|
|
Catatan Kaki:1. Slg dalam Bibel contohnya, yang timbul tidak kurang dari 18 kali dalam pelbagai teks Bibel, biasanya dianggap berarti 'salju', kecuali dalam Ayub 9:30, kata ini tidak jarang diterjemahkan sebagai bahan pembersih atau obat pemutih, mungkin sejenis tanaman (soapwort). Yang terakhir ini kemungkinan adalah konotasi dari slg dalam sebutan-sebutan Bibel yang lain, terutama dalam Mazmur 51:9. Dalam konteks ini, 'Bersihkanlah aku dengan Hyssop, dan aku akan menjadi lebih putih dari salju (tkbsny w-m-slg 'lbyn)' mungkin seharusnya secara lebih tepat diterjemahkan menjadi: 'Engkau akan membersihkan aku dengan hyssop, dan aku akan menjadi bersih; engkau akan memandikan aku, dan dari tanaman 'soapwort' aku akan menjadi putih'. Dua buah pembersih --pembersih hyssop dan akar-akar pencuci dari tanaman 'soapwort'-- jelas adalah apa yang dibicarakan baris ini. Mengenai tanaman 'soapwort' Arab, lihat di bawah. 2. Nama b'r lhy r'y dalam Bibel berarti 'sumur jurang r'y', bukan 'sumur dia yang hidup yang melihatku' (l-hy r'y), seperti nama ini biasanya ditafsirkan. Walaupun lhy dalam nama itu dibaca l-hy, ini akan berarti 'kepada dia yang hidup', bukan 'dia yang hidup' Sebenarnya lhy dalam bentuk bahasa Arab yang diberi vokal, yaitu lahi, berarti 'jurang'. Nama jurang yang dibicarakan tersebut adalah r'y; diberi vokal sehingga terbaca seperti kata bahasa Arab rawi (rwy), kata ini akan mempunyai arti 'dia yang diairi', bukan 'dia yang melihat' ataupun 'yang melihatku', yaitu arti yang diberikan oleh bentuk bahasa Ibrani dari kata tersebut. Rwy ini mungkin adalah tidak lain dari apa yang kini merupakan oase Rawiyyah (rwy) di Wadi Bishah (Bishah), di pedalaman Asir. Oase yang memakai nama ini sebenarnya terletak di sepanjang jalan yang menuju ke Shur --Al Abu Thawr (twr, bandingkan dengan twr dalam bahasa Ibrani). Oase ini juga terletak di antara satu dari dua buah tempat yang bernama Kadas (kds, bandingkan dengan kata Ibrani qds) di lerengan barat Asir, dan sebuah oase Wadi Bishah lagi yang bernama al-Baridah (brd). Mengenai usaha yang dipaksakan guna menempatkan Beerlahai-roi di Palestina Selatan, lihat Simons, alinea 367, 368; juga Kraeling, hal. 69-70. 3. Perhatian saya dialihkan kepada hal ini oleh Dr. Ahmad Chalabi, seorang ahli matematika dan seorang bankir, yang juga merupakan seorang amatir dalam bidang studi geologi dan Kitab Bibel. 4. Lihat Ahmad Khattab et alias, 'Hasil-hasil ekspedisi botani ke Arabia pada tahun 1944-1945' ('Result of a Botanic Expedition to Arabia in 1944-1945') (Publication of the Cairo University Herbarium, no. 4, 1971), hal. 27. 5. Salju jarang turun di pegunungan Yaman, di baratdaya Arabia, yang musim hujannya terjadi pada musim panas, yaitu pada waktu musim hujan dari baratdaya. Namun di Asir, pegunungan di sana menadah curah hujan musim hujan dari baratdaya pada musim panas maupun curah hujan angin baratlaut pada musim dingin, sehingga elevasi yang lebih tinggi di sana mendapatkan dan terkadang menyimpan salju musim dingin (lihat Bab 3). 6. Menurut tradisi Islam, Nabi Muhammad tidak melarang dabb untuk dimakan, walaupun ia sendiri pantang memakannya. Kini beberapa kalangan Arab Suni memakan dabb, sedangkan Syiah mengharamkannya. Setahu saya, dabb tidak dapat ditemukan di negara-negara bagian utara Timur Dekat. 7. Contohnya, kita dapat menyimpulkan dari bagaimana nama-nama tempat Arabia yang tertera dalam bentuk Ibrani sebenarnya diucapkan, bahwa bunyi k umumnya tidak diperhalus menjadi h (dgn topi bawah), sedangkan h sering diucapkan sebagai h (dgn topi bawah). Begitu pula, t diperhalus menjadi t (dgn strip bawah), namun tampaknya juga merupakan bentuk dialek lain dari s. 'Ayn (') sering tidak diucapkan sebagai g, dan hamzah (') seringkali disuarakan sebagai semi-vokal w atau y, dan sebaliknya kedua semi-vokal ini dapat saling dipertukarkan, dan seringkali disuarakan sebagai vokal terbuka â. 8. Ada pula bukti-bukti Bibel bagi pengenalan atas Jabal Hadi di pesisir Asir sebagai Horeb dalam Bibel. Menurut Ulangan 1:1, Nabi Musa 'berbicara kepada seluruh Israil' di 'hutan, di Arabah ('rbh) di atas Suph (swp), antara Paran (p'rn) dan Tophel (tpl), Laban (lbn), Hazeroth (hsrt) dan Dizahab (dy zhb)'. Lokasi itu adalah dataran rendah Wadi Ghurabah (grbh) yang memisahkan wilayah-wilayah Ghamid dan Zahran. Sebuah desa yang bernama al-Safa (sp, bandingkan dengan swp) melihat ke bawah Wadi Ghurabah dari arah utara. Wadi ini juga terletak di antara sebuah p'rn (Jabal Faran, atau prn) ke arah timur; sebuah tpl (Wadi Tufalah, atau tpl) ke arah selatan, sebuah lbn, kini desa al-Bunn ('l-bn) ke arah utara; sebuah desa yang bernama dy zhb (Al Dhuhayb, atau dhyb) juga ke arah utara; dan sebuah hsrt, kini al-Hazirah (hzrt) ke arah barat (kecuali kalau ini Jabal Khudayrah, atau hdrt, yang juga terletak ke arah utara). Nama Nabi Musa dalam Bibel sebenarnya bertahan di sekitar daerah yang sama sebagai nama desa al-Musa. Ulangan 1:2 mengatakan bahwa tempat ini terletak sejauh 'sebelas hari' perjalanan dari Horeb. Jarak melalui jalan darat antara Jabal Hadi dan Wadi Ghurabah adalah sekitar 200-250 kilometer, dan dengan mudah dapat ditempuh dalam sebelas hari berjalan kaki dengan berjalan sejauh 20 kilometer sehari. |
|
Mencari Asal-usul Kitab Suci (The Bible Came from Arabia) Kamal Salibi Penerbit Pustaka Litera AntarNusa Jln. Arzimar III, Blok B No.7, Tel.(0251) 329026 Bogor 16152 ISNET Homepage | MEDIA Homepage | Program Kerja | Koleksi | Anggota Please direct any suggestion to Media Team |