11. RENCANA PERJALANAN EKSPEDISI
SHESHONK
Begitu pentingnya Bibel Ibrani bagi manusia modern
sampai-sampai seluruh Timur Dekat telah diselidiki guna
membuktikan kebenaran sejarahnya. Akan tetapi seperti yang
telah saya kemukakan, penafsiran tradisional yang salah
mengenai geografi menurut Bibel, telah menimbulkan salah
pengertian atas sejarah geografi Timur Dekat kuno pada
umumnya. Sebuah contoh yang layak dari kebingungan yang
timbul akibat kesalahan dalam penempatan yang kritis ini,
diberikan oleh sebuah analisa atas catatan-catatan Mesir
yang telah banyak diteliti berkenaan dengan ekspedisi Raja
Sheshonk I.[1]
Sheshonk I ialah seorang raja Mesir dari dinasti ke-22
yang berkuasa dari sekitar tahun 945 sampai tahun 924 S.M.,
dan memimpin sebuah kampanye militer melawan kota-kota Yudah
yang disebutkan secara singkat dalam Raja-raja I 14:25-26;
Tawarikh II 12:2-9. Sampai sejauh ini daftar nama-nama
tempat yang telah ia taklukkan atau kunjungi telah
dipelajari dengan berdasarkan anggapan bahwa mereka adalah
kota-kota Palestina (lihat Peta
9). Secara sepintas lalu ini bukanlah suatu hal yang
tidak masuk di akal, karena Sheshonk, seperti halnya para
penguasa Mesir kuno lainnya tentunya banyak berurusan dengan
Palestina dan Suria. Sebuah pecahan dari sebuah stela (pilar
tegak yang biasanya berinskripsi dan bergambar) Mesir yang
ditemukan di pesisir Palestina memuat namanya, atau apa yang
dianggap para ahli adalah namanya, tetapi bukti seperti ini
tidak harus berarti bahwa ia benar-benar berada di sana pada
waktu ekspedisinya melawan Yudah, yang tercatat ini,
dilakukan. Inskripsi-inskripsi Mesir kuno dan barang-barang
hasil kecerdasan manusia yang memuat nama raja-raja Mesir
kuno telah ditemukan di pelbagai daerah di Timur Dekat,
namun hanya beberapa ahli saja yang memandang bahwa dengan
adanya barang-barang tersebut di sana mutlak menunjukkan
bahwa raja-raja itu pernah sekali waktu melewati sekitar
daerah barang-barang tersebut ditemukan.
Terus-terang saja, pendapat saya adalah bahwa pada
ekspedisinya melawan Yudah, Sheshonk tidak pergi ke
Palestina. Bertolak untuk ekspedisinya dari satu pelabuhan
laut Mesir di sepanjang pantai Laut Merah, Sheshonk mendarat
di suatu tempat di sepanjang pantai Hijaz, nampaknya di
dekat Lith. Tujuannya di sana agaknya adalah untuk melakukan
suatu unjuk kekuatan militer besar-besaran guna mengingatkan
raja-raja Yudah dan para penguasa Arabia Barat lainnya
bahwasanya wilayah mereka masih terletak dalam jangkauan
kerajaan Mesir yang kuat itu. Setelah mendapat tempat
berpijak di pedalaman Lith, Fir'aun Mesir ini meneruskan
perjalanannya ke arah selatan menuju ke pusat Yudah, mungkin
dengan melalui jalan pesisir atau dengan mengambil jalan
lain lebih jauh di pedalaman yang menyusuri barisan
perbukitan pertama. Dalam perjalanannya menuju tempat itu
sekali-kali melakukan serangan-serangan tiba-tiba ke wilayah
pegunungan dan sekali waktu ia berhasil menembus tebing
curam Sarat sampai sejauh Al Sharim yang menurut hemat saya
mungkin adalah lokasi 'Yerusalem'-nya Bibel Ibrani. Mungkin
tergejolak dengan keberhasilannya di daerah tersebut, ia
memberanikan diri untuk bergerak lebih jauh ke selatan
memasuki wilayah Jizan, yang operasi-operasi militernya
tampaknya agak terbatas, mungkin disebabkan oleh perlawanan
berat yang ia dapatkan dari suku-suku pegunungan di wilayah
itu. Dari tempat itu Sheshonk kembali ke daerah sekitar
Lith, dan ia menundukkan tidak saja pelbagai tempat di sisi
maritim tebing curam, tetapi juga banyak tempat lain di
wilayah Taif, dan terus melakukan penaklukan-penaklukannya
ke arah pedalaman sampai batas padang pasir.
