Mencari Asal-usul Kitab Suci

oleh Dr. Kamal Salibi

Indeks Kristiani | Indeks Artikel | Tentang Penulis


ISNET Homepage | MEDIA Homepage | Program Kerja | Koleksi | Anggota

5. NON-TEMUAN DI PALESTINA (2/2)

1. Berbicara mengenai penyerangan pertama terhadap Moab oleh 'para bawahan' (sn'y(m), tunggal sn', bandingkan dengan kata Arab tnwy, diucapkan tanawi, 'anggota suku dengan pangkat di bawah para kepala suku') Raja Omri dari Israil, inskripsi tersebut melukiskan kota itu sebagai ymn' rbn. Jika kita baca ymn sebagai bentuk jamak ym dalam arti kata 'hari', dan rbn sebagai bentuk jamak sifat rb dalam pengertian 'banyak', para penterjemah sampai kini telah menganggap ucapan tersebut berarti 'banyak hari' atau 'berhari-hari'. Ini tidak masuk dalam konteks yang dibicarakan. Sebenarnya, ucapan itu hanya menunjukkan bahwa Moab terletak 'di sebelah selatan rbn'. Satu-satunya tempat yang memakai nama rbn ialah sebuah desa yang bernama Rabin di Hijaz, di sekitar daerah Mekah. Seperti yang akan ditunjukkan dalam Bab 7, Catatan 5, kota menurut Bibel, Moab, kini dapat dikenali dengan nama sebagai Umm al-Yab ('m yb) di Wadi Adam. Umm al-Yab ini sebenarnya terletak di selatan Mekah dan oleh sebab itu namanya adalah ymn rbn atau 'di selatan Rabin'.

2. Pada inskripsi tersebut Mesha melukiskan dirinya tidak hanya sebagai Raja Moab, namun juga sebagai orang dybny, dengan kata lain seorang penduduk asli dybn. Dibyan (dbyn) kini merupakan sebuah desa di Wadi Adam, tak jauh dari Umm al-Yab. Sampai kini, para pembaca 'Batu Moab' menganggap dybn adalah desa Dhiban (dbn) zaman ini, di Transyordania, di sebelah utara tempat ditemukannya batu itu. Tetapi anggapan saya adalah bahwa Dhiban ini dinamakan menurut Dibyan yang lama di Hijaz setelah Mesha bersama para pengikutnya menetap di sana.

3. Ada sebuah kalimat dalam inskripsi tersebut yang berbunyi: wyrs 'mry k... s mhdb'. Kalimat ini sampai kini dianggap menunjukkan pada pendudukan atas kota Medeba di Transyordania oleh Raja Omri dari Israil. Andaikata Medeba (bahasa Arabnya Madaba atau mdb') benar-benar yang dimaksudkan di sini, saya sangsi kalau kota tersebut dituliskan sebagai mhdb', karena huruf h yang berada di tengah dalam bahasa Semit tidak pernah ditanggalkan dari pengucapan. Kalimat tersebut mungkin berbunyi: 'dan Omri menduduki (seluruh wilayah kl h-'rs) dari hdb' ini kini merupakan desa al-Hudabah (hdb) di sebelah utara Umm al-Yab, di dataran tinggi Taif yang memandang ke bawah Wadi Adam.

4. Pada bagian-bagian dari inskripsi tersebut, qr timbul sebagai kata untuk 'desa', dan kms untuk Chemosh, nama dewa Moab. Namun pada bagian-bagian lain, qr dan kms jelas menunjuk pada nama-nama kota dan desa yang terletak di sekitar wilayah Moab. Desa-desa Qarr (qr) dan Qamashah (qms) kini dapat dijumpai di bagian yang sama, di dataran tinggi Taif tempat al-Hudabah terletak.

5. Di antara nama-nama tempat lainnya yang tertera pada inskripsi tersebut, srn dapat dikenali sebagai Shayran (srn); mhrt sebagai al-Mahrath (mhrt); nbh sebagai Nabah (nbh); yhs (kota menurut Bibel 'Yahaz') sebagai al-Wahasah (whs). Semua pedesaan ini terletak di Wadi Adam, di wilayah Taif, atau di dataran tinggi Zahran di Hijaz bagian selatan.

