|
LAMPIRAN
BUKTI-BUKTI ONOMASTIK
YANG BERKENAAN DENGAN KEDUABELAS SUKU ISRAIL DI ARABIA
BARAT
Reuben
(r'bwn): Suku Rawabin
(rwbn) kini masih tetap memakai
nama yang sama di Arabia. Wilayah Reuben tampaknya terletak
di Hijaz bagian selatan, antara daerah sekitar Mekah dan
pedalaman Lith. Sebuah desa yang bernama Rabin
(rbn) kini berdiri di sekitar
Rabigh, di dekat Mekah. Di sebelah timur Lith kita dapat
menjumpai desa Rabwan (rbwn) di
Wadi Adam dan desa Rubyan
(rbyn) di wilayah Bahah.
Simeon
(sm'wn): Suku Sama'inah atau
Sama'in (sm'n), mulanya berasal
dari Yaman dan kini berada di Palestina bagian selatan,
adalah sebuah suku Arab yang masih dikenal melalui nama yang
sama. Daerah Simeon tampaknya sebagian besar terletak di
bagian selatan wilayah Jizan, dekat perbatasan Yaman, di
sini terdapat sebuah desa yang bernama Sha'nun
(s'nwn) dan dua buah desa yang
bernama Shima' (sm', tanpa kata
sandang tertentu dalam sm'wn).
Ada pula desa Al Sham'ah ('l
sm') dekat Taif.
Lewi
(lwy): namanya sangat mirip
dengan nama kesukuan Arab Lu'ayy
(l'y). Buq'at al-Lawat
(tunggalnya adalah lwh)
terdapat di wilayah Jizan, yang merupakan salah satu tempat
suku ini berpusat. Di sana terdapat desa Lawi
(lwh) dan Lawiyyah
(lwy). Dua buah pedesaan yang
bernama Lawah (lwh) dan
Lawiyyah (lwy) di Wadi Adam,
satu bernama Luwayyah (lwy) di
dekat Taif, memperlihatkan bahwa pada zaman dahulu suku ini
pernah menetap di wilayah-wilayah ini.
Yudah
(yhwdh): sampai kini nama itu
masih dipakai oleh sejumlah suku Arab, di antaranya Wahadin
(jamak dari Wahadi, atau whd).
Lihat Bab 8 mengenai
pembahasannya. Dua buah desa yang bernama Wahdah
(whdh) ada di Rijal Alma'. Ada
pula desa Wahdah di Wadi Adam dan sebuah lagi di wilayah
Bahah; dan sebuah lagi di wilayah Nimas; dan ada pula desa
Wihad (whd) di Wadi Bishah.
Sewaktu bangsa Filistin merampok 'tanah Yudah' pada zaman
Samson, mereka menyerang 'Lehi'
(lhy), kini Lakhyah
(lhy), di Wadi Adam (lihat
Bab 14). Ini menunjukkam bahwa
tanah Yudah pada mulanya tentunya terletak di sana. Ada pula
bukti-bukti menurut Bibel lain mengenai hal ini.
Dan
(dn): kini nama yang serupa
ialah nama suku-suku Arabia, yaitu Duwaniyah
(dny), Danaywi
(dny) dan Dandan
(dndn). Bentuk jamak Arab dari
nama kesukuannya, yaitu Danadinah
(dndn), dipakai oleh sebuah
desa di dataran rendah maritim wilayah Zahran. Ada pula
tambahan bukti-bukti menurut Bibel bahwa wilayah bangsa
Danit terletak di sana; lihat toponimis kisah tersebut pada
Bab 14.
Naphtali
(nptly): suku Arabia Falatin
(pltn) hingga kini memakai
sebuah metatesis dari nama tersebut. Wilayah Naphtali dalam
Bibel mungkin meliputi daerah-daerah dari pedalaman Birk di
utara sampai ke pedalaman Jizan di selatan. Dua buah desa
yang bernama Maftali (mptly)
dan Al Maftalah ('l mptl) dapat
dijumpai di daerah yang pertama; dan tiga buah pedesaan yang
bernama Maftal (mptl) terletak
di daerah yang kedua.