Begitulah kira-kira dugaan saya, berdasarkan penafsiran
kembali ekspedisi Sheshonk seperti yang tertera dalam Kitab
Bibel Ibrani dan dalam catatan topografis Sheshonk sendiri.
Tak perlu saya katakan lagi bahwa rencana perjalanan
ekspedisi yang telah saya selidiki tersebut tidak cocok
dengan apa yang telah dikemukakan oleh para ahli Bibel
tradisional, yang menurut hemat saya telah melakukan suatu
tipu daya yang membingungkan dalam upaya mereka untuk
memaksakan suatu logika atas kisah Sheshonk guna
menempatkannya di dalam kawasan perbatasan Palestina. Namun
versi mereka tidak dapat ditanggapi secara
bersungguh-sungguh karena versi tersebut berdasarkan pada
dugaan yang aneh, yaitu bahwa ahli-ahli penulis Mesir yang
bertanggung jawab dalam merekam kisah-kisah tersebut tidak
tahu bagaimana cara menterjemahkan nama-nama tempat dalam
kisah-kisah tersebut ke dalam bahasa dan tulisan mereka.
Mengingat bahwa bahasa Mesir kuno masih berhubungan dekat
dengan bahasa-bahasa Semit lainnya, ini nampaknya tidak
mungkin terjadi. Kalaupun kita menerima hipotesa yang begitu
meragukan, yaitu menempatkan nama-nama semua tempat yang ada
dalam daftar-daftar Sheshonk di Palestina, ini hanya dapat
dilakukan dengan sikap acuh tak acuh samasekali terhadap
teks-teks Mesir yang orisinal. Maka dari itu tidaklah
mengherankan jika ada perselisihan pendapat di antara para
ahli Bibel mengenai apa yang sebenarnya terjadi dalam
ekspedisi Sheshonk. Namun kalau kita membaca kisah ini
sambil memikirkan tetapi geografi Arabia Barat, banyak
--atau bahwa mungkin semua-- kesulitan yang ada dapat
terpecahkan, sehingga apa yang tertinggal hanyalah rencana
perjalanan yang jelas ekspedisi raja Mesir tersebut. Saya
menegaskan kalau daftar-daftar topografi Mesir lainnya dan
juga daftar-daftar topografi Mesopotamia yang seperti ini
diteliti dengan cara yang sama, maka hasilnya akan
mengejutkan (lihat, contohnya, komentar saya mengenai
Charchemish dan Karkara dalam Bab
1, Catatan 11, dan mengenai penaklukan-penaklukan Sargon
II dan Surat-surat Amarna, dalam Bab
5).
Memang benar bahwa kisah-kisah menurut Bibel mengenai
ekspedisi Sheshonk (dalam Bibel
swsq atau
sysq, 'Shishak') melawan Yudah
tidak diceritakan secara mendalam. Yang terpanjang di antara
keduanya --yaitu dalam Tawarikh II 12:2-9-- hanya
mengabarkan bahwa raja Mesir itu datang dengan sebuah
pasukan yang besar, 'menduduki kota-kota kubu Yudah dan maju
sampai sejauh Yerusalem', tanpa merampasnya. Raja 'Yudah',
yaitu Rehoboam, putra Sulaiman, tampaknya berhasil menyuap
para penjajah itu dengan 'harta karun dari Rumah Tuhan
(dengan kata lain 'kuil') dan harta karun dari rumah raja'.