Secara geografis agaknya jelas bagi saya bahwa peperangan antara Mesha dengan raja-raja Israil, seperti yang dikisahkan dalam 'Batu Moab', tidak dapat ditatsirkan dengan pengertian Palestina dan Transyordania. Mereka hanya dapat dikaitkan dengan Arabia Barat, yang jelas mendukung argumentasi yang dipersembahkan dalam buku ini. Hanya setelah Mesha berulang kali dikalahkan dalam peperangan oleh Omri dan Ahab dari Israil, ia akhirnya meninggalkan kerajaan Moab miliknya di Hijaz, dan memutuskan untuk mendirikan sebuah kerajaan baru di Transyordania, yang wilayahnya tidak bernama Moab - paling tidak, tidak pada inskripsi yang menceritakan kisah ini. Di sini, jauh dari musuh-musuh Israilnya, Raja 'gembala' - seperti yang dilukiskan oleh Kitab Bibel - dapat makmur kembali, menyediakan tanah gembalaan yang baik bagi bqrn-nya (sapi), m'(z) (kambing) dan s'n (biri-biri). Sampai kini, para pembaca inskripsi-inskripsi Mesha telah kebingungan mengenai penterjemahannya sampai-sampai mereka tidak memperhatikan arti sebenarnya dari ketiga kata terakhir ini. Walaupun kata bqrn jelas merupakan kata bqr atau 'sapi' dalam bentuk jamak maskulin, mereka membacanya sebagai bqrn dan menganggap artinya adalah 'di desa-desa'. Dalam terjemahannya kata-kata m'z dan s'n dilupakan, karena mereka salah menafsirkan secara umum konteks yang menimbulkan konotasi-konotasi yang terus-terang seperti 'kambing-kambing' dan 'biri-biri' itu.

Adanya pra-anggapan bahwa tanah asal Kitab Bibel Ibrani ialah Palestina telah tidak hanya mengacaukan masalah ini dalam lapangan studi arkeologi Palestina, dan dalam pembacaan dan penafsiran inskripsi-inskripsi Kanaan dan inskripsi kuno lainnya yang ditemukan di Palestina; namun juga telah meninmbulkan prasangka dalam studi mengenai teks-teks kuno dari Timur Dekat lainnya yang didasarkan, secara langsung atau tidah langsung, pada sejarah menurut Bibel. Salah satu contoh dari ini adalah daftar topografis Mesir untuk 'Asia Barat'. Pada Bab 11, isi daftar yang serupa akan kita tinjau, yang saya harapkan akan dapat meyakinkan pembacanya bahwa daftar ini sebenarnya berkenaan dengan Arabia Barat dan bukan dengan Palestina, Suria maupun Mesopotamia, seperti yang telah dianggap selaku benar sampai saat ini. Daftar-daftar topografis Mesir yang lain yang menyebut nama-nama tempat menurut Bibel itu bukanlah satu-satunya yang memberi catatan mengenai-pendudukan atau penjajahan atas Arabia Barat, daftar-daftar topografis Mesopotamia seperti kepunyaan Ashurbanipal II (883-859 S.M.), Shalmaneser III (859-824 S.M.) dan Sargon II (721-705 S.M.) juga memberi catatan-catatan serupa. Mereka samasekali tidak ada sangkut-pautnya dengan Suria.

