelajaran, karena multimedia menyediakan lebih dari satu model komunikasi dan interaksi ( audio-visual ) yang bisa membantu meningkatkan pemahaman kognitif siswa. Meskipun demikian, materi/konten multimedia yang berkualitas tidak mudah dibuat, karena ia harus memenuhi 3 syarat: substansi materinya benar dan akurat, dapat disampaikan dan dimengerti seperti yang dikehendaki, serta secara teknis dapat diakses dengan baik. Untuk itu pengembangan konten multimedia setidaknya memerlukan keterlibatan 3 jenis ahli: Ahli di bidang substansi materi Ahli di bidang TIK Ahli di bidang komunikasi dan interaksi manusia dengan komputer ( human-computer interaction atau HCI ) Tidak lengkapnya ketiga komponen tersebut di atas membuat konten yang dibuat tidak akan optimal. Selain itu, pengembangan konten multimedia juga memerlukan infrastruktur dan fasilitas yang memadai. Saat ini UGM (dan komunitas akademik di perguruan tinggi lain pada umumnya) berusaha mengoptimalkan sumber daya yang ada untuk memenuhi syarat 3 komponen di atas. Ketiga jenis ahli yang sudah tersedia diberdayakan untuk dalam mekanisme kolaborasi dan koordinasi yang jelas. Kolaborasi terutama diperlukan untuk menghasilkan kualitas substansi yang tinggi. Selain itu, kolaborasi antar para ahli substansi (dosen mata kuliah) mendorong tumbuhnya proses pembelajaran kolaboratif, sebuah metode pembelajaran yang cocok digunakan dalam situasi perkembangan ilmu yang sangat pesat. Kendala awal lain yang dihadapi adalah sarana pengembangan konten multimedia di UGM belum cukup memadai untuk menghasilkan konten yang optimal sudah teratasi. Kegiatan ini menggali kreativitas para dosen untuk mengembangkan ide-ide original dalam mengembangkan konten yang dituangkan dalam bentuk storyline dan storyboard serta sequencing . Lebih lanjut hal ini bisa menjadi hak intelektual para dosen tersebut. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka strategi yang diambil dalam program ini adalah: 1) Mengembangkan mekanisme kolaborasi untuk menghasilkan konten yang berkualitas dan mendorong tumbuhnya collaborative learning , dan 2) Mengembangkan sarana dan fasilitas produksi konten multimedia yaitu studio multimedia. Kedua aspek di atas secara bersama-sama menyusun kapasitas produksi konten multimedia, dan itulah yang akan dikembangkan dalam program ini. Usulan program ini diinisiasi oleh JTE FT UGM karena JTE FT UGM merasa memiliki kompetensi untuk melaksanakannya. Dari sisi keilmuan, bidang TIK dan human-computer interaction (HCI) masuk dalam domain ke-elektro-an. Meskipun demikian, pemanfaatan kapasitas produksi konten multimedia tidak terbatas pada JTE FT UGM. Unit-unit akademik lain di lingkungan UGM juga dapat memanfaatkannya, dan hasilnyapun ( konten yang dihasilkan) akan di- upload ke sistem e-learning UGM (i-eLisa). Selain i-eLisa, UGM juga telah mengembangkan Portal Grid UGM yang merupakan bagian dari situs I-Riset UGM (i-riset.ugm.ac.id) yang penggunanya masih belum dibatasi untuk mendaftar selama masa ujicoba untuk mengestimasi penggunaan sumberdaya komputasi dan penyimpanan secara nyata. Di masa depan, pengaturan dan pengelolaan lebih lanjut akan diberlakukan sesuai ketersediaan sumberdaya-sumberdaya yang ada sekaligus untuk rencana pengembangan peningkatan infrastruktur di masa depan seiring dengan pertambahnya aktivitas penelitian. Beberapa kegiatan yang bisa dilakukan di masa depan sebagai proyek lanjutan adalah promosi dan aktivitas dalam rangka percepatan memicu komunitas periset untuk lebih intensif memanfaatkan fasilitas ini. Dari pelaksanaan PHK INHERENT K1 2006, UGM berhasil membangun beberapa aplikasi untuk mendukung kegiatan pembelajaran dan penelitian, di antaranya:
-
i-elisa : gateway e-learning berkemampuan multimedia, yang dikembangkan dari sistem e-learning sebelumnya, eLisa.
-
i-library : portal perpustakaan online yang menghubungkan server-server perpustakaan beberapa perguruan tinggi.
-
i-ask : search engine khusus untuk bidang pendidikan di Indonesia.
i-riset : portal kolaborasi riset multidisipliner.
|