Mungkin inilah sebabnya mengapa 'Yerusalem' tidak terdapat
di antara nama-nama yang dapat terbaca di dalam
daftar-daftar Sheshonk. Mungkin juga, tentunya, nama kota
tersebut ada dalam bagian-bagian yang telah hilang dari
daftar tersebut, atau yang ada dalam bentuk pecahan-pecahan
yang tak dapat terbaca dan diuraikan.
Seperti yang telah saya katakan, Sheshonk mestinya
menyeberangi Laut Merah dan mendarat di pantai Hijaz bagian
selatan di dekat Lith. Dari sana ia meneruskan perjalanannya
mendaki bukit dan menaklukkan enam tempat di pedalaman Lith
(nomor 10-15 dalam daftar besar Sheshonk di kuil Amon di
Karnak), empat di antaranya masih dapat terbaca.
Tempat-tempat ini adalah, seperti yang diberi nomor pada
daftar topografi Sheshonk yang orisinal:
10. mtt': Muti'
(mt') di Wadi Adam, atau
al-Mat'ah (mt') di Wadi
al-Ja'izah lebih jauh di selatan.
13. rbt: Ribat
(rbt) di dataran rendah Zahran,
atau Ribat yang lain, lebih jauh di selatan di Wadi
al-Shaqqah.
14.
t'kni',[2]
Taanach dalam Bibel, atau t'nk;
kini Ka'nah (k'nt) di dataran
rendah Zahran.[3]
15.
snmi:[4]
al-Mashniyyah (msny) di dataran
tinggi Zahran.
Dalam serangan pertamanya menuju ke pedalaman, Sheshonk
tampaknya berhasil menaklukkan sebuah tempat di Wadi Ranyah,
yang hulunya terdapat di wilayah Zahran:
16.
snri':[5]
Sharyaniyyah (sryny):
Ia kemudian kembali ke pedalaman Lith tempat ia merampas
sebuah tempat lagi:
17. rhbi': Wadi Rahabah
(rhb), suatu kelompok pedesaan
di dataran rendah Zahran; atau Ruhbah
(rhb) di Wadi Adam.
Kemudian Sheshonk melanjutkan perjalanannya ke arah
selatan menuju ke daerah-daerah tengah Yudah, di pedalaman
Qunfudhah dan Birk. Ia dapat saja mengambil jalan pantai
atau jalan yang terletak lebih jauh di pedalaman yang
menyusuri barisan bukit pertama. Dalam perjalanannya menuju
tempat itu ia berhenti di berbagai tempat untuk melakukan
serangan-serangan ke dalam wilayah-wilayah pegunungan (lihat
Bab 10). Di antara ketujuhbelas
tempat yang ia serang nama-nama limabelas tempat dapat
dikenali dengan tingkat kepastian yang berbeda:
18. hprmi' (diuraikan
sebagai hpr mi'): Hafar
(hpr), dikenali sehubungan
dengan Muwayh (mwy) yang
terletak di dekatnya di sekitar daerah Qunfudhah guna
membedakannya dari Hfar yang lain yang terletak di daerah
yang sama dan di daerah-daerah yang
lain.[6]
Hafar kini adalah desa di distrik administratif Muwayh.
19. idrm, juga dibaca
'drm: al-Marda
(mrd') di wilayah
Majaridah.
21. swd: al Dish
(dys) di pedalaman Hali.
22. mhnm: jelas sebuah
metatesis kota dalam Bibel 'Mahanaim'
(mhnym) yang kini mestinya
adalah Umm Manahi (jamak Arab dari
mnh, metatesis
mhn yang bentuk jamak Ibraninya
adalah mhny) di wilayah
Qunfudhah.[7]
23. qb'n: Al Jub'an
(gb'n), dalam Bibel adalah
'Gibeon' (gb'wn) di wilayah
Majaridah.
24. bt
h(w)rn:
al-Rawhan (rwhn), dalam Bibel
adalah 'Beth-horon (byt hwrwn)
di wilayah Qunfudhah; kecuali kalau yang terakhir itu adalah
Khayran (hyrn) di Wadi
Adam.