Pada baris-baris pembukaan daftar Sargon II, dengan memberi sebuah contoh saja, Raja Assyria ini melukiskan dirinya sebagai 'penakluk Sa-mi-ri-na (smrn) dan seluruh Bit-Hu-um-ri-a (hmry)'. Ini bukanlah 'Samaria' (dalam bahasa Ibrani smrwm) dan rumah kerajaan Omri (dalam bahasa Ibrani 'mry), walaupun kerajaan Omri Israil sudah tentu terletak di Asir, seperti yang akan ditunjukkan pada Bab 10, dan 'Samaria' masih terdapat di sana dengan namanya masih dalam bentuk Bibel aslinya tidak diubah (lihat Bab 10). Sesungguhnya di sini referensinya ialah kepada daerah Jizan, dan di sana terdapat sebuah desa yang bernama Himrayah (hmry) di distrik Abu 'Arish. Teks berikutnya yang menyebutkan banyak lagi nama-nama tempat, menandakan bahwa Sargon II tentunya telah menaklukkan seluruh daerah geografi Asir, dengan kata lain, seluruh daerah Arabia Barat antara Taif dengan perbatasan Yaman. Di daerah Jizan, misalnya, ia 'mengusir Mi-ta-a, Raja Mus-ku (msk)'. Di sini referensinya ialah pada desa Musqu (msq), di daerah perbukitan 'Aridah, sebelah timur Abu 'Arish. Di Rijal Alma', ia 'merampok As-du-du ('sdd)', kini merupakan desa al-Sudud (sdd). Di ujung timur Wadi Najran, ia 'menangkap la-ma-nu (ymn) bagaikan menangkap ikan'. Di sini referensinya adalah pada 'orang-orang dari Selatan' (bangsa menurut Bibel 'Benyaminite', atau Banu Yamin (ymn) dari puisi Arab kuno) yang bukan tinggal di 'laut' (ym), tetapi di wilayah Yam (juga ym), antara Wadi Najran dan gurun pasir terbuka. Di wilayah Taif ia 'mengalahkan' Mu-su-ri (msr) dan Ra-pi-hu (rph), yang kini merupakan Al Masri (msr) dan al-Rafkhah (rph), ia juga 'membasmi seluruh Ta-ba-li (tbl)', yang kini adalah Wadi Tabalah (tbl), bersamaan dengan Hi-lak-hu (hlk) yang kini adalah al-Khaliq (hlq). Di dekatnya, ia 'menyatakan Han-no, Raja Ha-za-at-a-a (hzt atau hz't), sebagai rampasannya'. Sampai kini Ha-za-at-a-a dianggap menunjuk pada 'Gaza' (dalam bahasa Ibrani 'zh). Namun ini tak dapat dipertahankan seperti halnya menganggap bahwa Hu-um-ri-a sebagai Omri ('mry). Sebenarnya referensi tersebut mestinya adalah suku Arabia kuno, yaitu suku Khuza'ah (hz't) yang peninggalan-peninggalannya masih dapat dijumpai di wilayah pangkalan mereka yang asli di Hijaz bagian selatan (daerah sekitar Mekah dan Taif). Kasarnya 200 km ke arah selatan dari wilayah Khuza'ah ini (dengan kata lain, terletak 'di ujung 7 hari perjalanan', seperti yang tertera pada inskripsinya), Sargon II 'menundukkan ketujuh raja negara I-a' ('y' atau 'y')', yang kini merupakan Wadi 'Iya' ('y') di sisi maritim Asir. Dengan bertahannya nama-nama dalam daftar topografi ini tanpa mengalami perubahan mengapa para ahli Bibel bersikeras pada anggapan mereka bahwa daftar itu berkenaan dengan sebuah penjajahan bangsa Assyria di Suria dan Palestina, yang tidak ada nama-nama mereka yang dapat ditemukan?

Di samping daftar-daftar topografi Mesir dan Mesopotamia, ada pula catatan-catatan dari Timur Dekat lainnya yang menyebutkan nama-nama tempat menurut Bibel, dan yang paling penting di antaranya adalah apa yang disebut 'Surat-surat Amarna'. Ini merupakan satu set lembaran tanah liat yang bertulisk an huruf-huruf paku (Kuneiform) yang bertanggal dari abad ke-14 S.M., pertama kali ditemukan di Mesir pada tahun 1887. Ditulis dalam bahasa Akkadia yang telah menyimpang dari bahasa standar, dan terkadang dalam bahasa Kanaan, lembaran-lembaran tanah liat tersebut melaporkan bahwa agen-agen pemerintah Mesir menghadapi kesukaran-kesukaran dengan kepala suku setempat dari beberapa propinsi Asia yang telah lama diperkirakan terletak di Suria dan Palestina. Sebenarnya beberapa nama tempat individu yang disebut dalam Surat-surat Amarna cocok dengan nama-nama tempat, baik di Palestina maupun dengan beberapa di Arabia Barat. Di antara yang paling menonjol adalah Akka ('Akka, atau 'Acre') dan Yapu (Yafa, atau 'Jaffa'). Tetapi secara keseluruhan nama-nama tempat Amarna hanya secara bersama cocok dengan tempat-tempat di Arabia Barat.

