Fatwa-fatwa Kontemporer

Indeks Islam | Indeks Qardhawi | Indeks Artikel | Tentang Pengarang
ISNET Homepage | MEDIA Homepage | Program Kerja | Koleksi | Anggota

 

HAK DAN KEWAJIBAN KELUARGA SI SAKIT DAN TEMAN-TEMANNYA (11/25)
Dr. Yusuf Qardhawi
 
MENGUATKAN HARAPAN SEMBUH KETIKA SAKIT
 
Apabila  seorang  muslim  menjenguk  saudaranya  yang   sakit,
sebaiknya   ia   memberikan  nasihat  agar  dapat  menumbuhkan
perasaan  optimisme  dan  harapan  akan  sembuh.  Selain  itu,
seyogianya ia memberikan pengertian bahwa seorang mukmin tidak
boleh berputus asa dan berputus harapan terhadap rahmat  Allah
dan  kasih  sayang-Nya  karena  Dzat  yang telah menghilangkan
penyakit Nabi Ayub dan mengembalikan penglihatan  Nabi  Ya'qub
pasti  berkuasa  menghilangkan  penyakitnya  dan mengembalikan
kesehatannya, kemudian Dia mengganti penyakit dengan kesehatan
dan kelemahan dengan kekuatan.
 
Tidak   baik  menyebut-nyebut  orang  yang  sakit  yang  telah
meninggal dunia  di  hadapan  orang  sakit  yang  dijenguknya.
Sebaliknya,  sebutlah  orang-orang  yang  telah  sehat kembali
setelah menderita sakit  yang  lama,  atau  setelah  menjalani
operasi   yang   membahayakan.   Hal   ini  dimaksudkan  untuk
menguatkan jiwanya, dan merupakan bagian dari cara  pengobatan
menurut dokter-dokter ahli pada zaman dulu dan sekarang, sebab
antara jiwa dan tubuh tidak dapat  dipisahkan,  kecuali  dalam
pembahasan  secara teoretis atau filosofis. Karena itulah Nabi
saw. apabila menjenguk orang sakit, beliau  mengatakan  "tidak
apa-apa,  bersih (sembuh) insya Allah," sebagaimana disebutkan
dalam kitab sahih.
 
Adapun makna perkataan laa ba'sa (tidak apa-apa) ialah  'tidak
berat'   dan   'tidak   mengkhawatirkan.'   Ucapan  ini  untuk
menimbulkan optimisme sekaligus doa semoga hilang penyakit dan
penderitaannya,    serta    kembali   kepadanya   kesehatannya
--disamping   itu   dapat    menyucikan    dan    menghapuskan
dosa-dosanya.
 
Imam  Tirmidzi  dan  Ibnu  Majah  meriwayatkan hadits dari Abu
Sa'id al-Khudri secara marfu':
 
    "Apabila kamu menjenguk orang sakit, maka hendaklah kamu
    beri harapan akan panjang umur. Karena yang demikian itu
    meskipun tidak dapat menolak takdir sedikit pun, tetapi
    dapat menyenangkan hatinya."37
 
Maksud perkataan naffisuu  lahu  (berilah  harapan  kepadanya)
yakni  berilah  harapan  kepadanya  untuk  hidup  dan  berumur
panjang, seperti mengucapkan perkataan kepadanya, "insya Allah
engkau  akan  sehat kembali," "selamat sejahtera," "Allah akan
memberikan kamu umur panjang dan aktivitas  yang  bagus,"  dan
ungkapan  lainnya.  Karena  ucapan-ucapan  seperti  itu  dapat
melapangkan  hatinya  dari  kesedihan  yang   menimpanya   dan
sekaligus  dapat  menenangkannya. Imam Nawawi berkata, "Itulah
makna perkataan Nabi saw.  kepada  orang  Arab  Badui:  'Tidak
apa-apa.'"38
 
Disamping itu, diantara hal yang dapat menghilangkan kepedihan
si sakit dan menyenangkan  hatinya  ialah  menaruh  tangan  ke
badannya   atau   ke   bagian   tubuhnya   yang  sakit  dengan
mendoakannya, khususnya oleh orang yang dianggap ahli kebaikan
dan  kebajikan,  sebagaimana yang dilakukan Nabi saw. terhadap
Sa'ad bin Abi Waqqash. Beliau pernah mengusap wajah dan  perut
Sa'ad  sambil  mendoakan  kesembuhan  untuknya. Sa'ad berkata,
"Maka aku selalu merasakan dinginnya tangan beliau di  jantung
saya, menurut perasaan saya, hingga saat ini." (HR Bukhari).
 
Sementara  itu,  terhadap  orang  sakit  yang kondisinya sudah
tidak dapat diharapkan sembuh,  --menurut  sunnatullah--  maka
hendaklah   si   pengunjung  memohon  kepada  Allah  agar  Dia
memberikan  kasih  sayang   dan   kelemahlembutan   kepadanya,
meringankan  penderitaannya, dan memilihkan kebaikan untuknya.
Tetapi hal itu hendaknya diucapkan  dalam  hati  saja,  jangan
sampai  diperdengarkan kepada si sakit agar tidak mempengaruhi
pikiran dan perasaannya.
 
(Bagian: 01, 02, 03, 03a, 04, 05, 06, 07, 08, 09, 10, 11, 12,
     13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 21a, 22, 23, 24, 25)
 
-----------------------
Fatwa-fatwa Kontemporer
Dr. Yusuf Qardhawi
Gema Insani Press
Jln. Kalibata Utara II No. 84 Jakarta 12740
Telp. (021) 7984391-7984392-7988593
Fax. (021) 7984388
ISBN 979-561-276-X
 

Indeks Islam | Indeks Qardhawi | Indeks Artikel | Tentang Pengarang
ISNET Homepage | MEDIA Homepage | Program Kerja | Koleksi | Anggota

Please direct any suggestion to Media Team