25. qdtm: mungkin makdah
(mkdt) di wilayah Bahr.
26. iyrn: al-Rawn
(rwn) di pedalaman
Hali.[8]
27. mkdi': Maqdi
(mqd) di wilayah Qunfudhah,
satu di antara tiga 'Meggido'
(mgdw) yang tertera di dalam
Bibel, yang dua lainnya adalah Maghdah
(mgd) di wilayah Taif (lihat
Catatan 3), dan Shu'ayb Maqdah
('lembah mqd) di Wadi Adam.
28. idr: Wadhrah
(wdr) di wilayah Bahr.
29. id hmrk (diuraikan
sebagai h-mrk):
id dalam nama ini (Ibraninya
adalah yd) adalah padanan kata
dari kata Arab wadi (wd) atau
'lembah'; h-mrk, dengan kata
sandang tertentu Arab) di wilayah Qunfudhah. Desa al-Marakah
sebenarnya terletak di salah satu wadi atau lembah utama
daerah tersebut.
31. hinm, juga dibaca
h'y'nm: Hawman
(hwmn) di wilayah Qunfudhah;
Al-Hawman di wilayah Ballasmar; atau Hawman di wilayah
Muhayil.
32. 'rn: 'Arin
('rn), 'Eran'
('rn) yang tertera dalam Bibel
di wilayah Qunfudhah; kecuali kalau yang terakhir ini adalah
Al Ghurran (grn) wilayah Bani
Shahr.
33. brn, juga dibaca
brm: Barmah
(brm) di wilayah Qunfudhah;
kecuali kalau itu adalah Burran
(brn) di dataran rendah
Zahran.
34. dt ptr, juga dibaca
d
dptr:[9]
mungkin al-Fatrah ('l-ptr) di
Rijal Alma', atau al-Dafrah
('l-dprt) di wilayah Bahr;
kecuali kalau referensinya adalah kepada al-Dafrah yang lain
di distrik Faifa di wilayah Jizan (lihat di bawah).
Mestinya pada tahap ini, dari kampanye militernya,
Sheshonk menyeberangi tebing curam dan menggempur Al Sharim,
dengan kata lain kota yang dianggap Yerusalem di wilayah
Nimas, tanpa memasuki kota itu. Tetapi setibanya ia di dt
ptr atau d dptr, Sheshonk telah jalan menuju ke arah selatan
untuk melakukan penyerangan-penyerangan yang cepat di
pedalaman Jizan atau mungkin ia telah berada di sana pada
waktu itu (lihat no. 34). Keempat tempat yang mestinya
ditaklukkannya di daerah tersebut adalah yang berikut
ini:
35. ihm: Wahm
(whm) di distrik Masarihah.
36. bt'rm: 'Umar
('mr), nama lengkapnya Qaryat
'Umar Maqbul (harfiahnya berarti 'desa 'Umar yang kepadanya
doa, atau ziarah ditujukan', yang menjelaskan makna kata
bt, atau 'kuil' pada nama yang
tertera dalam daftar Sheshonk) di distrik Madaya.
37. kgri: Gharqah
(grq) di distrik Abu
'Arish; tampaknya merupakan
tempat asal orang-orang 'Arki'
('rqy, genitif
'rq atau
'rqh) dalam Kejadian 10:17,
yang sampai kini dianggap sebagai 'Arqa di Libanon bagian
utara, di pedalaman Tripoli.
38. sik: Kus
(kws) di distrik Masarihah atau
Kis (kys) di distrik
'Aridah.
Sepulangnya dari wilayah Jizan, Sheshonk singgah di
bt
tpw(h) ('Beth-Tappuah'
atau dalam Bibelnya byt tpwh,
Yosua 15:33), kini al-Fatih
(pth) di wilayah Bahr. Dari
sana ia langsung kembali menuju pedalaman Lith dan melakukan
penaklukan-penaklukan baru di sana (terutama di Wadi Adam),
ia kemudian melanjutkan serangan-serangannya, kali ini
menyeberangi daerah rendah Buqran guna menaklukkan
tempat-tempat di wilayah Taif. Di antara tempat-tempat baru
yang ia jajah di Wadi Adam adalah yang sebagai berikut:
40. ibri': Wabir
(wbr).