Para pembaca yang tertarik mungkin berhasrat untuk meneliti sebuah tabel yang mengandung 30 buah nama seperti itu, yang dikenali satu persatu melalui lokasinya, pada akhir Bab ini. Tentu mereka bukan merupakan satu-satunya nama tempat Amarna yang masih dapat dijumpai di Arabia Barat sampai saat ini. Yang saya catat hanyalah nama-nama yang secara konsonan masih memiliki ejaan-ejaan persis seperti yang tertera dalam lembaran-lembaran tanah liat Amarna. Di samping nama-nama itu sendiri, bagaimana pelbagai Surat-surat Amarna itu berbicara mengenai pelbagai wilayah Arabia Barat, mengesampingkan hal-hal lainnya. Yang demikian itu, secara geografis sepenuhnya masuk di akal.

Semua inskripsi dan catatan-catatan tersebut telah dianggap berhubungan dengan Palestina hanya karena mereka menyebutkan nama-nama menurut Bibel. Memang benar nama-nama tempat yang mereka sebutkan adalah nama-nama menurut Bibel, namun seperti yang telah saya buktikan, ini tidak berarti mereka terletak di Palestina. Dalam setiap contoh yang diberikan, jika kita periksa dengan teliti, teks-teks tersebut ternyata hubungannya dengan Arabia Barat, seperti halnya teks-teks Bibel Ibrani. Saya yakin benar kalau teks-teks selain Bibel ini, jika diteliti kembali bersamaan dengan Bibel Ibrani, dipandang dari segi Arabia Barat, kita akan dapat menjelaskan banyak aspek kedua teks tersebut yang sampai kini dianggap kurang jelas oleh para ahli Bibel.