Gad
(gd): di antara beberapa suku
Arabia yang masih memakai nama ini adalah suku Jadi
(gd) dan suku Judan (jamak Judi
atau gd ). Jadiyah
(gdy) di wilayah Bahah dan
Jadiyah (gdy) dekat Mekah,
menunjukkan bahwa Gad yang ada dalam Bibel adalah sebuah
suku dari utara. Juga ada desa Jadyah
(gdy) di daerah Taif. Selain
itu ada pula desa Ghadah (gd)
dekat Abha, sebuah desa Ghadi
(gd) dan dua buah pedesaan yang
bernama Ghadiyah (gdy) di
wilayah Jizan, di samping desa Ghadiyat di utara di
pedalaman Lith, yang menunjukkan sebuah kampung halaman di
selatan bagi suku Gad. Pelabuhan Juddah
(gd) di Mekah, dan dua buah
pedesaan yang bernama Judah dan Ibn Juddah di wilayah
Qunfudhah mungkin saja berkenaan dengan nama kesukuan
ini.
Asher
('sr): kini suku Arabia yang
memakai nama yang sama adalah Dhawi Shari
(sr). Nama tempat yang sama
adalah Wishr (wsr), di wilayah
Jizan, yang menunjukkan bahwa suku Asher merupakan suku dari
selatan. Sharawra, atau Sharawrah
(srwr), mungkin adalah bentuk
jamak bahasa Arab dari nama kesukuan yang sama; ini
merupakan nama sebuah desa di wilayah Najran, di ujung
selatan pedalaman Asir.
Issachar
(ysskr): suku Shukarah
(skr) dari Wadi Sayah, di
sebelah utara Mekah, memakai nama yang nampaknya adalah nama
suku dalam Bibel ini sekarang. Ada pula suku Shukarah di
Wadi al-Dawasir di sebelah barat Wadi Bishah. Namun yang
lebih dekat dengan ysskr dalam
Bibel adalah nama suku Arab kuno, yaitu Yashkur
(yskr).
Zebulum
(zblwn): suku Zabbalah
(zbl) di dataran tinggi Asir
sebelah selatan merupakan satu suku Arabia Barat yang masih
terus memakai nama ini; satu lagi adalah suku Zubalah (juga
zbl) yang dapat dijumpai di
Wadi Hajar, di sebelah utara Mekah.
Zblwn dalam Bibel merupakan
nama yang sama, dengan kata sandang kuno tertentu
ditambahkan sebagai sebuah akhiran.
Yoseph (Yusuf)
(ywsp): suku Arabia, yaitu Banu
Yusuf (ysp) sampai kini masih
tetap memakai nama yang sama. Ada pula sebuah desa yang
bernama Al Yusuf ('l ywsp) di
ketinggian daerah Ballasmar, di Asia tengah. Juga, nama ini
bertahan dalam bentuk yang telah diarabkan, yaitu Asfa'
('sp), yang merupakan nama
sebuah desa di dekat Ghumayqah, di pedalaman Lith; di sana
tanah kesukuan Yoseph tampaknya terletak (lihat Bab
6).
Benyamin
(bnymyn, atau
bn ymyn, nampaknya berarti
'putra selatan'): bahwa ymyn
(sebagai ymn) berarti 'selatan'
telah dapat dipastikan. Dalam kesusastraan pra-Islam Arab,
padanan kata Arab yang tepat dari nama Bibelnya, yaitu Ibn
Yamin ('bn ymn), dipergunakan
secara politis untuk menandakan bangsa Yaman (Yaman, atau
ymn, juga 'selatan'). Kini di
Arabia Barat terdapat suku Yamna, Yamanah, Yaman; (semuanya
ymn), yang masih terus memakai
nama yang sama. Pedesaan yang memakai nama yang berasal dari
ymn (seperti halnya al-Yamani
dan Al Yamani) berjumlah besar di bagian selatan Asir
geografis. Menurut Kejadian 35:18, Benyamin disebut Ben-oni
(bn 'wny) sebelum namanya
diubah. Nama menurut Bibel 'wny
di sini (dari akar kata 'ny,
mungkin adalah sebuah bentuk
'nh, 'memegang, terdiri dari')
mungkin berarti 'kafilah' (bandingkan dengan kata Arab
aniyah, atau
'nyh, dalam pengertian 'kantung
pelanan', atau 'kantung-kantung pelana', keduanya dalam
bentuk tunggal dan jamak gabungan). Maka jika Ben-oni
mungkin berarti 'putra kafilah-kafilah', Benyamin yang
menekankan lokasi dan bukan perdagangan suku atau bangsa
yang bersangkutan, mestinya berarti 'putra selatan' (kini
Asir bagian selatan dan Yaman yang bertetangga dengannya).
