| |
|
Untuk diketahui bahwa orang yang sampai kepada Allah adalah orang yang mampu menangkap ilham-ilham Allah dan itu tidak akan bertentangan dengan perintah yang tertulis dalam Al Qur'an dan Al Sunnah. Kesombongan dan keangkuhan merupakan bukti keadaan jiwa masih terikat oleh pengaruh alam ciptaan. Untuk itu islam menolak didalam ibadahnya menggunakan sarana yang bukan Allah, seperti pembayangan guru, wasilah rasul, dan mantra-mantra, untuk menghantarkan jiwanya menuju Allah. Hal ini mustahil akan sampai kepada Allah yang maha mutlak, sebab bayangan sesuatu hanya akan menyampaikan jiwa menuju alam yang paling rendah yaitu alam-alam halusinasi, kekuatan alam, kekuatan jin dan syetan. Walaupun ia menggunakan sarana kalimat thayyibah (misalnya "Allah, laa ilaha illah, subhanallah"), kalimat-kalimat ini bukan sekedar kata-kata yang tidak mempunyai makna, seperti para meditator ketika memulainya meditasi menggunakan sarana bayangan roh suci, patung dan mantra-mantra suci, maka hasilnya akan menjadi sama saja dengan mereka. Hanya sampai kepada pemuasan rasa tenang dan bahagia semata dan memanfaaatkan fenomena-fenomena kekuatan ghaib untuk atraksi kekuasaan dan ke"aku"an manusia. Alam ini masih termasuk dunia syahwat. Selama ilmu kita mengenai Tuhan terbatas kepada apa yang dibayangkan oleh pikiran dan perasaan sebagai objek meditasi, selama itu pula kita berkutat dalam dunia spiritual yang menyimpang dari ketentuan islam. Didalam akhir bab ini mari kita perhatikan firman-firman Allah tentang perdebatan kecil antara Allah dan syetan:
Demikian penjelasan keadaan atau suasana meditasi,serta tanjakan- tanjakan yang banyak dilalui orang didalam bermeditasi atau tafakkur yang bersifat universal. Hal yang membedakan adalah, akhir dari perjalanan jiwa tersebut yaitu kembali pasrah kepada Allah yang maha mutlak (berislam = berserah diri secara total). Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un....(tidak berhenti pada tahapan-tahapan alam) Pada bab berikutnya saya akan mengajak anda membuka cakrawala meditasi dengan melatih mental spiritual. Salah satunya adalah shalat, yang merupakan sarana mikrajnya orang mukmin dengan shalat inilah kita menyadari bahwa kita bertemu dengan Tuhan yang maha Agung. Setelah memahami seluruh rangkaian pengetahuan yang saya tulis didalam setiap artikel. Mudah-mudahan kita mendapatkan hidayah dari Allah Swt. Amin. Subject: [dzikrullah] Membuka Hijab 9/9 Date: Fri, 30 Jun 2000 00:11:22 -0000 From: "sangkan " <patrap1@yahoo.com> |
|
ISNET Homepage | MEDIA Homepage | Program Kerja | Koleksi | Anggota |