Assalamu'alaikum wr. wb.
Alhamdulillah, ... hingga saat ini jumlah anggota majlis
dzikrullah kita, masih tetap bertahan diatas 1000 orang. Hal
ini memberikan semangat tersendiri kepada kami untuk ...
Insya Allah terus mampu menulis dan menyampaikan apa yang
sedikit kami tahu ini, kepada seluruh anggota majlis yang
dikasihi Allah swt. Terimakasih kami sampaikan kepada
seluruh anggota yang masih tetap bertahan, ... dan
terimakasih juga kami sampaikan kepada yang pernah menjadi
anggota untuk kemudian keluar ..., karena memang hak untuk
memilih menjadi anggota ataupun tidak, hak untuk membaca
atau tidak, hak untuk menerima atau menolak apa yang kami
sampaikan, sepenuhnya ada ditangan anda semua.
Namun demikian, harapan kami sebelum membaca artikel yang
membahas perihal 'Membuka Hijab' ini, semua anggota milis,
minimal sudah membaca dan memahami artikel yang telah
disampaikan terdahulu, yaitu Bab
Perjalanan Menuju Ilahi,
Makna Syari'at,
Syari'at Sebagai Gerbang Dunia
Hakikat, Etika Islam, Bab
Hakikat Manusia (Kesadaran Diri
& Kesadaran Universal), Bab
Jiwa, Bab
Hati,
Berguru Kepada Allah (5 seri
posting), sehingga dengan mengikuti artikel tersebut secara
runut, harapan kami akan diperoleh pemahaman yang utuh dalam
mengikuti tulisan/artikel berikutnya, sehingga pada akhirnya
akan memperoleh gambaran secara utuh tentang apa yang ingin
kami sampaikan.
Kepada anggota yang belum memiliki artikel secara
lengkap, silahkan dilihat pada
http://www.egroups.com/messages/dzikrullah.
Sudah tentu, setelah menjadi anggota
dzikrullah-subscribe@egroups.com
anda juga harus menjadi anggota keluarga egroups lebih
dahulu untuk bisa melihatnya.
Pada bab ini penulis akan menyampaikan artikel perihal
Membuka Hijab. Namun karena panjangnya artikel, maka artikel
tersebut akan kami posting secara berseri menjadi 9
(sembilan) seri/bagian + 1 (satu) lampiran, yang akan kami
mulai hari ini.
Selamat membaca, ... semoga artikel ini bukan hanya
sekedar mampu menambah wawasan keislaman, tetapi juga
memberikan pengaruh kepada keimanan kita yang menghunjam
kedalam jiwa kita dan memberikan pengaruh kesejukan dan
kedamaian didalam hati, yang tercermin dalam perilaku kita
sehari-hari.
Wassalamu'alaikum wr. wb.
Sangkan
MEMBUKA HIJAB
Istilah hijab sebenarnya baru muncul setelah orang mulai
serius mendalami pengetahuan tentang ma'rifatullah, segala
cara amalan ibadah diterapkan untuk memudahkan sampainya
seseorang kepada tingkat mukhlasin. Yaitu orang yang
benar-benar berada dalam keadaan rela dan menerima Allah
sebagai Tuhannya secara transendent. Amalan-amalan ibadah
yang mereka lakukan merupakan kutipan-kutipan perintah
ibadah sunnah maupun yang wajib. Sehingga mereka
menyakininya bahwa mutiara- mutira Al Qur'an itu memang
benar adanya.
Hijab adalah tirai penutup, didalam ilmu tasawuf biasa
disebut sebagai penghalang lajunya jiwa menuju Khaliknya.
Penghalang itu adalah dosa-dosa yang setiap hari kita
lakukan. Dosa merupakan kabut yang menutupi mata hati,
sehingga hati tidak mampu melihat kebenaran yang datang dari
Allah. Nur Allah tidak bisa ditangkap dengan pasti. Dengan
demikian manusia akan selalu berada dalam keragu-raguan atau
was-was. Didalam bab ini saya tidak membahas masalah dosa
seperti apa yang saya sebut diatas. Karena ketertutupan atau
terhijabnya kita atas keberadaan Allah disebabkan ketidak
tahuan (kebodohan) dan sangkaan (dzan) akan Allah yang
keliru. Maka dari itu saya hanya ingin membuka wawasan dalam
hal ketidak tahuan kita akan Allah, yaitu jawaban-jawaban
Allah atas pertanyan kita selama ini
Seperti yang pernah saya katakan pada artikel bab hati,
bahwa hati merupakan pusat dari segala kemunafikan,
kemusyrikan, dan merupakan pusat dari apa yang membuat
seorang manusia menjadi manusiawi. Dan pusat ini merupakan
tempat dimana mereka bertemu dengan Tuhannya. Merupakan
janji Allah saat fitrah manusia menanyakan dimanakah Allah?
Lalu, Allah menyatakan diri-Nya berada "sangat dekat",
sebagaimana tercantum dalam Al Qur'an .
"Dan apabila hamba-hamba&endash;Ku bertanya
kepadamu tentang "Aku" maka (jawablah) bahwasanya Aku adalah
dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdo'a apabila
berdo'a kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi
(segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka itu beriman
kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran " (Qs
Al Baqarah, 2: 186)
"Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan
mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya dan Kami lebih
dekat kepadanya dari pada urat lehernya (Qs Al Qaaf:16)
Pertanyaan tentang keberadaan Allah sering kali kita
mendapatkan jawaban yang tidak memuaskan, bahkan kita
mendapatkan cemoohan sebagai orang yang terlalu mengada-ada.
Menanyakan keberadaan "tuhanku" adalah merupakan pertanyaan
fitrah seluruh manusia.
Allahpun mengetahui akan hal ini, sehingga Allah
memberikan jawaban atas pertanyaan hamba-hamba-Nya melalui
rasulullah.
Didalam ayat-ayat diatas, mengungkapkan keberadaan Allah
sebagai "wujud" yang sangat dekat. Dan kita diajak untuk
memahami pernyataan tersebut secara utuh. Maka dari itu
jawaban atas pertanyaan "dimanakah Allah?". Al Qur'an
mengungkapkan jawaban secara dimensional. Jawaban-jawaban
tersebut tidak sebatas itu, akan tetapi dilihat dari
perspektif seluruh sisi pandangan manusia seutuhnya. Saat
pertanyaan itu terlontar "dimanakah Allah", Allah menjawab
"... Aku ini dekat ", kemudian jawaban meningkat sampai
kepada "Aku lebih dekat dari urat leher kalian ... atau
dimana saja kalian menghadap disitu wujud wajah-Ku ... dan
Aku ini maha meliputi segala sesuatu."
Subject: [dzikrullah] Membuka Hijab 1/9
Date: Thu, 29 Jun 2000 09:25:17 -0000
From: "sangkan " <patrap1@yahoo.com>
|