55. p'ktt: Qatit
(qtt).[10]
56. idmi': Wadmah
(wdm).
58.
(m)qdr:
Maqdhar (mqdr).
67. inmr: Namirah
(nmr); kecuali kalau itu adalah
Namirah lain, atau Namir (nmr)
di luar Wadi Adam, tetapi dekat dengan pedalaman Lith.
69. ftisi': Fatish
(pts).
74.
(h)bri:
Khabirah (hbr).
78. 'dit: Adyah
('dyt).
112 dan 119. irhm: al-Rahm
(rhm), nampaknya dua kali
diserang.
113. ir
(i'): Waryah
(wryh), 'Yorah'-nya Bibel
(ywrh, lihat Bab
8).
Di luar Wadi Adam tampaknya Sheshonk berhasil menduduki
Yarar ('l yrr) di wilayah Banu
'Amr di Sarat. Nama ini ditulis dalam daftar (no. 70)
sebagai irhrr atau
'r hrr (diuraikan sebagai
h-rr),
'r bahasa Mesir mewakili
'l bahasa Semit (Arabnya
Al), karena orang-orang Mesir
kuno menulis l sebagai
r (dan terkadang sebagai
n). Di daerah pedalaman Lith
yang lebih luas tempat-tempat berikut ini juga diserang:
45. bt dbi: Umm Zabyah
('m zby).
54.
(q)dst:
Kadisah (kdst).
57. dmrm (diuraikan sebagai
d mrm): Al Maryam
('l mrym, dalam Bibel adalah
'Merom', atau mrwm Yosua 11:5,
7).
59. yrdi': Yaridah
(yrd).
89.
hq(q)
(diuraikan sebagai h-qq):
al-Quqa' (qq, dengan kata
sandang tertentu Arab).
Di seberang daerah rendah Buqran Sheshonk melakukan
penyerangan-penyerangan terhadap 14 buah tempat di wilayah
Taif, yang namanya tertulis dalam daftar besar Sheshonk:
60. p' 'mq: lembah Wadi 'Amq
('mq).
72. ibrm: Barmah
(brm), sebuah desa di dekat
Wadi Turabah dan gurun basal Harrat al Buqum.
76. wrkyt: al-Wiraq
(wr'q, bentuk jamak Arab dari
wrq; bandingkan dengan
wrkyt sebagai bentuk jamak
feminin dari wrk).
80. dpki' (diuraikan sebagai
d pki'), juga dibaca
dpk (d
pk): Al Faqih ('l pqh)
kecuali kalau itu adalah al-Faqih ('l
pqh) di Wadi Adam.
86.
tsdn(w):
Shadanah (sdnt), kecuali kalau
itu adalah Dashnah (dsnt) di
pedalaman Lith.
91. wht wrki': Wahat
(wht), dikenali sehubungan
dengan Dar al-Arakah ('rk) yang
terlelak di dekatnya, disebut dalam kesusastraan Arab
sebagai terletak di wilayah Taif guna membedakannya dari
Wahat di wilayah Ballasmar di Asir.
93. ysht: Shuhut
(sht), nama dari sebuah wadi
kecil di wilayah Taif.
95 dan 99. hnmi, dan
hnni: bukan satu tempat, tetapi
dua tempat yang berlainan, Al Human
(hmn) dan Hananah
(hnn).
107. hqrm: al-Mihraq
(mhrq), satu di antara dua
pedesaan yang memakai nama ini di sekitar daerah yang
sama.
108 dan 110. 'rdi': 'Aradah
('rd).
111. nbt: Nabah
(nb, dengan akhiran feminin
nbt).[11]
118. (p'?)
byy': Buwa'
(bw').