Tabel 1. Nama-nama tempat Amarna di Arabia Barat

  1. Aduru ('dr atau 'dr): al-'Adhra (dr), di Rijal Alma'; al-'Adharah (dr), di Bani Shahr.
  2. Akka ('k atau 'k): al-'Akkah ('k), dekat Nimas; 'Ukwah ('kw), di wilayah Jizan.
  3. Aksaf (ksp): al-Kashafah (ksp), dekat Jedah; al-Kashf (ksp), di Rijal Alma'.
  4. Apiru ('pr atau 'pr): al-'Afra ('pr), dekat Nimas; 'Afra' di Wadi Adam; 'Afra', dekat Taif; juga suku Arab al-'Afir ('pr) atau al-'Afariyah ('pry).
  5. Araru ('rr atau 'rr): 'Arar ('rr) di wilayah Jizan; al-'Ararah ('rr) di dekat Dhahran al-Janub.
  6. Azzati ('zt atau 'zt): Al 'Azzah ('zt), di Ballahmar; al-'Azzah di Majaridah.
  7. Burquna (brqn): al-Burqan (brqn) dekat Khamis Mushait; al-Burqan di Bani Shahr; Al Burqan di wilayah Jizan.
  8. Buruzilim (brzlm), (tampaknya adalah br zlm): Bara' (br) di Rijal Alma', dikenal sebagai yang terletak di wilayah kesukuan Zalim (zlm) di daerah yang sama, bukan br yang lain (kini Dhi Barr) yang terletak lebih jauh di utara.
  9. Garu (gr): al-Jaru (gr) di Sarat 'Abidah; Jara' (gr) di Rijal Alma'; Al al-Jarr (gr) salah satu di antara dua buah desa dengan nama yang sama di Rijal Alma'.
  10. Gazri (gzr, bandingkan dengan kota menurut Bibel 'Gezer'): al-Ghazar (gzr) di Wadi Adam; al-Ghazarah (gzr) di wilayah Jizan; Ghazir (gzr) di dataran tinggi Ghamid.
  11. Gi-im-ti (gmt): al-Gamat (gmt) di wilayah Jizan; al-Jammah (gmt) di Bani Shahr; Jammah, dekat Ghumayqah, di pedalaman Lith.
  12. Ginti Kirmil (gnt krml): Janat (gnt), dikenali berkenaan dengan puncak Kirmil (krml) yang bersebelahan dengannya di wilayah Jizan.
  13. Gubla (gbl): dihubungkan dengan Buruzilim (no. 8) dalam laporan yang sama, Gubla ini tentunya adalah Qublah (qbl) di Rijal Alma' dan bukan Qublah di distrik Bahr, yang bagaimanapun juga terletak tak jauh dari tempat ini.
  14. Harabu (hrb): Harub (Harub al-Malqa, hrb) di wilayah Jizan.
  15. Hazati (hzt atau hz't, yang sampai kini dianggap dengan salah sebagai berlainan dengan Azzati, yang jelas kenyataannya tidak demikian): nama kesukuan Arabia Barat yaitu Khuza'ah (hz't) sama dengan Ha-za-t-a-a dalam daftar topografis Sargon II (lihat di atas).
  16. Magdalu (mgdl, nama tempat yang banyak digunakan di Suria dan Arabia): pada konteks ini referensinya tentunya adalah pada desa zaman ini, yang bernama al-Magdal (mgdl) dekat Tanumah, di sebelah utara Rijal Alma', dan bukan pada beberapa tempat-tempat lain dengan nama yang sama.
  17. Maggidu (mgd, bandingkan dengan nama kota dalam Bibel 'Meggido' yang namanya belum pernah ditemukan di Palestina, berlawanan dengan anggapan umum yang ada): konteks ini memberi kesan bahwa Maggidu ini ialah Maqdi atau Maqaddi (mqd) zaman ini, di pedalaman Qunfudhah, bukan Mughadah (mgd) dekat Taif, yang juga bernama 'Meggido'.
  18. Mesqu (msq): konteks ini menunjuk pada al-Mashqa (msq) di Rijal Alma', bukan pada al-Mashqa (msq) di Wadi Adam.
  19. Muhazzu (mhz): al-Mahzi (mhz) dekat Dhahran al-Janub, atau satu di antara dua buah pedesaan yang bernama Mahdah (mhd) di wilayah Najran; namun konteks ini menunjuk pada desa Al Muzah (mzh, metatesis dari mhz) di Rijal Alma'.
  20. Pella (pl atau pll): al-Falal (pll) di Wadi Adam; al-Fil (pl) di pedalaman Qunfudhah; al Fil di Ballasmar-Ballahmar.
  21. Qanu (qn): Qana (qn) di distrik Bahr.
  22. Rimuni (rmn): al-Riman (rmn) di Ballahmar; al-Riman di dekat Taif.
  23. Se-e-ri (s'r): al-Sha'ra, (s'r) di wilayah Jizan.
  24. Sile (sl): konteks menunjuk pada al-Siyul (syl) di distrik Bahr, bukan pada Siyal (syl) di pedalaman Qunfudhah.
  25. Sunama (snm): Sanumah (snm) di Rijal Alma'.
  26. Sutu (st): Al Sut (st) di wilayah Jizan; kecuali kalau referensi ini adalah pada sebuah suku Arabia Barat, yaitu suku Sawati (tunggal Sati) dari daerah sekitar Mekah, atau suku Sutah dari wilayah Taif.
  27. Udumu ('dm): di sini agaknya adalah Adamah ('dm) di Wadi Bishah, bukan Wadi Iddam ('dm) di sebelah selatan Mekah, ataupun Wadi Idimah ('dm) di utara Wadi Najran.
  28. Urusalim ('rslm atau 'r slm): untuk pengenalan yang benar atas 'Yerusalem' menurut Bibel atau yrwslym, seperti Al Sharim yang sekarang, di dekat Nimas, lihat Bab 9. Namun Urusalim yang ini mungkin ada hubungannya dengan desa kembar Arwa ('rw) dan Al-Salam (slm) dekat Tanumah, di sebelah selatan Nimas. Di sini Arwa dikenali berhubungan dengan tetangganya yaitu Al-Salam, yang membuatnya berbeda dengan sebuah tempat lain di Asir dengan nama yang sama.
  29. Yapu (yp): Wafiyah (wpy) di wilayah Jizan; al-Wafiyah dekat Khamis Mushait.
  30. Zarqu (zrq): al-Zarqa atau al-Zurqah (keduanya zrq) di wilayah Jizan.

(sebelum, sesudah)


  Mencari Asal-usul Kitab Suci
  (The Bible Came from Arabia)
  Kamal Salibi
  Penerbit Pustaka Litera AntarNusa
  Jln. Arzimar III, Blok B No.7, Tel.(0251) 329026
  Bogor 16152
 
Indeks Kristiani | Indeks Artikel | Tentang Penulis
ISNET Homepage | MEDIA Homepage | Program Kerja | Koleksi | Anggota

Please direct any suggestion to Media Team