Pada kedua kasus itu, namanya layak digunakan karena Asir
kuno sangat berketergantungan bagi perniagaannya pada
kafilah-kafilah yang datang dari arah selatan.
Cabang-cabang suku Yoseph (Yusuf):
Ephraim
('prym, ganda atau jamak
'pr): sebagai sebuah nama
kesukuan Arab modern, kita mengenal Firan (ganda atau jamak
pr, bandingkan dengan
'pr). Wilayah suku Ephraim
tentunya terletak di Wadi al-Malahah, di distrik Bani Shahr
di lerengan maritim Asir, yang sampai kini masih berdiri
sebuah desa yang bernama Wafrayn
(wprym, ganda dari
wpr).
Manasseh
(mnsh): sebagai nama sebuah
suku Arab, nama itu masih merupakan nama suku Mansi
(mns). Ada sebuah desa yang
bernama Mansiyah (mnsyh) di
dekat Sabya di bagian utara wilayah Jizan; desa Munshah
(mnsh) di wilayah Ballasmar;
desa Mamshah (mmsh, sebuah
pengubahan berdasarkan dialektika dari
mnsh) di wilayah Qunfudhah;
juga desa Manshiyyat al-Far' di wilayah Bahah Asir sebelah
utara. Pemusatan utama suku Manasseh tampaknya terletak
cukup dekat dengan suku Ephraim yang berhubungan
dengannya.
'Induk' suku-suku Israil:
Menurut Kejadian 29, 30 dan 35, putra-putra Yaqub, yaitu
Reuben, Simeon, Lewi, Yudah, dan Issachar dilahirkan oleh
Leah (l'h), putri sulung paman
dari pihak ibu Yaqub, yaitu Laban
(lbn), saudara laki-laki
ibunya, Rebekah (rbqh). Laban
dan Rebekah adalah putra dan putri Bethuel
(btw'l). Yoseph dan Benyamia
dilahirkan oleh putri Laban yang lebih muda, yaitu Rachel
(rhl). Dan dan Naphtali adalah
putra-putra pelayan Rachel, yaitu Bilhah
(blhh), sedangkan Gad dan Asher
adalah putra-putra pelayan Leah, yaitu Zilpah
(zlph).
Semua ini menunjukkan bahwa leluhur pihak ibu, dari
suku-suku Israil yang diberitakan itu berasal dari utara.
Nama Bethuel, ayah Laban dan Rebekah dan kakek pihak ayah
dari Leah dan Rachel, bertahan sebagai nama desa Butaylah
(btyl) di dataran tinggi Zahran
di sebelah selatan Taif. Nama Rebekah; sebagai Ribqah
(rbqh) bertahan sedikit lebih
jauh ke arah selatan lagi, di dataran tinggi Ghamid, sebagai
nama sebuah desa dekat Baljurashi. Ada pula desa Ribkah
(rbkh, bentuk lain dari
rbqh) dekat Rabigh di sekitar
daerah Mekah; di sana sebuah desa yang bernama Laban
(lbn) juga bertahan, masih
terus memakai nama saudara laki-laki Rebekah. Dengan latar
belakang topografis ini, kita perlu mengasosiasikan nama
Leah, putri Laban, keponakan Rebekah, dan ibu enam di antara
duabelas putra-putra Yaqub, dengan nama Wadi Liyyah
(lyh) di wilayah Taif di
sebelah timur Mekah, dan bukan dengan Wadi Liyah (juga
lyh) di wilayah Jizan.