150. irdn: al-Darayn
(dryn; bukan 'Yordan', lihat
Bab 7): satu di antara tiga buah
pedesaan dengan nama ini; kecuali kalau itu adalah al-Darayn
di dataran tinggi Zahran lebih jauh ke arah selatan.
Kita dapat saja mengenali tempat-tempat lain yang
diserang oleh Sheshonk di Asir utara dan Hijaz selatan,
tetapi saya kira masalahnya sudah jelas: kampanye militernya
dilakukannya di Arabia Barat dan bukan di Palestina.
Tepatnya, tampaknya penjajah dari Mesir itu mendesak ke arah
pedalaman dalam penyerangan-penyerangannya sampai sejauh
gurun basal Harrat al-Buqum, dan ia menyerang oase Barmah
(lihat no. 72), dan juga ibr
(no. 122) yang kini merupakan oase Wabr
(wbr). Ia tampaknya juga
melanjutkan perjalanannya ke arah selatan menyeberangi hulu
Wadi Ranyah (srnri', no. 104,
diuraikan sebagai srnri': Al
Siyar (syr), di dataran tinggi
Ghamid dan di sini terdapat sumber air Wadi Ranyah
(rny) untuk menjajah Wadi
Bishah. Di sini rupanya dalam dua peristiwa yang berbeda ia
menggempur irqd (no. 97) yang
kini mungkin adalah Al Qirad
(qrd);
idmn (no. 98 dan 128) mungkin
adalah Wadi Adamah ('dm); dan
inn (no. 140) yang kini adalah
Wanan (wnn).
Dalam kata pendahuluan daftar besarnya di Karnak,
Sheshonk mengatakan bahwa ia telah menaklukkan 'bala tentara
Mitanni' --mungkin kini desa Mathani
(mtny), atau lebih mungkin lagi
daerah sekitar Wadi Mathan
(mtn) di wilayah Taif di mana
ia merampas begitu banyak pedesaan, seperti yang telah saya
katakan. Jelas Mitanni yang dibicarakan ini bukanlah sebuah
kerajaan di Mesopotamia utara; misalkan Mitanni adalah
sebuah kerajaan di Mesopotamia utara maka akan melibatkan
suatu anakronisme yang
menyolok.[12]
Dalam daftar Sheshonk yang lebih pendek di kuil Amon di El
Hibeh, nhrn (no.4) jelas
bukanlah 'Mesopotamia', seperti yang sampai kini diduga,
melainkan kini adalah desa Naharin
(nhrn), dekat dengan Wadi
Mathan atau desa Mathani di wilayah Taif. Tak diragukan lagi
tempat ini mestinya adalah 'Naharaim' dalam Kitab Bibel
(nhrym) (Kejadian 24:10;
Ulangan 23:5; Hakim-hakim 3:8; Mazmur 60:2; Tawarikh I 19:6)
yang kemudian oleh Septuaginta (diikuti oleh kesarjanaan
Bibel) dikenali sebagai 'Mesopotamia, (lihat Bab
1). Demikian juga,
iss(wr)
dalam daftar yang sama (no. 9) bukanlah 'Assyria' tetapi di
antara pelbagai kemungkinan, yang masuk akal adalah Yasir
(ysr) di daerah Mekah, dekat
pelabuhan laut Rabigh.
Menghiraukan ketidaktentuan semacam itu, yang tampaknya
jelas adalah bahwa tidak hanya sejarah menurut Bibel saja
yang harus dinilai kembali, tetapi juga sejarah kuno seluruh
wilayah Timur Dekat. Daftar-daftar nama tempat dalam Kitab
Perjanjian Lama Ibrani yang sepertinya menarik itu, saya
yakin akan sangat bermanfaut bagi suatu generasi ahli-ahli
yang, jika mereka dapat membuang gagasan tradisional bahwa
nama-nama tersebut terdapat di Palestina, mungkin dapat
menjelaskan sebagian besar dari sejarah kuno yang sampai
kini masih diselimuti ketidakpastian.
|