Sebagai 'saudara perempuan' Leah, Rachel tampaknya
memakai nama Rakhilah atau Rukhaylah
(rhyl bandingkan dengan nama
Ibrani rhl), salah satu desa di
Wadi Liyyah, mengingat bahwa sebuah desa yang bernama Rakhl
(rhl, sama persis dengan
rhl) juga sampai kini masih
terdapat lebih jauh ke utara di sekitar daerah Yanbu'
al-Nakhl, di sebelah barat Madinah. Nama pelayan Rachel, ibu
Dan serta Naphtali, yaitu Bilhah
(blhh), mengingatkan kita pada
desa Balha' (blh'), sebenarnya
diucapkan sebagai Balha atau Balhah
(blhh), kini di sekitar daerah
Lith, di sebelah baratdaya Taif, dekat pantai Laut Merah.
Sedangkan pelayan Leah, Zilpah
(zlph), yaitu ibu Gad dan
Asher, namanya masih tetap dipakai oleh satu di antara tiga
buah pedesaan juga di daerah yang sama: Dhulf
(dlp) di Wadi Adam; Zulf
(zlp), juga di Wadi Adam; dan
(nampaknya yang paling cocok) Zuluf
(zlp) di wilayah Taif, dekat
dengan Wadi Liyyah.
Penting hubungannya dengan ini adalah dua buah tempat
yang bernama 'Aqb ('qb, akar
kata y'qb, atau 'Yaqub') yang
bertahan di wilayah Zahran, di sebelah selatan Taif,
bersamaan dengan sebuah tempat yang bernama 'Uqub
('qwb), sebuah lagi yang
bernama 'Aqib ('qyb), dan
sebuah lagi yang bernama 'Aqibah
('qyb) di wilayah Taif. Ada
pula sebuah desa yang bernama Al-Ya'aqib (jamak bahasa Arab
y'qwby, harfiahnya berarti
'orang-orang Yaqub'). Semua pedesaan ini dijumpai di wilayah
Taif dan Zahran yang berada di tengah-tengah pembagi
perairan antara bagian pedalaman dan pesisir Hijaz bagian
selatan. Maka dari itu, mengingat akan topografi daerah
tersebut, nama Yaqub atau y'qb,
sebagai kata benda 'qb, dapat
dihubungkan dengan kata Arab
'aqabah
('qbh), yang berarti 'jalan
pegunungan, penyeberangan'. Sebenarnya sejumlah pedesaan
yang bernama 'Aqabah kini dapat ditemukan di daerah yang
sama. Oleh sebab itu suku-suku Yaqub mungkin pada mulanya
merupakan orang-orang yang menguasai jalan-jalan pegunungan
antara Hijaz bagian selatan dan Asir bagian utara
(bandingkan dengan analisa atas penyeberangan
h-yrdn oleh Yosua pada
Bab 7). Mengingat bahwa Kejadian
menggambarkan paman Yaqub, yaitu Laban, sebagai seorang
Aramaea, dan benar-benar membuatnya berbicara dalam bahasa
Aram dan bukan bahasa Ibrani (lihat Bab
1) kita dapat menganggap bahwa sebuah bangsa Yaqub. yang
tinggal di daerah yang sama mungkin saja pada mulanya
merupakan orang-orang Aram, sebelum melakukan migrasi ke
arah selatan dan menyatu dengan suku-suku yang memakai
bahasa Ibrani di Asir, yang akhirnya dikenal sebagai bangsa
Israil itu. Sebenarnya 'Aram' Laban tampaknya kini bertahan
sebagai Aryamah ('rym) di
dataran tinggi Zahran (lihat Bab 1, Catatan
3). Ini mungkin dapat menjelaskan pernyataan yang tidak
jelas dalam Ulangan 26:5: 'Ayahku adalah seorang pengembara
Aram; dan ia pergi ke msrym
(bukan 'Mesir', tetapi Misramah dekat Abha, seperti yang
telah dikatakan) dan menetap di sana, sedikit jumlahnya; dan
di sana ia menjadi sebuah negara, agung, kuat dan mempunyai
penduduk yang banyak'.
Lagi, kita teringat pada kata-kata Gerald de Gaury:
'Siapa yang tahu akan harta karun
sejarah yang terpendam di puing-puing Asir yang
berserakan?' Nama-nama tempat yang bertahan di sana
itu sendiri adalah harta karun dari sejarah yang membeku,
dan kita dapat menganggap masih lebih banyak dapat
memberitahukan kita mengenai sejarah Timur Dekat kuno
daripada yang telah dikatakan di dalam buku ini.
|